Thursday, February 25, 2010

Hari Rabu, tanggal 24 Februari 2010

Hari ini, akan menjadi hari yang sangat menyibukkan. Saya sudah mempersiapkan scene-scene berapa saja yang akan dilaksanakan di hari ini. Semoga teman-teman mendukung agar hari ini lancar. Sangat sulit kalau ditunda-tunda terus. Yang akan muncul hari ini adalah teman saya Abel yang akan menjadi dokter, lucky yang akan menjadi seseorang yang akan mengangkat Eman (peran utama), dan teman-temanku yang lain seperti Ratu, Sarah, Bendik dan Descilia yang akan memerankan Kirana, Icha, Nabila, dan Puri. Untuk jalan ceritanya bisa diliat di dalam naskah ini. Dan saya sendiri juga akan memerankan sebagai guru.

Saya pikir scene hari ini tidak akan tuntas, ada banyak hal yang menghambatnya. Pertama, kalau saya melihat dari hari-hari sebelumnya, makin banyak saja menghutang scene. Hari Senin yang lalu hutang scenenya hanya satu, tapi hari berikutnya menjadi bertambah. Jangan-jangan hari ini juga menjadi demikian. mungkin bakal lebih parah lagi. Saya ingin teman-teman menggarapnya dengan serius. Jangan ditunda-tunda lagi. Kemarin sudah dijadwalkan mulai take dari istirahat pertama, kedua, dan setelah pulang sekolah. tapi, mereka tidak ada yang sempat. Jadilah hanya beberapa scene yang dapat, tidak semua. Saya pesimis hari ini akan tuntas. Ada banyak scene yang harus diselesaikan. Oleh karena itu saya akan memulainya pada istirahat pertama. Mudah-mudahan teman-teman dapat diberikan kepercayaan. Mereka sudah janji kalau hari ini sampai pulang sekolah pasti bisa.

Istirahat pertama pun datang. kali ini saya memulai scene yang talentnyaEman dan Pak Lucky. Lumayan lama. Istirahat cuma 20 menit. Jadi harus selesai segera. Di ruang UKS, ada saya, Eman, Lucky, dan Soppeng. Soppeng yang memegang handycam. Sudah dua puluh menit kami di UKS, dan pastinya bel pun berbunyi. Saya dan yang lainnya panik, karena setelah istirahat ada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Pak ALisyah.. harus segera ke kelas, kalau terlambat masuk tidak boleh mengikuti pelajaran. Soppeng MT (makan temen) dia langsung ngacir menuju kelas, saya panik, mencoba untuk menyusul Soppeng. Eman menunggu Lucky ganti baju. Tapi sebentar-sebentar mau meninggalkan Lucky. Setelah saya berada di kelas, untungnya Pak Alisyah belum datang. Soppeng sudah berada di kelas terlebih dahulu. Tapi saya masih khawatir Eman dan Lucky belum juga sampai di kelas. Kalau mereka telat, tetap saja saya juga kena. karena mereka telat karena mengerjakan tugas drama. Setelah menunggu beberapa menit, mereka muncul juga. Alhamdulillah.. Pak Alisyah belum datang. Istirahat ini baru satu scene, istirahat kedua nanti juga satu scene lagi..

Setelah belajar selama 3 jam, istrirahat juga. Saya bersiapa-siap menuju UKS lagi untuk scenenya dokter, Kirana, sama Eman. Sebelumnya saya sudah menyuruh Ratu untuk membawakan baju dokter. Alhamdulillah dia tidak lupa. Abel juga baru saya kasih tahu untuk bawa celana pukul 6.30. untung dia bawa. Lucky sudah saya beri tahu jauh-jauh hari. Kami mulai take di UKS, kami sengaja take di sana, karena tidak akan mungkin kami take di rumah sakit beneran, paling cuma tampak depannya saja. Untuk scene ini benar-benar lama sekali. Sampai melakukan take 9 kali lebih. Padahal Abel dialognya tidak terlalu banyak. cuma mengucapkan "Kau tidak usah khawatir Eman, sebaiknya kau berdoa untuk kesembuhannya". Yang membuat take ini menjadi lama adalah karena si Eman ketawa mulu, katanya gak tahan ngeliat orang homo. Tahu tuh mereka, becandanya begitu mulu. Kasian kan si Abel, dia kan normal. Lucky yang megang kamera juga tidak dapat menahan ketawa. saya tidak mengerti dengan mereka, bisa segitunya ngakak saat Abel bicara. Untungnya tidak sampai jam istirahat habis. Jadi kami masih sempat beli makanan. Saya belum makan dari tadi..

Sarah, Lia, sama Ratu janji hari ini bisa take. scene yang kemarin belum selesai. Pulang sekolah ada banyak scene. Tadi sebelumnya saya menyuruh Sarah untuk meminjam kelas. Tapi katanya tidak usah. Saya pesimis akan selesai hari ini. menurut saya, takenya tidak akan berjalan lancar kalau kami menggunakannya secara ilegal. Setelah pulang sekolah, caraka nya langsung masuk dan membersihkan kelas. Saya merasa tidak enak mengganggunya. Itulah yang saya merasa akan gagal hari ini. Kemudian salah satu teman saya minta izin sama dia untuk menggunakan satu bagian untuk take gambar. Alhamdulillah carakanya baik. Kelas XI IPA 1 gitu loh.. Langsung saja kami mulai take gambarnya. Saya pun bersiap-siap mengganti kostum guru. Saya meminjamnya dari kakak ipar saya, dia kan guru. Untuk masalah kostum hari ini lancar, teman-teman dapat dipercaya.

Tapi, di tengah-tengah saya mempersiapkan diri untuk take gambar, 3 guru datang ke kelas, dan menempel ruang ujian, kami disuruh keluar. Apa boleh buat, kami mencari kelas yang lain. Tapi semuanya penuh, ada yang dipakai remed, rokris, pelatihan osn, dll. Jadi kami menunggu guru-guru selesai menempelkan ruang ujian. Kami minta izin kepada guru yang bersangkutan. Tapi dia menyuruh kami untuk meminta izinnya ke caraka yang membersihkan kelas. Alhamdulillah dibolehkan. Caraka-nya malah bilang, "kan udah dari tadi dibolehin."

Tinggal scene guru dan Eman, setelah itu selesai. Saya memerankannya dengan totalitas, saya tidak ingin membuat take berkali-kali, yang nantinya malah tertunda terus. Tidak begitu lama akhirnya selesai. Sekali lagi saya mengucapkan ALHAMDULILLAH. Perkiraan saya meleset, yang tadinya saya pikir hari ini akan gagal melakukan take gambar.. Kami pulang dengan senang. Besok ada maulid di sekolah, dan kami masih harus melakukan take gambar untuk besok dan hari Jum'at.
Posted on by Nurul Fajry Maulida | No comments

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)