Tuesday, February 23, 2010

Hari Senin, 23 Februari 2010

Tadi saya bangun pukul 05.00 pagi. Saya merasa bodoh sekali, kenapa kemarin malam saya tidak menyempatkan untuk mengerjakan tugas bahasa Indonesia. Saya merasa tidak enak dengan teman kelompok saya, saya yang menyuruh mereka untuk mencari datanya, sementara saya belum sama sekali mengerjakannya. Jadinya, saya memutuskan untuk menyempatkan diri 10 menit sebelum berangkat untuk membuka laptop dan melakukan koneksi ke internet, kemudian dengan segera membuka google dan mengketikan kata kunci. Alhamdulillah ketemu juga apa yang dicari.

Saya diberikan uang jajan oleh orang tua saya sekitar 15.000 rupiah, saking terburu-burunya saya tidak membawa dompet, tapi ya sudahlah, biasanya juga tidak akan terpakai. Di sekolah, temanku sibuk menagih uang patungan beli kaset, yang dipakai untuk tugas drama kami. Membayar hal demikian memang kewajiban, tak apalah hanya 5 ribu, berarti uang jajanku tinggal 10 ribu, cukuplah untuk beli mie yamin dan 1 gelas aqua. Salah seorang temanku memaksaku untuk membeli permen karetnya, seharga seribu 5 buah. Padahal kalau di warung biasanya seribu dapat delapan. Tapi.. tak apalah, dia harus mengumpulkan uang untuk dana acara sekolah, yang butuh banyak sekali dana. Setidaknya secara tidak langsung saya sudah membantunya dalam menyukseskan acara sekolah nanti. Ada lagi temanku yang menjual lontong, kata temanku harganya murah dan rasanya enak. Bolehlah, saya coba, lagipula tadi saya tidak sempat sarapan. Cuma seribu. Dia juga sibuk mencari dana.

Saat istirahat pertama berbunyi, pukul 10.00. Saya dan teman saya segera menuju kantin. Takut nanti sudah banyak orang dan tidak kedapatan. Saya membeli mie yamin dan satu gelas aqua. Saya sudah berfikir pasti tidak akan cukup untuk pulang kalau saya membeli yang lain.

ketika saatnya pulang pukul 014.45, saya langsung membereskan barang dan segera pulang, karena hari ini tidak ada take gambar, scene yang seharusnya selesai hari ini diganti untuk besok, karena keempat temanku tidak ada yang bisa hari ini, mereka punya acara yang tidak bisa ditinggal. Baiklah, kalau memang begitu, mudah-mudahan saja besoknya lancar. Saya biasa pulang bareng dengan teman saya di XI IPA 4, tapi hari ini dia ada remed, sayang sekali, saya harus pulang sendiri.

Di depan gerbang, saya menuggu angkot menuju Pasar Minggu, Tidak begitu lama menunggu, akhirnya datang juga. Lantas saya naik angkot tersebut dan meninggalkan sekolah. Pastinya saya haus menyiapkan ongkos. "Oh my god" Saya panik, di kantong uangku tinggal w ribu, apa yang saya harus lakukan? Saya butuh 3 ribu untuk sampai di rumah, seharusnya saya pulang bareng teman, kalau tahu begini saya dapat meminjam uangnya. Perasaanku tadi sudah cukup untuk ongkos, kemana seribunya lagi ya? Saya bodoh sekali.. apa yang harus saya lakukan? Pastinya akan dimarahi supir angkot kalau cuma bayar seribu. Perjalanan menuju lenteng agung, perlu 2 ribu. Apa saya harus menunggu salah seoran teman turun di Pasar Minggu dan meminjam uangnya. Tidak mungkin, saya tidak akan berani mengutarakannya. Lagipula temanku di sekolah cuma sedikit. Hanya beberapa yang dekat. Ya Allah berilah pertolongan untuk hambamu ini.

Akhirnya setelah merogoh seluruh isi tasku, saya menemukan uang logam 500 rupiah dan 2 logam 200 rupiah dan 1 logam 100 rupiah. Cukup untuk membayar angkot ini menuju Pasar Minggu. Dan saya pun cukup tenang dapat naik angkot menuju lenteng dengan uang yang pas. Alhamdulillah..

Saya bingung, kemana uang seribuku yang hilang, padahal saya sudah menghitungnya dan sisa 3000 rupiah cukup untuk ongkos pulang. Tadi kan saya menghitungnya begini. uang jajan 15 ribu, bayar patungan kaset 5000, sisa 10 ribu, beli permen karet 1000, sisa 9000. Ongkos 3 ribu, jadi saya harus beli makanan seharga 6 ribu. Mi yamin harganya 6000, aqua 500, pakai uang yang saya temukan di dalam tas. Jadi saya bisa pulang. Seharusnya cukup. Ternyata saya lupa, tadi saya sempat beli lontong, yang harganya 1000, itu berarti, benar, sisa uangnya 2 ribu. Untung saja, ada uang receh yang saya temukan di dalam tas. ada dibagian mana-mana, ada yang saya temukan di bagian depan, tengah, maupun belakang. Syukurlah, lain kali saya tidak boleh lupa membawa dompet, walaupun kelihatannya sepele.
Posted on by Nurul Fajry Maulida | No comments

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)