Thursday, November 15, 2012

Ilmu Farmasi dan Prospek Kerja





Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara penyediaan bahan aktif menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat yang digunakan untuk menjaga kondisi tubuh manusia agar tetap dalam kondisi optimal. Sediaan farmasi dapat berupa obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, vitamin, sabun, shampoo, dan lain sebagainya.

Dalam bidang farmasi, ilmu yang dipelajari berupa ilmu untuk membuat sediaan farmasi yang baik (Farmasetika, Bioteknologi Farmasi, Teknologi Sediaan Padat, Analisis Sediaan Farmasi, dll). Tidak sekedar itu, farmasi juga mempelajari ilmu yang berkaitan dengan tubuh manusia baik anatomi, fisiologi, patofisiologi, dll seperti ilmu biomedik, biologi sel dan molekuler, biokimia, patobiokimia, dll. Beberapa ilmu lain yang dipelajari antara lain farmakologi, farmasi fisika, mikrobiologi, dll.

Prospek kerja:
Seorang lulusan farmasi dapat bekerja di berbagai bidang antara lain: (1) instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan; (2) Bidang layanan kesehatan seperti rumah sakit, apotek, klinik, Puskesmas, dll; (3) Bidang industri obat-obatan dan produk biologi seperti Kalbe Farma, Mead Johnson, Bayer, dll; (4) Bidang industri makanan seperti Nestle, Wingsfood, Indofood, Orang Tua Group, dll; (5) Bidang industri kosmetik seperti Martha Tilaar, Mustika Ratu, dll; (6) Bidang industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti Unilever, P&G, dll; (7) Bidang industri jamu dan obat tradisional seperti Air mancur, Jamu, Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, dll; (8) Bidang riset dan pendidikan seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian; dan (9) bidang perdagangan seperti menjadi penjamin mutu standar keamanan, kualitas obat-obatan, dan alat kesehatan.

Catatan:
Beberapa informasi di atas saya dapatkan dari blog yang saya lupa linknya. Terkait dengan hal ini, link ini mungkin berguna karena menceritakan perjalanan saya ke perusahaan, pabrik, dan institusi-institusi di mana apoteker dapat bekerja. 

Bagi pembaca yang akan menghadapi ujian seleksi masuk PTN, tidak ada salahnya membaca tulisan saya mengenai hal tersebut di sini --> "Telitilah Dalam Mengerjakan Ujian Seleksi Masuk PTN". Tulisan tersebut adalah opini saya setelah saya sudah dua kali berpengalaman sebagai data controller untuk salah satu sistem seleksi masuk PTN. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung :D

103 comments:

  1. jadi pengen masuk jurusan farmasi..

    ReplyDelete
  2. Kak, mau tanya bedanya farmasi sama apoteker apa yaa? terus diatas kan disebutkan kalo lulusan farmasi bisa kerja di BPOM kan yaa? dibidang apanyaa ya kak? hehehe maaf banyak nanya, tolong jelasin yaa kak, InsyaAllah setelah UN thn ini mau lanjut ke farmasi nih hehe, terimakasih :)

    ReplyDelete
  3. lulusan farmasi berbeda dengan lulusan profesi apoteker. Pada suatu instalasi farmasi rumah sakit misalnya, lulusan farmasi hanya bisa menjadi asisten apoteker (pekerjaan yang juga bisa dilakukan oleh lulusan SMA jurusan farmasi), jadi jika sudah lulus S1 farmasi sangat direkomendasikan untuk lanjut ke program profesi apoteker, sayang ilmunya dan tentunya derajatnya akan lebih tinggi dibanding lulusan S1 farmasi. Di bidang-bidang yang mana seorang lulusan farmasi dapat bekerja, tentunya pada bidang tersebut lulusan apoteker akan berada pd posisi yang lebih tinggi dibanding lulusan farmasi. Semangat!

    ReplyDelete
  4. Mbak Nurul....anak sy Insyllh thn ini lulus dari SMK Farmasi.....kmrn sdh survei pendahuluan ke UI dan UP...berkeinginan masuk Fak. Farmasi..... Mhn saran dunk...trims yaa

    ReplyDelete
  5. Oh iya Bapak, kalau mau masuk Farmasi UI, bisa melalui jalur yang sudah ada, seperti SBMPTN atau SIMAK UI. Di UI sekarang, farmasi sudah menjadi fakultas baru, sebelumnya masih bergabung dengan fakultas mipa, kemungkinan jumlah mahasiswa yang diterima akan lebih banyak, tetapi tergantung dari keputusan dekan juga terkait jumlah mahasiswa yang diterimanya berapa.

    ReplyDelete
  6. Kalau farmasi sama ahli gizi itu sama nggak ?? Katanya ahli gizi juga bisa kerja di BPOM ??

    ReplyDelete
  7. mbak,mau tanya apa anak farmasi harus pintar matematika? kalau lulus smk farmasi kerjanya bisa dimana aja ya mbak? moohon dibalas. terimakasih

    ReplyDelete
  8. Menurut saya pribadi, selama saya belajar di Fakultas Farmasi, mahasiswa harus mampu mengatasi perhitungan matematika (perhitungannya tidak sesulit soal matematika di SBMPTN), misalnya terkait dengan perhitungan dosis. Pada semester tertentu, akan ada mata kuliah Farmakokinetika, ilmu yang mempejalari tentang nasib dan perjalanan obat di dalam tubuh meliputi ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi). Jadi menurut saya, mahasiswa farmasi tetap perlu pintar matematika.

    Terkait dengan lulusan SMK Farmasi, lulusan tersebut dapat bekerja sebagai asisten apoteker. Biasanya rumah sakit tertentu atau apotek membuka lowongan untuk asisten farmasi.

    Semoga jawabannya membantu dan dapat dipahami :)

    ReplyDelete
  9. Untuk pertanyaan, "Apakah farmasi dengan ahli gizi sama atau tidak?", jawabannya keduanya berbeda. Lulusan farmasi lebih mengenal tentang obat-obatan mulai dari peracikan/pembuatan, pendistribusian, pemberian informasi, sampai ke monitoring. Sementara ahli gizi, lebih memahami tentang nutrisi. Kedua profesi tersebut berasal dari lulusan jurusan ilmu yang berbeda. Farmasis/apoteker dari jurusan Farmasi. Sementara ahli gizi dari jurusan kesehatan masyarakat. Ada lagi dokter spesialis gizi yang berasal dari jurusan Kedokteran. Meskipun demikian, saya rasa baik apoteker maupun ahli gizi dapat bekerja di BPOM, namun dalam ranah yang berbeda. Ahli gizi akan lebih perhatian pada persoalan makanan, sementara apoteker pada persoalan obat-obatannya. Ini merupakan pendapat saya pribadi. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan, semoga dapat membantu :D

    ReplyDelete
  10. asslamualaikum wr wb. embak saya sebentar lagi mau lulus dari jurusan farmasi s1...tapi, gelar saya s.si...apakah pekerjaan saya akan diterima dimana?

    ReplyDelete
  11. Waalaikumsalam wr. wb. Halo Alawi :D

    Terkait dengan gelar ya? Saya kurang tau mengenai hal itu, sejauh ini, yang berasal dari jurusan farmasi mendapatkan gelar S. Farm. Meskipun demikian, saya juga pernah menemukan seseorang dari lulusan farmasi dan mendapat gelar S.Si. Saya belum pernah menanyakan kenapa bisa demikian, tetapi, sejauh pengamatan saya, hal tersebut terjadi karena dulunya, fakultas farmasi tersebut masih bergabung dengan FMIPA, sehingga setiap lulusan FMIPA akan mendapat gelar S.Si. Berhubung saya kuliah di fakultas farmasi dan sudah tidak lagi bergabung dengan FMIPA, maka gelar kami menjadi S.Farm. Dalam hal ini, terkait dengan gelar tentu tidak menjadi masalah, yang jelas kamu adalah lulusan S1 farmasi.

    Terkait dengan pekerjaan, tidak perlu khawatir, kamu tetap bisa bekerja di industri-industri kefarmasian. Sesungguhnya ketika saya menjawab pertanyaan ini, saya juga masih berstatus mahasiswa, tingkat akhir, yang insya Allah akan lanjut profesi dulu baru mencari pekerjaan. Sejauh ini, pengalaman dari senior, apabila usahanya cukup kuat dalam mencari pekerjaan, pekerjaan apapun itu bahkan sampai tidak sesuai dengan bidang ilmu pun tetap bisa didapat.

    Masalah akan diterima di mananya, dicoba dulu yang sesuai dengan bidang ilmu seperti yang sudah saya jabarkan di posting ini, yang penting usaha dulu, diterima atau tidaknya, tergantung dari usaha dan takdir.

    Terus semangat yaaa!! Pasti bisa :D
    Maaf kalau jawabannya, misalnya kurang menjawab.

    ReplyDelete
  12. kak, mau tanya. kalau lulusan farmasi s1 dan mau calonkan diri jadi apoteker bagaimana?

    ReplyDelete
  13. kak, bagaimana cara masuk ke program apoteker setelah lulus S1 farmasi?

    ReplyDelete
  14. Halo Yunus, kalau bisa daftar ke universitas-universitas yang membuka program profesi apoteker, misalnya di fakultas Farmasi Universitas Indonesia, ITB, UGM, dsb. Rata-rata lamanya program tersebut hanya 1 tahun.

    ReplyDelete
  15. kak, syarat apa aja yang harus dipenuhi buat bisa masuk jurusan farmasi?

    ReplyDelete
  16. Berdasarkan pengalaman saya dulu, berikut adalah persyaratannya:
    1. Memiliki nilai yang sesuai atau lebih dari passing grade (tiap jurusan/fakultas di suatu universitas ada passing gradenya, semacam berapa nilai yang harus kamu peroleh untuk bisa diterima di jurusan tersebut, kamu bisa cari passing grade jurusan farmasi di tiap universitas di google, kalau misalnya kamu ikut bimbel, biasanya bimbel tersebut akan menyelenggarakan semacam simulasi seleksi PTN, dan prediksi diterima atau tidaknya pilihan jurusan kamu itu).
    2. Tidak buta warna (ini bukan tanpa alasan, di farmasi, sangat diperlukan pengamatan warna yang tajam, rabun warna tertentu saja, bisa menghambat belajar, contohnya adalah praktikum analisis bahan baku farmasi, pada analisis kualitatif maupun kuantitatif, akan ada perubahan warna yang harus diamati agar bisa menentukan kesimpulan dari percobaan, jadi penting untuk bisa mengamati perubahan warna dengan tajam.

    Saya rasa, dua poin penting itu saja, selama memiliki kemampuan akademik yang baik, mau jalur undangan ataupun tes tertulis, pasti akan bisa masuk farmasi (terlepas dari adanya kuota di tiap universitas). Misal kamu memiliki nilai akademik yang baik, jika kuota ternyata sudah penuh oleh siswa dengan nilai yang lebih tinggi itu persoalan lain, artinya kamu harus belajar lebih giat dari sekarang agar bisa menyaingi calon mahasiswa yang lain.

    Soal biaya kuliah, tidak perlu khawatir, akan selalu ada beasiswa tiap tahun yang pastinya akan sangat membantu. Apalagi, saat ini pemerintah benar-benar membantu mahasiswa dengan membiayai full melalui program Bidik Misi.

    Semoga jawabannya dapat membantu :D

    ReplyDelete
  17. buat jurusan farmasi, mata pelajaran apa di SMA yang nilainya harus baik kak ?

    ReplyDelete
  18. Pastinya kimia, kedua biologi, ketika fisika, dan keempat matematika. Bahasa inggris juga perlu bisa dikuasai, karena beberapa materi yang harus dibaca ada dalam bahasa inggris.

    Kimia penting nilainya harus baik,beberapa mata kuliah yang merupakan penerapan ilmu kimia antara lain kimia organik, analisis bahan baku farmasi, analisis sediaan farmasi, kimia medisinal dan lain sebagainya.

    Kalau biologi, penerapannya nanti di mata kuliah biologi sel dan molekuler, farmakologi, bioteknologi, dan seterusnya.

    Kalau fisika, penerapannya di persoalan teknologi seperti farmasi fisika, teknologi sediaan steril, farmakokimia, yang terkait dengan teknologi deh pokoknya. Sementara matematikanya, bukan yang terlalu rumit, kemampuan memahami matematika dibutuhkan saat ada perhitungan saja kok. Tidak seperti di SMA yang harus tau bagaimana penurunan rumusnya, kalau di farmasi, kita sudah dikasih rumusnya, yang penting bisa menggunakannya.

    Intinya, harus kuat di keempat mata pelajaran itu.

    ReplyDelete
  19. kak, apa jurusan farmasi itu selalu jadi apoteker?
    kalau buat informasi lebih lanjut tentang farmasi itu dimna kak?

    ReplyDelete
  20. Jadi apoteker atau tidaknya tergantung kamu setelah lulus program S1-nya lanjut program profesi apoteker atau tidaknya. Kalau lanjut ya nanti akan ada gelar tambahan di belakangnya yaitu apt, sementara kalau tidak ambil juga tidak mengapa. Ada beberapa senior saya yang juga tidak mengambil program profesi dan bisa sukses juga, tergantung bagaimana kamunya nanti dalam mencari pekerjaan, beberapa pekerjaan tidak menuntut harus memiliki gelar apoteker. Kalau mau tau lebih lanjut soal farmasi kamu bisa kunjungi langsung website-website official universitas yang ada fakultas farmasinya. Kalau di UI kamu bisa ke farmasi.ui.ac.id.

    ReplyDelete
  21. kalau gak ambil program profesi apoteker, prospek kerjanya apa kak?

    ReplyDelete
  22. Bisa bekerja di perusahaan pada umumnya, namun dengan posisi yang berbeda tentunya. Sebenarnya tidak perlu khawatir dengan prospek kerja nantinya seperti apa. Kenyataannya sama seperti lulusan ilmu lain, di dunia nyata ada juga yang berpaling ke pekerjaan lain padahal bukan ilmunya. Kalau pun ingin tetap mempertahankan ilmu, bisa bekerja menjadi dosen, atau bekerja di bagian marketing. Maaf kalau misalnya kurang bisa menjawab ya hehe.

    ReplyDelete
  23. Sekedar share:
    http://listabuzz.com/hardest-courses-study-indonesia/

    ReplyDelete
  24. kak kalau mau lolos SNMPTN farmasi, nilai rapor yang harus bagus mapel apa ya?

    ReplyDelete
  25. Saya rasa seperti biasa, mata pelajaran seperti kimia, biologi, fisika, dan matematikanya yang harus kuat. Selebihnya saya kurang tau. Kalau kamu mengikuti seleksi tertulis, tentunya tidak hanya itu, ada juga bahasa Indonesia, psikotes, dan lainnya (kalau tidak salah). Lebih jelasnya seperti apa yang diuji untuk saat ini, kamu bisa bertanya pada gurumu.

    ReplyDelete
  26. Kak kalau dibanding sama ilmu keperawatan lebi bagus mana? ilmu keperwatan atau farmasi? dan prospek kerjanya lebih cerah mana?

    ReplyDelete
  27. Kalau di UI, passing grade Fakultas Farmasi lebih tinggi dibanding Fakultas Ilmu Keperawatan. Antara farmasi atau keperawatan mana yang lebih bagus, ya tergantung kamunya mau masuk mana. Keduanya memiliki ilmu yang berbeda dan berbeda pula nanti kerjanya. Saya tidak terlalu mengetahui prospek kerja keperawatan. Kalau farmasi, lumayan mengerti. Di farmasi, kamu bisa bekerja di industri atau di instalasi farmasi rumah sakit. Bedanya, kalau di industri itu memproduksi obat atau lainnya dlm skala besar, kalau di instalasi farmasi, mengelola obat dan melayani pasien.

    ReplyDelete
  28. Assalamu'alaikum... blognya keren banget mbak, saya baru ini ketemu blog yang konsisten dengan isinya yang membahas bidang ilmu yang sedang digeluti, saya yakin banyak calon2 mahasiswa farmasi yang bisa mendapatkan pencerahan kalau mereka membaca blog ini...
    btw... kalau bersedia mau nggak tukaran link mbak.... ntar blog ini saya tautkan ke jurusankuliah.info yang kami kelola... agar pembaca blog kami bisa membaca lebih detail tentang farmasi di blog ini...
    sekali lagi salut dengan mbak Nurul dengan blog-nya... :)

    ReplyDelete
  29. Wa'alaikumsalam mas Janiarto, terima kasih banyak atas apresiasinya. Dengan senang hati saya bersedia untuk tukaran linknya mas. Kalau sudah dipasang, kabari saya di email: nurulfm93@ymail.com, nanti saya akan pasang linknya mas.

    ReplyDelete
  30. apa kelebihan masing2 peminatan jenjang apoteker: klinik & industri? mana yang lebih baik (peluang lanjut studi & prospek kerjanya). trims :)

    ReplyDelete
  31. Kelebihan apoteker yang memilih bidang klinik, apoteker tersebut dapat mengaplikasikan lebih banyak ilmu kefarmasiannya terkait pengetahuannya soal obat (farmakologi, indikasi, efek samping, interaksi obat, dsb) selama memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien. Sementara apoteker yang bekerja di bidang industri akan lebih banyak menerapkan pengetahuan teknologi kefarmasiannya dalam memproduksi obat.

    Kondisinya kini, sebagian besar lulusan apoteker (kalau di UI pada thn 2014 sekitar 80%) lebih memilih bidang industri dibanding klinik, jika berkaitan dengan pendapatan atau gaji, berdasarkan cerita dari senior saya, pendapatan apoteker di industri lebih besar dibandingkan dengan yang bekerja di bidang klinik. Karena memang fenomenanya, peranan apoteker di bidang klinik belum dikenali benar oleh masyarakat sehingga apoteker perlu untuk terus meningkatkan kredibilitas dan kualitas profesinya agar dapat memperoleh pendapatan yang sesuai.

    Pada akhirnya, kembali lagi kepada pribadi masing-masing, bidang mana yang lebih sesuai dengan minat. Saya yakin, mau bidang klinik atau industri, asalkan berusaha dan bekerja dengan keras, persoalan pendapatan akan menjadi bukan masalah lagi.

    ReplyDelete
  32. Kak, farmasi industri itu kaya pilihan di univ nya atau ada univ yg cenderung ke farmasi industri ya? Trus univ yg bagus utk farmasi industri itu apa ya? Hehe

    ReplyDelete
  33. Itu pilihan di universitasnya. Kalau kamu masuk farmasi, kamu akan belajar semuanya baik yang industri maupun yang klinis. Beberapa universitas ada yang membuat peminatan sejak S1, ada juga yang baru dibuat peminatannya saat program profesi apoteker. Kalau di UI, peminatannya baru ada di program profesi apoteker.

    ReplyDelete
  34. kak kalo mau masuk jurusan farmasi, kalo skema nilai biologinya naik turun itu berpengaruh gak ya?

    ReplyDelete
  35. Nuria, pada dasarnya, untuk bisa masuk jurusan farmasi, kamu harus bisa mencapai passing grade jurusan farmasi pada universitas yang kamu pilih, tiap universitas akan berbeda-beda (Ini jika masuk jurusan farmasinya melalui test tertulis). Selama kamu bisa mengerjakan soal biologi dengan baik karena telah bekerja keras sebelumnya dengan maksimal, meskipun sejarah nilai biologimu di sekolah naik turun, kamu berpeluang lolos. (Dengan catatan, mata pelajaran yang lainnya juga dikerjakan dengan baik).

    Tapi jika kamu ingin masuk jurusan farmasinya melalui jalur semacam snpmtn undangan atau pmdk (tanpa test), maka kamu harus memiliki nilai keseluruhan (tidak hanya biologi) yang bagus atau punya daya saing, karena kamu akan bersaing dengan siswa lainnya. Tentunya siswa yang unggul pada semua mata pelajaran akan berpeluang lebih besar untuk lolos. Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk mencoba mengajukan jalur tanpa test (because it's nothing to lose). Semangat yaa, semoga kamu bisa meraih apa yang kamu inginkan :D

    ReplyDelete
  36. Kak.saya masih smp
    Saya sma mau jurusan ipa.dan cita" saya mau jadi apoteker.
    Tapi gimana ya kak,saya ini ga pinter mat.ga pinter fisika juga.
    Tapi saya pingin banget jadi apoteker
    Menurut kakak gimana?bisa ga saya ikut kuliah apoteker?

    ReplyDelete
  37. Wah keren Aiko, masih SMP sudah punya cita-cita yang jelas. Mumpung masih SMP, kamu gunain waktunya dengan belajar matematika dan fisikanya sungguh-sungguh. Kalau kamu pengen banget masuk farmasi, kamu harus bisa bersaing dengan anak-anak yang lain, tentunya mata pelajaran itu, kamu juga harus bisa unggul. Setidaknya usaha dulu. Lagipula, kalau masuk farmasi dan kurang paham matematika dan fisika, akan sulit sendiri nanti belajarnya. Mata kuliah yang butuh kedua ilmu tersebut antara lain farmasi fisika, farmakokinetika, analisis fisikokimia, biofarmasetika, dan lainnya. Kalau ada niat, pasti bisa! Semangat terus yaa!!

    ReplyDelete
  38. Kak sy sdh kls 3 SMA, nanti pas snmptn mau daftar farmasi dan ilmu gizi. Farmasi pilihan pertama sy kak.Farmasi sm Ilmu gizi passing grdenya yg lebih tnggi yg mana kak?

    ReplyDelete
  39. Haloo, kalau di UI, passing grade farmasi lebih tinggi dari ilmu gizi. Kamu bisa cek di sini: http://www.infokampus.net/2015/08/passing-grade-universitas-indonesia-ui.html

    ReplyDelete
  40. ka, aku masih bingung nih nentuin antara ingin masuk farmasi, ilmu gizi, apa teknik pangan. soalnya denger denger nih farmasi sama ilmu gizi tuh biologinya harus kuat juga dan teknik pangan tuh fisikanya yang harus kuat. sedangkan aku tuh cuma kuat di kimia matematikanya aja. Saran kaka gimana ya ka?

    ReplyDelete
  41. Iya benar Indri, kalau farmasi dan ilmu gizi harus kuat ga cuma kimia tapi biologi juga. Di farmasi soalnya kita belajar ga cuma bagaimana caranya membuat obat, tapi kita harus tau bagaimana caranya obat tersebut bekerja di dalam tubuh, jadinya harus tau fisiologi dan patofisiologinya dulu. Kira-kira begitu alasan kenapa harus kuat juga biologinya. Cuma bedanya kalau di UI, passing grade farmasi lebih tinggi dari ilmu gizi, jadi kamu bisa buat farmasi pilihan pertamamu, lalu ilmu gizi pilihan keduamu.

    Kalau teknik pangan, benar juga, harus kuat di fisikanya, karena lebih fokus aplikasinya di industri. Tapi saya kurang tau seperti apa belajar di teknik pangan. Sebenarnya di farmasi juga perlu paham fisika, karena farmasi juga ada fokus yang ke industri. Hanya saja tidak seperti di SMA, fisikanya sudah terapan, jadi tinggal menggunakan rumus yang sudah ada, tidak serumit ketika belajar di SMA. Bisa jadi sama seperti teknik pangan, fisikanya tidak terlalu rumit seperti di SMA.

    Jadi kalau prinsip penentuannya itu mana yang sesuai dengan kemampuanmu, saya sarankan kamu ambil teknik pangan.

    Tapi, sebenarnya semua ini kembali lagi ke kamunya. Kamu mau jadi apa. Kalau kamu ingin ilmunya ga cuma bekal untuk berkarir tapi juga supaya bisa bermanfaat untuk kehidupanmu dan orang-orang di sekitarmu, maka pilih farmasi atau ilmu gizi akan lebih baik. Karena dua-duanya mengenai kesehatan yang tidak semua orang begitu paham tentang kesehatan. Jika begitu, maka kamu harus belajar keras dari sekarang sebelum ujian masuk perguruan tinggi, dikuatkan biologinya. Lalu kalau keterima, harus kuat dengan materi pembelajarannya, karena untuk biologi, cukup dalam yang dipelajari. Semoga sukses dengan apa pun yang kamu pilih pada akhirnya :D

    ReplyDelete
  42. Kak mau tanya, saya ingin masuk farmasi. Nilai yang bagus hanya kimia dan biologi, untuk fisika dan mat diatas 80 namun masih dibawah teman teman saya, sekolah saya sma yang akreditasi A. bagimana menurut mbak?

    ReplyDelete
  43. Menurut saya kamu bisa masuk farmasi dengan kondisi seperti itu. Meskipun nilai fisika dan matematikamu biasa-biasa saja, kamu tetap bisa belajar di farmasi, karena di farmasi hanya perlu kemampuan dasarnya saja, tidak sesulit ketika belajar di SMA yang contohnya harus bisa mengetahui bagaimana asal mulanya adanya suatu rumus fisika atau matematika. Di farmasi, tinggal aplikasi rumusnya saja. Memang di farmasi itu lebih banyak mempelajari materi kimia dan biologi yang tidak hanya harus tau dasarnya saja tetapi kamu akan belajar lebih dalam lagi. Jadi, matematika dan fisika hanya penunjang saja ketika kamu belajar di farmasi. Semoga berhasil yaa, semangaaaat!

    ReplyDelete
  44. kak kalo rata" nilai 83 84 89 apa bisa lolos snmptn farmasi kak

    ReplyDelete
  45. Wah, saya tidak bisa prediksi, saya tidak tau kondisi saat ini seperti apa persaingannya. Bisa masuk, ya bisa juga tidak. Seandainya ada yang lebih tinggi nilainya dari kamu lalu kuota penerimaannya sudah penuh, artinya tidak. Tetapi jika nilaimu lebih tinggi dari yang lain dan kamu masuk kuotanya, tentu bisa masuk. Semangat yaa!

    ReplyDelete
  46. ka di fakultas farmasi UI masih ada jalur transfer d3 ke s1 tidak??

    ReplyDelete
  47. Halo Miftahul Fahmi, sekarang sudah tidak ada...

    ReplyDelete
  48. kak, apakah bisa lulusan farmasi idustri beerja di klinis atau sebaliknya?

    ReplyDelete
  49. Halooo, perlu diketahui dulu bahwa tiap lulusan apoteker akan diberikan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA). SIPA digunakan untuk apoteker yang akan bekerja di fasilitas pelayanan kefarmasian (klinik), sementara SIKA digunakan untuk apoteker yang akan bekerja di fasilitas produksi atau distribusi (industri). Secara otomatis, calon apoteker yang di peminatan klinik akan memperoleh SIPA, sementara yang di peminatan industri akan memperoleh SIKA. Surat izin ini berlaku selama 5 tahun, yang harus terus diresertifikasi agar apoteker tetap bisa bekerja di bidangnya masing-masing. Kalau tidak salah dan masih belum berubah aturannya, ketika masa resertifikasi ini, apoteker dapat memilih untuk memperoleh SIPA atau SIKA, jadi misal yang masa berlaku SIPA-nya sudah habis dan ingin mencoba bekerja di industri, maka yang diajukan untuk diperoleh adalah SIKA, begitu pula sebaliknya.

    Ada senior saya yang berasal dari peminatan klinik lalu dapat bekerja di industri, saya blm bertanya kepadanya secara langsung kenapa bisa begitu. Namun, saya pikir sepanjang bidang di industrinya tidak meminta SIKA, tidak menjadi masalah lulusan apoteker yang memiliki SIPA bekerja di industri.

    Mohon maaf jika ada kesalahan, bisa jadi aturannya sudah berubah di kemudian hari.

    ReplyDelete
  50. Assalamualaikum kak. Rencananya saya mau masuk smk tapi masih bingung antara ambil jurusan asisten apoteker, farmasi, dan farmasi industri. Kalau boleh tahu apa perbedaan dan prospek kedepan dari ketiga jurusan tadi? Terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  51. Sebenarnya saya kurang tau mengenai hal itu. Menurut perkiraan saya (bisa jadi salah), kalau asisten apoteker prospeknya lebih ke pelayanan kefarmasian di apotek atau rumah sakit, sementara farmasi industri prospeknya lebih menjadi analis di suatu industri farmasi. Kalau jurusan farmasi saja, saya kurang tau prospeknya, mungkin bisa dua-duanya. Mohon maaf kalau saya salah, coba ditanya lebih jelas kepada senior atau lulusan SMK yang pasti lebih memahami perbedaan ketiga jurusan tersebut. Terima kasih :)

    ReplyDelete
  52. Halo kak saya masih smp kelas 3 nih hehe masih labil pgn masuk mana
    Menrut kakak bagusan smk jurusan farmasi apa analis Kimia ? Prospek nya lebih bagus mana? peluang kerja nya bagusan mana?
    .
    .
    terima kasih kak :-)

    ReplyDelete
  53. Halo Rafly, itu tergantung kamu. Kalau kamu masuk jurusan farmasi, kamu juga bisa jadi analis di industri khususnya industri farmasi (tapi ga melepas kemungkinan, kamu bisa juga kerja di industri lain). Kelebihannya kamu belajar lebih banyak ga cuma soal analisis, tapi juga belajar tentang kesehatan yang ilmunya bermanfaat ga hanya buat kamu tapi juga buat orang lain, kamu lebih mengerti tentang obat-obatan dibanding yang lulusan smk analis kimia. Selain bisa jadi analis di industri, kamu juga bisa jadi asisten apoteker di apotek, atau asisten apoteker di rumah sakit.

    Tapi kalau kamu masuk smk analis kimia, bedanya sama smk farmasi, km bisa kerja menjadi analis di industri mana aja, ga mesti industri farmasi. Kalo dari segi materi pelajarannya, mungkin lebih berat di jurusan farmasi kali ya, karena materinya cukup banyak. Kalau di jurusan analis kimia kamu lebih fokus ke situ jadi ga terlalu berat belajarnya.

    Intinya semua itu tergantung kamu yang ngejalanin, maunya masuk yang mana.

    ReplyDelete
  54. halo kak ,, mau mintak sarannya ni kak ..
    aku sekarang udah lulus smp ni kak .. terus aku mau masuk smk farmasi ,, tetapi disitu ada 2 jurusan. jurusan farmasi dan analis kesehatan . aku bingumg ni kak mau masuk jurusan yang mana ?
    menurut kakak bagus yang mana ya kaknantara 2 jurusan itu ?

    ReplyDelete
  55. Halo Dwianggraini, jawabannya persis sama seperti pertanyaannya Rafly yang sebelum kamu. Cuma bedanya untuk analis kesehatan, prospek kerjanya lebih cenderung bekerja di rumah sakit, laboratorium, atau institusi kesehatan lainnya (ga menutup kemungkinan juga bisa bekerja di industri). Jadi, bedanya jurusan farmasi dan analis kesehatan, dari segi materi pelajarannya, di jurusan farmasi kamu lebih ngerti tentang obat-obatan seperti yang saya jelaskan sebelumnya, sementara di jurusan analis kimia kamu lebih belajar teknik analisis kimia khusus dalam lingkup kesehatan, jadi kebanyakan sampelnya bisa seperti darah, urin, dan lainnya yang berbau kesehatan. Intinya, silakan pilih jurusan yang kira-kira sesuai dengan minatmu. Semoga bisa menjawab pertanyaanmu ya :)

    ReplyDelete
  56. Assalamualaikum kak .. saya bru selesai tes di poltekkes dan alhamdulillah lulus di jurusan farmasi D3 .. kira" klo lulusan D3 itu mesti lanjut ke S1 apa bisa langsung kerja?
    kemudian banyak opini yg menjatuhkan semangat sy kak, katanya d farmasi itu susah banyak hapalan, harus kuat matematika krn ada kk kls sy berhenti kuliah d jurusan ini krn tdk kuat dengan hapalan"nya kak, mohon masukan dan motivasi nya kak..terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  57. Halo Cho Dila, lulusan D3 tentu bisa langsung kerja, kalau mau lanjut kuliah juga boleh, misalnya menjadi analis di industri. Masalah kuat atau tidaknya di farmasi, itu tergantung kamunya, selama kamu senang belajarnya, ya jadi tidak masalah. Selama saya di farmasi, dari ratusan anak, ada 1 atau 2 yang tidak melanjutkan kuliah di farmasi lalu berubah haluan, karena bagi mereka masuk farmasi bukan keinginannya sejak awal. Tapi jangan lihat 1 atau 2 orang itu, tapi liat ratusan anak lainnya yang berhasil lulus selama 4 tahun di S1 farmasi. Itu buktinya kalau kenyataannya ada banyak kok yang bisa survive di farmasi. Semangat yaa!

    ReplyDelete
  58. Mohon maaf sebelumnyaa kak aku mau nanya apa bisa anak SMK lulusan bidang keperawatan masuk ke universitas jurusan ahli gizi ? Mohon jawabannya ya kak

    ReplyDelete
  59. Halo Ekaa, saya kurang tau karena saya anak farmasi. Tapi secara umum menurut saya, bisa-bisa saja anak SMK lulusan bidang keperawatan masuk universitas jurusan ahli gizi, selama bisa mengerjakan ujian tulisnya atau memenuhi persyaratannya, ya bisa-bisa saja menurut saya.

    ReplyDelete
  60. Kalau dari smk keperawatan masuk universitas ambil jurusan farmasi bisa gak kaak? Terus setelah lulus bisa kerja dimana yaa kak? Mohon jawabannya,maaf banya bertanyaa kak :)

    ReplyDelete
  61. Ekaa, kalau menurut saya, mau dari smk jurusan apapun, selama bisa mengerjakan ujian tulisnya baik jalur khusus atau sbmptn dan memenuhi persyaratan lainnya bisa-bisa saja masuk jurusan yang diinginkan termasuk farmasi. Hasil pengerjaan tulisnya akan menunjukkan apakah memenuhi passing grade jurusan yg diinginkan, tiap jurusan di suatu universitas, ada passing gradenya masing-masing. Kalau kamu bisa mencapainya, ya tentu bisa-bisa saja masuk jurusan tersebut. Kalau di farmasi, kalau lulusan farmasi bisa bekerja di industri farmasi, pemerintahan, rumah sakit, apotek, dan sebagainya yang berkaitan dengan kefarmasian.

    ReplyDelete
  62. Bedanya farmasi sama ilmu farmasi apa?

    ReplyDelete
  63. Bedanya farmasi sama ilmu farmasi apa?

    ReplyDelete
  64. Halo izzah, kalo ilmu farmasi yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara penyedian obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap di gunakan sbg obat. Kalau definisi farmasi lebih luas, segala sesuatu yang berkaitan dengan penyedian obat-obatan hingga penyaluran, terkadang di luar negeri lebih sering menyebut farmasi, sementara kalau di sini lebih sering menyebut apotek sebagai tempat penyaluran obatnya. Itu menurut saya, jadi mohon maaf kalau ada yang salah.

    ReplyDelete
  65. Kak kan aku udah kelas 3 SMA. Setelah SMA pengen masuk farmasi, tapi nilai rapot saya yang mendukung fisika dan matematika. Nilai biologi dan kimianya kurang mendukung. Menurut kakak gimana?

    ReplyDelete
  66. Kak kan aku udah kelas 3 SMA. Setelah SMA pengen masuk farmasi, tapi nilai rapot saya yang mendukung fisika dan matematika. Nilai biologi dan kimianya kurang mendukung. Menurut kakak gimana?

    ReplyDelete
  67. Halo Salsabilaa, jika yang kamu maksud lewat ujian tulis, selama kamu memang niat banget untuk masuk farmasi, kamu masih ada waktu untuk mengejar ketinggalanmu di biologi dan kimianya. Tapi kalau yang kamu maksud lewat jalur tanpa ujian yang mengandalkan nilai raport, kamu coba aja dulu, kan kalau tidak lolos pun kamu masih ada peluang lewat ujian tulis. Tapi siapa yang tau kalau belum mencoba, semoga bisa langsung lolos. Sebenarnya terlepas dari itu, kalau sudah masuk farmasi, pelajarannya justru lebih banyak ke arah kimia dan biologi, jadi mau tidak mau kamu memang harus belajar lebih giat lagi di dua mata pelajaran ini. Semangat yaa!

    ReplyDelete
  68. makasih ya kak doain saya ya biar bisa lulus dengan mulus.....wkwkwk makasih atas bantuan nya kak semngattt

    ReplyDelete
  69. Siip, sama-sama. Semangat juga yaa. Semoga lulus dan tercapai impiannyaa!

    ReplyDelete
  70. Halo kak Nurul, saya mahasiswa farmasi. InsyaAlloh lulus s1 tahun ini. Sebenarnya makin kesini saya malah makin merasa nggak ngerti banyak tentang farmasi. Saya juga sebenarnya nggak mau membebani orangtua dengan biaya kuliah apoteker yang terhitung besar. Tapi di lain sisi saya ingin memiliki gelar apoteker dan bekerja di industri farmasi. Kalau saya kerja dulu untuk mengumpulkan uang untuk sekolah apoteker, saya takut nanti sudah keenakan dengan dunia kerja (berdasarkan tanya2 ke senior hehe), disamping itu juga saya merasa sayang jika tidak lanjut ke profesi. Kalau menurut Kak Nurul bagaimana ya kak? Apakah kerja dulu atau menyelesaikan studi yang nanggung (tinggal profesi) ya kak? Terimakasih kak Nurul sebelumnyaaa :)

    ReplyDelete
  71. Halo Riska, terima kasih atas pertanyaannya. Kalau kamu merasa tidak enak membebani orang tua, sebaiknya kamu pilih pilihan yang kedua itu, yaitu bekerja dulu, kumpulin uang, baru lanjut profesi. Masalah nanti kamunya takut keenakan kerja lalu ga jadi lanjut, sebenarnya itu tergantung kamu sendiri. Kalau kamu punya tekad yang kuat untuk lanjut, mau ditunda berapa tahun pun, pada akhirnya kamu akan lanjut, ga usah malu nanti dengan usia. Di angkatan program studi profesi saya, mahasiswanya tidak hanya teman-teman seangkatan saya saja yang dari S1, tapi jg ada yang berasal dari universitas lain, satu-dua orangnya memiliki usia yang jauh berbeda, tetapi mereka punya semangat untuk menyelesaikan studi apotekernya. Lagipula, profesi apoteker hanya 1 tahun, ya memang beratnya di biaya profesinya. Mungkin yang perlu kamu tanamkan ketika bekerja, bahwa gaji apoteker lebih besar dari pada lulusan S1, jadi ga ada ruginya kalau kamu lanjut lagi ke apoteker. Justru saya lebih menemukan gambaran profesi apoteker setelah menjalankan studi ini. Pada akhirnya, nanti waktu yang akan menentukan. Apakah kamu tetap ingin lanjut, atau tidak lanjut dengan pertimbangan sudah puas dengan gaji yang diperoleh atau ada tuntutan kehidupan lain misalnya mengurus anak. Semoga sukses ya!

    ReplyDelete
  72. Terimakasih banyak, Kak Nurul. Jawaban kakak sedikit banyak membuat saya lebih paham mana yang harus saya utamakan. Sukses juga untuk kak Nurul ya kak! :)
    Btw sekarang sudah kerja dimanakah kak? :D

    ReplyDelete
  73. Sama-sama. Wah, kalau sekarang saya belum bekerja, sedang berencana untuk lanjut studi. Doakan ya supaya lancar :D

    ReplyDelete
  74. Asalamualaikum ka saya mau tanya..
    Skrang ini sy kls 3 smp dan sbntar lagi mau sma,saya pengen sekali msk smk kesehatan jurusan farmasi ka,tapi saaya
    Kurang pinter matematika dan fisikanya,bgaimana ya ka?...

    ReplyDelete
  75. Halo Revikaaa. Dicoba aja dulu, kalau kamu merasa masih kurang bisa pada mata pelajaran matematika dan fisika, selagi masih ada waktu ada baiknya kamu manfaatkan waktumu untuk mempelari keduanya lebih rajin lagi karena saya percaya kalau kamu bersungguh-sungguh pasti bisa. Terlepas dari selama saya belajar di farmasi lebih belajar ilmu kimia dan biologi, kamu tetap harus bisa paham matematika dan fisika. Beberapa halnya terkait logika dr hasil paham pelajaran matematika dan fisika akan dibutuhkan dalam mempelajari ilmu farmasi.

    ReplyDelete
  76. Hai Kak Nurul. Boleh tanya"?
    Jdi begini kak, sehabis lulus SMA nnti rncana mau ambil kuliah jurusan farmasi/analis kesehatan.
    pilihan pertama jatuh di farmasi, nah kak.. kalo kuliah farmasi itu mesti ambil D3 dlu? Bisa ndak kak kalo ambil S1 langsung?
    Maaf kak nanya gini, soalnya sewaktu saya nanya" di orang sekitar saya, mreka pada kurang tau soalnya.

    ReplyDelete
  77. Hai Kak Nurul. Boleh tanya"?
    Jdi begini kak, sehabis lulus SMA nnti rncana mau ambil kuliah jurusan farmasi/analis kesehatan.
    pilihan pertama jatuh di farmasi, nah kak.. kalo kuliah farmasi itu mesti ambil D3 dlu? Bisa ndak kak kalo ambil S1 langsung?
    Maaf kak nanya gini, soalnya sewaktu saya nanya" di orang sekitar saya, mreka pada kurang tau soalnya.

    ReplyDelete
  78. Halo kak Nurul..
    Boleh saya nanya" ke kakak?
    Jadi gini kak, skrng ini saya masih kls 2 SMA. Dan berencana stlah lulus nnti ingin kuliah di jurusan Farmasi atau Analis Kesehatan. Pilihan pertama saya Farmasi.
    Yg saya mau tanyakan kuliah nya itu haruskah ambil D3 dlu kak? Bisa atau tidak kalo langsung S1?
    Maaf nanya" begini kak. Soalnya keluarga maupun orang" d dekat saya kalo saya nanya gini, jawabnya tidak tahu. Jujur saja saya kurang mengerti soal ini.

    ReplyDelete
  79. Halo Ekaaa, jika kamu ingin kuliah di jurusan farmasi, tidak harus D3 dulu, contohnya di UI, ITB, Unpad, dan UGM, kamu bisa langsung S1. Termasuk saya, ambil di UI yang langsung S1. Sejak saya di tahun ke-2 di UI, program studi yang D3 sudah dihapuskan, jadi semua yang daftar masuknya langsung ke program studi S1. Semoga bisa memberikan pencerahan yaa. Kalau ada pertanyaan lainnya, silakan ditanyakan. Saya akan jawab dengan senang hati :)

    ReplyDelete
  80. Kak mau nanya saya lulusa smk farmasi tapi waktu saya mencoba jalur sbmtn saya lulusnya di jurusan biologi, bukan di farmasi. Padahal harapan saya ingin lulus di farmasi. jika saya lulus di farmasi saya ingin lanjut ngambil apoteker. Tapi kenyataannya tidak kak. Kalau saya ambil jurusan biologi saya masih bisa gak kak ngambil S2 apoteker. Jadi nanti gelarnya jadi S.Si, Apt kk. Bisa nggak kk??

    ReplyDelete
  81. Halo apriii. Terima kasih atas pertanyaannya. Perlu diketahui dulu sebelumnya bahwa program studi apoteker itu bukanlah program studi S2, melainkan program studi profesi yang mana program studi tersebut dapat diambil baik setelah lulus S1, S2, atau S3. Meskipun demikian, kebanyakan mahasiswa setelah selesai S1 langsung lanjut mengambil program studi profesi apoteker.

    Untuk mengambil program studi profesi apoteker tersebut, salah satu persyaratan wajibnya adalah lulusan S1 farmasi. Berhubung yang dipelajari adalah rangkuman dari 4 tahun kuliah di farmasi yang kemudian disesuaikan dengan gambaran profesi terkini sehingga lebih ke aplikasinya di dunia kerja.

    Jadi, menurut saya, tidak memungkinkan untuk Apri setelah selesai S1 biologi untuk mengambil apoteker, kecuali Apri mundur dari Biologi, lalu berusaha untuk ujian kembali agar dapat masuk S1 Farmasi. Pada akhirnya, semua dikembalikan ke Apri bagaimana baiknya karena masa depanmu, kamu yang pegang, jadi kamu yang putuskan. Semoga sukses yaaa :D

    ReplyDelete
  82. ka mau tanya, aku pengen masuk SMK, tapi bingung mau masuk Farmasi atau Analis Kimia.. kalau boleh tau lebih bagus masuk kemana ya ka? sebelumnya terima kasih

    ReplyDelete
  83. Kalau dari segi prospek kerja, menurut saya ya, lebih baik masuk Farmasi. Karena setelah lulus kerja, lowongan kerjanya akan lebih luas. Selain ada pilihan bekerja di industri, kamu juga ada kesempatan bekerja di apotek, rumah sakit, atau pemerintahaan. Kalau masuk ke analis Kimia, mungkin konsentrasimu lebih ke industri. Tetapi ini hanya opini saya saja loh ya, bisa jadi salah. Jadi, lebih baik, kamu meminta pertimbangan dari yang lain, lebih baik lagi dari orang yang sudah berkecimpung di dunia analis kimia, agar lebih baik gambaran perbandingannya. Berhubung saya dari farmasi, sehingga saya tidak tahu banyak juga soal analis kimia.

    ReplyDelete
  84. assalamualaikum ka nurul. aku mau nanya dong ka. jadi gini aku sekarang lagi smt.1 Kesmas, tapi aku udah kepikiran buat pindah prodi ka ke jurusan d3 farmasi. menurut kaka lebih baik s1 kesmas atau d3 farmasi?

    ReplyDelete
  85. Halo Yulianti, waalaikumsalam. Wah, kalau menurut saya pribadi ya, tetap di S1 kesmas karena kan tingkatannya nanti sarjana ya. Kalau pindah ke D3 Farmasi, nanti ketika lulus, kamu masih baru lulusan diploma, beda nanti kesempatan kerjanya antara yang lulusan sarjana dengan diploma. Saran saya, kalau mau pindah, pindah sekalian ke S1 nya Farmasi, jangan ke D3-nya hehe. Itu pendapat saya saja ya.

    ReplyDelete
  86. assalamualaikum kak, mau tanya masuk ke farmasi harus pakai syarat tinggi badan tdk? trus apakah tinggi badan besar dampaknya waktu mau mencari pekerjaan untuk lulusan farmasi?
    terimakasi sekalii ^^

    ReplyDelete
  87. Halo Putrii, tidak ada persyaratan tingi badan kok kalau mau masuk Farmasi. Hanya saja perlu dipastikan bahwa tidak buta warna berhubung selama praktiknya dibutuhkan akurasi yang baik dalam membedakan warna di beberapa analisisnya. Untuk lulusan farmasi yang hendak mencari pekerjaan, berdasarkan pengalaman saya, tidak ada juga persyaratan tinggi badan. Jadi, tidak perlu khawatir yaaa. Semangat terus!

    ReplyDelete
  88. kaka, mau nanya. kalo mau kerja di BPOM kira2 matkul apa aja yang harus dikuasai selama di s1? kan bukannya tidak mungkin, tapi begitu banyak matkul kan, jadi pasti ada beberapa yang harus dikuasai agar ilmunya dapat menunjang saat bekerja..

    ReplyDelete
  89. Haloo, ini pendapat saya ya, mata kuliah yang perlu dikuasai antara lain: 1) Kimia Organik, Biokimia, Analisis Bahan Baku Farmasi, Analisis Fisikokimia, Kimia Medisinal, intinya yang berbau kimia, karena salah satu tugas pokok Badan POM itu melayani pendaftaran produk obat, obat tradisional, atau kosmetik, jadi harus tau berbagai macam pengujiannya untuk menyetujui klaim yang diajukan oleh pendaftar. Supaya bisa mempelajarinya, maka harus memahami mata kuliah ini.
    2) Farmasetika, Biofarmasetika, Farmasi Fisika, Teknologi Sediaan Padat, Semipadat, Cair merupakan mata kuliah yang akan menguatkan pada pemahaman dasar pembuatan sediaan farmasi, jadi bisa mengevaluasi pendaftaran produk dari segi prosedur pembuatannya.
    3) Farmakologi dan Mikrobiologi, mata kuliah ini, bekal untuk bisa mengevaluasi klaim produk dari segi efek khasiat dan mengevaluasi dari ada atau tidaknya cemaran mikro.

    Selain di S1, materi yang lebih mengarah ke hal-hal pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM akan lebih banyak dipelajari di program studi apoteker. Contoh mata kuliah yang harus dikuasai antara lain Registrasi, Farmasi Industri, Analisis Farmasi, Rancangan dan Pengembangan Formula, serta Undang-Undang dan Etika Farmasi.

    Ini cuma pendapat saya loh ya, berhubung saya hanya punya pengalaman sebulan PKPA di Badan POM. Jadi, kalau ada salah, mohon dikoreksi.

    Semangat yaa, belajar yang rajin. Selanjutnya kalau ada kesempatan ujian CPNS dan memilih Badan POM, maka selain mata kuliah yang dipelajari saat kuliah, perlu juga untuk mempelajari materi-materi lainnya yang diujian pada CPNS, macam Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

    ReplyDelete
  90. Kak,akukan anak ips bisa enggk sih nanti waktu kuliah ngambil keperawatan

    ReplyDelete
  91. Kak,mau tanya akukan anak ips bisa enggk sih besok kalau kuliah ambil keperawstan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo, saya kurang tau. Mungkin kamu bisa tanya langsung ke jurusan di universitas yang kamu mau ambil, coba aja kirim email, atau datangi langsung ke sana. Biasanya mereka terbuka kok kalau ada pertanyaan soal pendaftaran.

      Tapi saya ada contoh temen saya dulu IPS, terus dia masuk kebidanan. Untuk lebih pasti, seriusan coba ditanya dulu ke jurusannya. Sukses ya!

      Delete
  92. kak aku mau nanya aku mau masuk farmasi tpi aku tidak pintar dalam bidang matematika biologi fisika itu giman yah kak aku bingung bngt sekarang....trus klau misal ipk nya rendah apakah harus ngulang kak...mohon saranya kak

    ReplyDelete
  93. Hai, kalau mau coba masuk, ya dicoba aja, sambil belajar lagi, usaha terus. Kalau blm bisa masuk, ya dicoba lagi di gelombang berikutnya. Jangan menyerah. Kalau udh masuk farmasi, matematika dan biologimu harus kuat, nanti bisa sambil belajar lagi. Kalau fisika, mungkin hanya dasar-dasarnya saja, jadi tidak perlu khawatir. Terkait lulus atau ngganya, itu bukan soal ipk tapi soal nilai kamu di bawah standar apa ngga, kalau di bawah ya harus ngulang supaya lulus mata kuliahnya. Supaya ga ngulang, ya harus belajar yang rajin, coba belajar bareng-bareng temen, kulik soal-soal yang mungkin keluar, semoga bisa lulus tepat waktu.

    ReplyDelete
  94. Assalamualaikum kak! Saya Nadin. saya masih SMP kelas 2, saya awalnya terlalu banyak cita cita, Terus ayah saya sarankan untuk ambil SMK jurusan analis farmasi atau analis kimia. Saya sih sebenarnya lebih pengen ke farmasi tapi di pabrik ayah saya kerja dibutuhkan analis kimia, nah saya jadi labil kepengen dua duanya. kalau masalah pelajaran saya bisa usahakan. Jadi intinya menurut kakak lebih pilih analis farmasi atau analis kimia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Nadin, tidak masalah pilih jurusan analis farmasi atau analis kimia, keduanya sama-sama akan mendapatkan keahlian analisis. Cuma bedanya, di analis farmasi, kamu belajar lebih spesifik ke senyawa-senyawa obat. Saran saya, kamu pilih analis farmasi, karena ruang lingkupnya lebih luas, selain bisa menjadi analis kimia di industri, kamu jg ada kesempatan menjadi analis di pabrik yang lebih spesifik dengan obat-obatan.

      Delete
  95. Permisi kak, saya ingin bertanya, saya seorang farmasi yg ingin lanjut apoteker, saya suka minat klinis dibandingkan industri, namun ayah saya memaksa untuk masuk industri dgn alasan peluang kerja lebih banyak, yg saya tanyakan apakah bisa ketila kita sudah ngambil minat klinik, lalu mencari kerja di industri? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, maaf baru membalas, ada beberapa contoh dari teman saya yang mengambil jurusan klinik tetapi bekerja di industri. Setiap lulusan apoteker memiliki kesempatan yang sama untuk melamar pekerjaan baik itu di rumah sakit, apotek, atau industri. Sesuai atau tidak sesuainya dengan peminatan menjadi tantangan sendiri. Kalau misalnya karirnya menjadi berbeda dengan peminatanmu, artinya kamu perlu belajar lebih giat di karirmu itu, beradaptasi dengan hal-hal itu yang tentunya tidak semudah dengan temanmu yg sesuai dengan peminatannya. Jadi, itulah tantangannya, tetap ada kesempatan, tetapi kamu harus bisa berjuang untuk survive.

      Delete
  96. Permisi kak, saya ingin bertanya dan minta saran, saat ini saya sudah lulus s1 farmasi jurusan pelayanan, tapi ayah saya memaksa untuk masuk apt dengan pidah jurusan ke industri dengan alasan prospek kerjanya lebih bagus dan bisa juga nyambi kerja di apotik, saya bingung harus mengikuti kata bapak atau tetep minat pelayanan, karna dari saya sendiri bener2 gak suka dibidang industri gimana ya kak sarannya, emangnya kalau milih minat pelayanan akan susah dapat kerja di industri ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya pertanyaanmu sama ya dengan yang di atas. Semangat ya! Peminatan bukan penghalang untuk berkarir. Bahkan yang beda jurusan saja ada saja kesempatannya berkarir di dunia yang beda 180 derajat. Apalagi yang hanya beda peminatan saja, kamu pasti bisa!

      Delete

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)