Saturday, March 17, 2012

Earth Hour dan Industri Farmasi



Earth Hour merupakan kampanye dari WWF (World Wide Fund for Nature), salah satu organisasi terbesar di dunia, yang merupakan sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang bekerja pada isu-isu tentang konservasi, penelitian, dan restorasi lingkungan. Kampanye tersebut berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulang Maret setiap tahunnya. Aksi ini bertujuan dalam rangka penghematan energi dan upaya untuk menghambat percepatan pemanasan global, sebagaimana yang kita ketahui bahwa mayoritas pembangkit listrik yang dibangun di semua negara berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang notabene mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca dan telah terbukti secara ilmiah berakibat langsung terhadap kenaikan temperatur rata-rata bumi. Oleh karena itu, partisipasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menyukseskan aksi ini, termasuk juga industri farmasi.

Industri farmasi membutuhkan energi listrik salah satunya sebagai sumber penerangan dalam pembuatan obat-obatan sebagaimana yang telah disebutkan dalam peraturan yang dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) tentang penerapan pedoman CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) bahwa bangunan hendaklah mendapat penerangan yang efektif dan mempunyai ventilasi dengan fasilitas pengendali udara (termasuk suhu, kelembapan, dan penyaring) yang sesuai untuk kegiatan dalam bangunan maupun dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini memiliki arti bahwa dalam proses pembuatan obat-obatannya diperlukan penerangan yang efektif agar pembuatan obat tersebut dapat berjalan dengan lancar. Telah dikatakan sebelumnya bahwa aksi ini juga membutuhkan partisipasi dari industri farmasi, namun apabila industri farmasi tersebut sedang dalam masa proses pembuatan obat dan sangat membutuhkan penerangan dalam prosesnya, maka pemadaman lampu sebagai aksi Earth Hour tersebut dapat mengganggu kelancaran proses pembuatan obat tersebut. Ada cara supaya pembuatan obat dapat berjalan dan aksi Earth Hour juga dapat diikuti oleh industri farmasi, yaitu dengan memperkirakan terlebih dahulu obat apa yang akan dibuat yang sekiranya dapat selesai pembuatannya sebelum aksi earth hour tersebut tiba. 

Pemilihan obat sangat penting, misalnya saja tanpa diperkirakan terlebih dahulu obat apa yang akan dibuat, pada saat aksi Earth Hour akan tiba dan obat tersebut masih dalam proses pembuatan, sementara industri farmasi juga berpartisipasi dalam aksi tersebut, maka pembuatan obat tersebut dapat bermasalah karena tidak adanya penerangan, namun apabila jauh-jauh hari sudah diperkirakan obat apa yang akan dibuat yang pembuatannya dapat selesai sebelum aksi tersebut, maka tidak akan ada kerugian yang didapatkan melainkan mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu proses pembuatan obat dapat berjalan dengan sukses dan aksi penghematan energi untuk menghambat percepatan pemanasan global juga dapat dilakukan.

Jadi kesimpulannya, industri farmasi juga dapat berpartisipasi dalam aksi Earth Hour dengan melakukan pemilihan obat terlebih dahulu sehingga dengan berpartisipasi dalam aksi tersebut tidak akan menghambat jalannya proses pembuatan obat tersebut. Semoga saja energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat segera merubah ketergantungan kita terhadap energi yang berasal dari bahan bakar fosil ini yang tidak dapat diperbarui dan pembakarannya terbukti berperan dalam meningkatkan adanya pemanasan global.
Posted on by Nurul Fajry Maulida | 2 comments

2 comments:

  1. halo kak Nurul, terima kasih atas tulisannya mengenai Earth Hour.

    aku sedikit berkomentar ya,,

    pada malam Earth Hour, yg dimatikan hanyalah lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai. Jadi bukan berarti harus blackout atau gelap2an, hehehe.

    kemudian, setelah kita 'buktikan' bersama2 bahwa dgn mematikan lampu yg tidak terpakai selama 1 jam secara bersama kita bisa melakukan enghematan yg sangat besar, diharapkan kita bisa terus menerapakan ini di kehidupan sehari-hari, termasuk juga perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.

    intinya, kita buktikan bersama bahwa perbuatan kecil dan simpel, jika dilakukan bersama-sama, hasilnya sangatlah besar.

    ReplyDelete
  2. Senang bisa berkenalan dengan Laura :D
    Hehe, terima kasih banyak atas komentarnya.

    Setuju sekali dengan Laura, bahwa kita harus membuktikan, kalau dengan perbuatan yang sederhana dan dilakukan secara bersama-sama maka kita akan mendapatkan hasil yang sangat besar!

    ReplyDelete

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)