Sunday, March 03, 2013

Catatan Praktikum Farmakognosi #3

Senin yang lalu, 25 Februari 2013, saya kembali hadir di pertemuan ketiga kelas Praktikum Farmakogosi. Kali ini tidak lagi Ibu Katrin yang menjelaskan materinya, namun disampaikan oleh dua orang teman kami yang bertugas yaitu Tyas dan Ainina.

Tyas menjelaskan karakteristik secara makroskopik dan mikroskopik dari Datura Stramonii Folium (Daun Kecubung), Digitalis Folium, dan Nerii Folium (Daun Oleander). Sementara Ainina menjelaskan karakteristik secara makroskopik dan mikroskopik dari Orthosiphonis Folium (Daun Kumis Kucing) dan Piperis Betle Folium (Daun Sirih).

Pertama, Datura Stramonii Folium.

Berasal dari tanaman Datura stramonium L. dan berasal dari famili Solanaceae. Secara makroskopik, jelas terlihat dari gambar, daun ini terdiri dari daun tunggal yang bertangkai, tepi daunnya berlekuk atau bergerigi tidak beraturan, ujung daunnya runcing, pangkalnya bulat, dan warnanya hijau tua keabu-abuan. Selain itu, dari rasa dan baunya, daun ini berasa pahit dan tidak enak, serta berbau membius.

Secara Mikroskopik. Ada sekitar 6 hal yang menjadi karakteristik spesifik dari Datura Stramonii Folium, antara lain: (1) Tipe stomatanya adalah anisositik, dengan seperti tipe daun pada umumnya, stomata tersebut lebih banyak jumlahnya di bagian epidermis bawah dibandingkan dengan epidermis atas. (2) Jaringan palisade hanya tersusun dari satu lapis sel. (3) Ada banyak kristal kalsium oksalat berbentuk roset pada jaringan bunga karang. (4) Rambut penutupnya berbentuk kerucut. (5) Rambut kelenjarnya terdiri dari 1-2 sel tangkai dengan 2-4 sel kepala. (6) Di sekitar tulang daunnya, satu lapis sel yang berdekatan tidak dapat ditemukan kristal kalsium oksalat, tetapi pada beberapa lapisan setelahnya banyak ditemukan lapisan kalsium oksalat berbentuk prisma dan pasir. 

Pada praktikum yang lalu, saya hanya benar-benar dapat mengamati bentuk daunnya yang khas, serabut berkas pembuluh, dan kristal kalsium oksalat berbentuk prisma, sementara fragmen-fragmen lainnya tidak dapat dengan jelas dapat saya amati. Jadilah yang dapat saya gambar selama praktikum hanya begini:


Bagian spesifik yang seharusnya dapat diamati juga antara lain:


Kedua, Digitalis Folium.



Berasal dari tanaman Digitalis purpurea L. dan dari famili Scrophulariaeae. Secara makroskopik, daun ini merupakan daun tunggal dan bertangkai, permukaan daunnya empuk, bulu rambut daunnya agak tebal, urat daunnya seperti anyaman dan dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, dari segi rasa, rasanya pahit. 

Secara mikroskopik, ada 4 fragmen spesifik yang perlu diketahui pada jenis daun ini, antara lain: (1) Diamati dari atas, jaringan epidermis tampak berbentuk memanjang seperti jaringan palisade; (2) Tipe stomatanya anomositik; (3) Rambut penutupnya berbentuk khas, terdapat bagian yang berkolabrasi (menyempit); Dan (5) rambut kelenjarnya terdiri dari 1-4 sel tangkai dan 1-2 sel kepala.

Yang dapat saya amati saat itu hanya bentuk rambut penutupnya saja dan satu fragmen yang saya tidak ketahui itu apa.


Seharusnya terdapat fragmen spesifik seperti ini:


Ketiga, Nerii Folium.


Berasal dari tanaman Nerium oleander, famili Apocynaceae. Secara makroskopik, daun ini berbentuk lanset, tebal, dan keras. Serta sistem pertulangan daunnya berupa daun menyirip sejajar. 

Secara mikroskopik, ada 6 fragmen spesifik yang dimilikinya, antara lain: (1) Adanya kutikula yang tebal pada bagian atas permukaan jaringan epidermisnya. (2) Terdapat hipodermis. (3) Jaringan palisade terdiri dari 3 lapisan. (4) Pada epidermis bawah terdapat lekukan yang di dalamnya terdapat lekukan. (4) Rambut penutup terdiri dari 1 sel. (5) Terdapat kristal kalsium oksalat berbentuk bintang pada urat daun dan mesofilnya. Dan (6) stomatanya memiliki 5-6 sel tetangga.

Fragmen yang dengan jelas dapat saya amati hanya bagian epidermis bawah yang terdapat lekukan dan di dalam lekukannya ada terdapat banyak rambut penutup, sementara fragmen lainnya tidak dapat saya amati dengan baik.


Seharusnya terdapat fragmen spesifik lainnya seperti di bawah ini:


Keempat, Orthosiphonis Folium.


Berasal dari tanaman Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. dari famili Lamiaceae. Secara makroskopik, daun ini merupakan daun tunggal bertangkai, bentuknya seperti bulat telur, lonjong, dan bisa juga seperti ujung tombak atau belah ketupat, permukaan daunnya licin, tepi daunnya bergerigi tidak beraturan, serta tulang daunnya menyirip.

Secara mikroskopik, yang saya pahami, terdapat 4 fragmen spesifik pada spesies daun ini, antara lain: (1) Memiliki kutikula yang tebal. (2) Tipe stomatanya diasitik. (3) Terdapat rambut penutup berbentuk kerucut terdiri dari 1-2 sel. (4) Rambut kelenjarnya tipe Lamiaceae yang mana terdiri dari satu sel tangkai dan 4-6 sel kepala.

Yang dapat saya amati lagi-lagi hanya bentuk rambut penutupnya dan satu fragmen yang tidak jelas (tetapi saya gambar saja karena memang itu yang saya lihat di bawah mikroskop), saya tidak begitu mengetahui bagaimana caranya dapat mengamati fragmen spesifik lainnya misalnya saja stomatanya. Mungkin saya dapat mengamatinya pada perbesaran 10x40, tetapi sayangnya, mikroskop yang saya gunakan lensa objek 40-nya dalam keadaan rusak :(


Seharusnya terdapat fragmen spesifik berikut:


Kelima, Piperis Betle Folium.


Berasal dari tanaman Piperis betle L. dari famili Piperaceae. Secara makroskopik, daun ini merupakan jenis daun tunggal bertangkai, bentuk daunnya bulat telur agak lonjong dengan ujungnya yang runcing dan agak menggulung ke bawah, pangkal daunnya sedikit berlekuk seperti jantung. Warna permukaan daun atas lebih tua dibandingkan bawahnya. Selain itu permukaan atasnya licin sedangkan bagian bawahnya agak kasar. 

Secara mikroskopik, ada 8 fragmen spesifik yang dimilikinya, antara lain: (1) Terdapat kutikula yang tebal dan licin di bagian atasnya; (2) Sel epidermis terdiri dari 1 lapis jaringan berbentuk segiempat; (3) Terdapat hipodermis yang mana bagian atas ada 2 lapis jaringan hipodermis, bagian bawah terdapat 1 lapis jaringan hipodermis; (4) Di jaringan hipodermis atas terdapat sel minyak berwarna jingga kekuningan; (5) Jaringan palisadenya tersusun dari satu lapisan; (6) Terdapat rambut penutup yang terdiri dari satu sel; (7) Terdapat rambut kelenjar yang terdiri dari satu sel kepala berbentuk bulat; Dan (8) Tipe stomatanya berupa anomositik.

Fragmen yang dapat saya amati dengan jelas hanya sel minyaknya saja.


Fragmen spesifik yang seharusnya dapat saya amati juga antara lain:


Demikian yang dapat saya sampaikan. Tentunya tidak lepas dari adanya kesalahan. Mohon maaf atas kekurangannya. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya :D

2 comments:

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)