Tuesday, February 11, 2014

Catatan Metode Penelitian #1

Pada tanggal 10 Februari 2014 ini, merupakan hari pertama saya di Semester 6 di Fakultas Farmasi. Pada semester ini saya akhirnya mendapatkan mata kuliah metode penelitian yang sejak semester awal sudah saya nanti-nantikan. Berhubung sudah 2 tahun saya berada di Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya UI Departemen Penelitian tetapi belum benar-benar mendalami metode penelitian langsung dari mata kuliahnya, hanya sekedar mendapatkannya dari belajar bersama teman beda fakultas dan dari senior. Teman-teman saya yang berasal dari fakultas berbeda khususnya dari Psikologi dan Sosiologi, sudah sejak semester awal dikenalkan dengan metode penelitian, sementara saya, seperti yang sudah saya ceritakan di awal, baru semester 6 ini saya mendapatkan mata kuliah metode penelitian tersebut.

Mata kuliah ini diajar oleh Pak Mahdi. Ringkas materi yang dibahas oleh beliau dalam 2 SKS hari ini antara lain terkait filsafat penelitian, hakikat penelitian, metode penelitian, komponen metode penelitian, cara ilmiah, kriteria data penelitian, macam-macam data, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif.

Filsafat penelitian. Berdasarkan definisi per katanya, untuk filsafat, definisi di KBBI-nya adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat diartikan juga sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. Selain itu, didefinisikan juga sebagai ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika (pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal nonfisik atau tidak kelihatan), dan epistemologi (cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan). Sementara penelitian dalam buku Kerlinger & Lee adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris (berdasarkan pengalaman, terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan), dan kritis mengenai gejala-gejala alamiah yang diarahkan oleh teori dan hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diperkirakan ada di antara gejala-gejala tersebut. Sementara menurut Suparmoko (1991), penelitian merupakan usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyalur hasrat ingin tahu manusia. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat penelitian merupakan teori atau pengetahuan yang mendasari investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai gejala-gejala alamiah dan dilakukan secara sadar untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru. Dalam hal ini, filsafat penelitian ada 3 macam yang saling berurutan yaitu pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme.

Jadi, paradigma  (model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir) keilmuan, dimulai dari tahapan yang disebut dengan masa pra-positivisme, yang diawali dari zaman Aristoteles sampai Davide Hume yang aplikasinya dalam penelitian adalah mengamati secara pasif, tidak ada upaya memanipulasi lingkungan dan melakukan eksperimen terhadap lingkungan. Tahapan ini kemudian berganti dengan masa positivisme, yang mana paradigma ini menjadi dasar metode ilmiah dengan bentuk penelitian kuantitatif yang mencoba  mencari prinsip-prinsip atau hukum-hukum tentang dunia kenyataan. Paradigma berikutnya yang muncul adalah post-positivisme sebagai reaksi atas pendirian positivisme, dalam pandangan ini, kebenaran bukan sesuatu yang tunggal (it is an increasing complexity) sebagaimana yang diyakini positivisme. Namun demikian, paradigma yang paling menonjol di zaman modern ini sepertinya positivisme yang mana kenyatan menunjukkan paradigma ini banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan teknologi dewasa ini. Akan tetapi tidak berarti bahwa paradigma ini lainnya tidak berperan, peranannya tetap ada terutama untuk hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh positivistik, terlihat dengan berkembangnya paradigma naturalistik yang telah mendorong berkembangnya penelitian kualitatif. Kelihatannya paradigma tersebut seperti saling menghilangkan namun lebih tepatnya bersifat saling melengkapi. (Keterangan: satu paragraf ini diambil dari sini.)

Berikut merupakan perbedaan antara pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme.


Hakikat Penelitian. Hakikat suatu penelitian adalah bahwa cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi adalah sebagaimana adanya bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Perbedaan metode penelitian zaman dahulu dan zaman modern antara lain, pada zama dahulu, penelitian yang dilakukan berupa hal coba-coba (trial and error), didasarkan pada pengalaman dengan lebih banyak menggunakan pengalaman pribadi tetapi sedikit menggunakan pengalan orang lain, naluri, dan perkembangan akibatnya lambat, sementara pada zaman modern, cara coba-coba dioptimumkan, pengalaman yang digunakan lebih banyak yang berasal dari orang lain sementara yang berasal dari pribadi direduksi, lalu penelitian yang dilakukannya menggunakan metode ilmiah sehingga perkembangan pengetahuannya menjadi cepat.

Pada mata kuliah ini, kami sebagai mahasiswa farmasi dijelaskan oleh dosen, bahwa penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa farmasi saling berkaitan dengan mahasiswa teknik tetapi berbeda yang ditelitinya. Misalnya, mahasiswa farmasi melakukan penelitian tentang mengekstrasksi suatu zat tertentu dari tumbuhan. Pengembangan alat untuk ekstraksi itu secara teknis, ekonomis, feasible, dan lainnya diteliti oleh mahasiswa teknik. Mahasiswa farmasi tidak perlu repot memikirkan hal itu, perlu fokus saja terhadap zat yang akan diekstraksinya saja, misalnya.

Komponen Metode Penelitian. Dalam hal ini, terdapat empat hal yang merupakan komponen metode penelitian, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Yang dimaksud dengan cara ilmiah adalah bahwa penelitian yang dilakukan haruslah terdiri dari 3 komponen yaitu bersifat rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya menggunakan cara yang masuk akal; empiris artinya dapat diamati oleh indram manusia, orang lain dapat mengamatinya pula; dan sistematis artinya proses yang digunakannya itu menggunakan langkah-langkah yang logis.

Kriteria Data Penelitian. Dalam melakukan penelitian, data merupakan hal yang sangat pokok. Terdapat 3 kriteria yang harus dipenuhi oleh data penelitian yaitu valid, reliabel, dan obyektif. Valid artinya menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan yang diteliti. Reliabel artinya datanya dapat dipercaya karena menunjukkan derajat kekonsistensian yang baik dalam interval waktu tertentu. Sementara obyektif aritnya berkenaan dengan kesepakatan banyak orang (interpersonal agreement). Untuk menguji keobyektifan data penelitian, data yang diambil dapat dilakukan dengan orang yang berbeda, apabila datanya sama, maka obyektif, sementara apabila datanya berbeda, keobyektifannya dapat diragukan.

Macam-Macam Data. Terdapat dua macam data penelitian, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, atau gambar. Sementara data kuantitatif dinyatakan oleh angka, pada data kuantitatif ini ada 2 macam, yaitu diskrit/nominal dan kontinum/hasil pengukuran. Diskrit biasanya berupa data jumlah, misalnya suatu kelas terdiri dari 50 mahasiswa, yaitu 30 mahasiswa perempuan dan 20 mahasiswa laki-laki. Nominal merupakan angka yang menunjukkan pada sesuatu tetapi tidak bisa diterapkan pada persamaan matematika, misalnya jenis kelamin ada dua, 1 = laki-laki, 2 = perempuan, tidak bisa diterapkan 1 + 2 = 3. Sementara kontinum/hasil pengukuran bisa dibedakan menjadi 3 macam yaitu ordinal, interval, dan ratio. Ordinal biasanya merupakan tingkatan, terdapat skala, dan juga jarak namun jaraknya itu berbeda, misalnya juara 1, 2, dan 3. Interval terdapat pula tingkatannya namun tidak memiliki 0 mutlak dan jaraknya tersebut sama seperti jarak suhu pada termometer, misal ... -2 -1 0 1 2 ... . Sementara ratio memiliki 0 mutlak sehingga dapat dilakukan perhitungan matematika misalnya 2 meter, 1 meter, 0 meter. Apabila masih belum paham terkait macam-macam data ini, link ini  bisa cukup membantu.

Pak Mahdi bertanya kepada kami, terkait dengan warna, apakah warna bisa diukur? Teman-teman ada yang jawab bisa dan ada yang tidak. Jawabannya ternyata warna bisa diukur. Penelitian kualitatif di laboraturium tidak lepas dari adanya perubahan warna. Data yang didapatkan dari warna tersebut haruslah memenuhi kriteria yang telah disebutkan sebelumnya, agar valid, reliabel, dan obyektif, warna yang diamati dibandingkan dengan standar. Misalnya, warna yang diamati adalah warna biru dengan intensitas gelap dan ketika dibandingkan dengan standar diketahui bahwa birunya itu termasuk ke dalam biru dengan kode RGB 00 00 8B misalnya.

Pada umumnya, penelitian memiliki 3 tujuan utama yaitu penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Terkait dengan penemuan, penelitian mencoba untuk menemukan suatu kebenaran yang sebelumnya belum pernah diketahui, misalnya struktur senyawa tertentu, biasanya dalam kefarmasian, mahasiswa S2 atau S3 yang baru bisa melakukan penelitian ini. Mengenai pembuktian, penelitian berusaha untuk membuktikan keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Dan terkait pengembangan, dengan adanya penelitian, pengetahuan yang ada dapat diperdalam dan diperluas.

Kegunaan penelitian dengan kaitannya pada masalah. Dengan adanya penelitian, penelitian dapat memahami masalah (menjelaskan permasalahan yang tidak diketahui selanjutnya menjadi tahu), memecahkan masalah (masalah yang ada kemudian dapat diatasi dan dihilangkan), dan mengantisipasi masalah (mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi).

Sebelumnya telah diketahui bahwa terdapat data kuantitatif dan kualitatif yang saling berbeda satu sama lain. Apabila menggunakan data kuantitatif maka bisa dikatakan menggunakan metode kuantitatif, sedangkan apabila menggunakan data kualitatif maka bisa pula dikatakan menggunakan metode kualitatif. Berikut merupakan perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif.


Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai catatan kuliah metode penelitian pertemuan pertama ini. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Terima kasih sudah berkunjung :D

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)