Monday, May 29, 2023

The Little Mermaid: Live Action dengan Unsur Politis


Selepas menonton Little Mermaid, ada beberapa hal yang aku sukai, mulai dari sinematografinya, CGI (Computer Generated Imaginary), lagu-lagu dan suara penyanyinya yang merdu, dan yang paling top adalah alur ceritanya yang penuh makna. 

Tentu tidak mudah untuk membawakan cerita animasi Little Mermaid yang mana dibuat pada tahun 1989 ke dalam versi live action-nya karena banyak hal-hal yang tidak real seperti mermaid, kehidupan di bawah laut, dan hewan-hewan air yang dapat berbicara. 

Jika pembuatan live action itu dilakukan pada masa sebelum adanya teknologi CGI, kemungkinan pembawaan gambarnya akan kacau dan terkesan dipaksakan, semacam sinetron-sinetron naga indos*ar. 

Oleh karena itu, tepatlah pembuatan live action ini dilakukan di masa kini, dimana teknologi CGI semakin maju, sehingga hal-hal yang tampak tidak real dapat menyaru dengan sempurna tanpa cacat dan sangat terlihat nyata. 

Lagu-lagu yang dibawakan Ariel (Halle Bailey) sangat merdu dan sukses memvisualisasikan nyanyian siren dimana dipercaya nyanyian siren dalam mitologinya sangat merdu dan dapat memikat yang mendengarnya. Begitu pun dengan lagu-lagu yang didendangkan oleh karakter-karakter lainnya, seperti lagu rap yang dibawakan oleh Sebastian (nama kepiting, pesuruh raja Triton yang ditugaskan untuk mengawasi Ariel) ketika menghibur Ariel, ringan didengarkan dan kadang lucu, serta juga lagu yang dibawakan Eric ketika frustasi mencari Ariel. 


Dari semuanya itu, tentu lagu "Part of Your World" yang terbaik, karena penuh dengan emosi Ariel yang penasaran dengan dunia daratan. Dinyanyikan dengan sangat lantang dan bersemangat. 

Alur ceritanya tidak jauh berbeda dengan animasi aslinya, tentang mermaid yang penasaran dengan dunia manusia di daratan kemudian jatuh cinta dengan seorang pangeran. Namun, justru ini yang aku garis bawahi karena terkesan ada sisipan politis yang sebetulnya makna yang disampaikan mengandung kebaikan juga. 

Aku memahami adanya perdebatan tentang sosok pemain yang memainkan karakter Ariel ini, dimana bertolak belakang sekali dengan animasi aslinya yang digambarkan sebagai mermaid berkulit putih dan berambut merah. Di versi live action-nya ini, Ariel diperankan oleh sosok berkulit gelap dan berambut coklat agak keemasan.



Sisipan politisnya adalah adanya keinginan untuk mengangkat isu masih adanya rasisme antara kulit hitam dan kulit putih di beberapa bagian negara di dunia. Selain itu, adanya pemain karakter Disney berkulit gelap, dapat menjadi suatu hal yang baru dan penghiburan untuk anak-anak berkulit gelap yang juga senang menonton film Disney, tetapi tidak ada satu pun 'princess' yang berkulit gelap, seperti pada Cinderella, Beauty and the Beast, Snow White, dst. 

Sosok berkulit gelap sebagai karakter utama semacam memberikan 'motivasi' atau 'inspirasi' pada anak-anak yang juga berkulit gelap, bahwa mereka pun berhak menjadi karakter utama yang dilihat. Sebagaimana isu rasisme yang tak kunjung selesai, lebih banyak menyudutkan dan merugikan posisi mereka, bagaimana mereka dinomor-duakan, dan sebagainya.

Itulah mengapa, di akhir cerita, Raja Triton mengatakan kepada Ariel:

"Kamu tidak harus menyerahkan suaramu agar didengar".

Secara tersurat, hal ini terkait bagaimana Ariel, membuat perjanjian dengan sea witch untuk menukar suaranya dengan sepasang kaki. Ariel menyetujui perjanjian tersebut saking penasaran dan keinginan kuatnya bertemu dengan Eric, pangeran yang ia cintai. Namun, justru perjanjian yang dibuatnya itu, hampir menyeret pada kehancuran dirinya.

Ketika sudah mendapatkan kaki, benar Ariel tidak bisa bicara sama sekali, sehingga menyulitkan Ariel untuk dikenali pangeran Eric meski Ariel sudah berada di daratan. 

Singkat cerita, karena ketulusan dan Ariel menjadi dirinya apa adanya, Eric pelan-pelan mengenalinya, meski sempat tersihir dengan sea witch  yang menyulap dirinya sendiri menjadi wanita cantik dan mengaku penolongnya, yang sebenarnya penolong Eric adalah Ariel, tetapi Ariel tidak bisa berbicara. 

Raja Triton sempat kalah ketika diserang oleh sea witch yang berhasil mengambil alih kekuasan. Namun, pada akhirnya atas perjuangan Ariel dan Eric, Raja Triton dapat bangkit kembali. Karena hal itulah, Raja Triton menyadari bahwa apa yang Ariel selama ini sampaikan terkait manusia dan dunia daratan tidak sepenuhnya buruk seperti apa yang ia pikirkan selama ini, sehingga ia tersadar bahwa Ariel benar dan sudah seharusnya ia mendengarkannya sejak dulu. Itulah mengapa, Raja Triton mengatakan kepada Ariel, ia tidak perlu menyerahkan suaranya hanya agar didengar. 

Oleh karenanya kalimat yang dikutip di atas, tersirat bahwa dalam dunia saat ini, juga merupakan seruan/pesan kepada penduduk dunia berkulit gelap, bahwa mereka tidak perlu 'menyerahkan' suara mereka hanya agar dapat didengar. Selama hal itu baik, kebenaran pada akhirnya akan terungkap. 

Di sinilah, mengapa aku merasa Little Mermaid tidak dibuat secara murni, karena disisipi dengan unsur politis (meskipun suatu hal yang baik, tetapi aku percaya hal-hal yang berbau politis merupakan suatu hal yang sensitif, dimana tidak semua orang dapat menerima). 

Menurutku pribadi, penyisipan unsur politis tersebut bukan suatu masalah, hanya saja yang disayangkan adalah bahwa pada dasanya setiap versi live action semestinya mewujudkan semirip mungkin animasi aslinya. Ketika perwujudannya jelas berbeda, sangat bertolak belakang, menurutku ini 'melecehkan' pembuat animasi awalnya, seperti tidak adanya rasa hormat pada pembuatnya. 

Tidak masalah disisipi unsur politis, tetapi akan lebih baik, jika membuat film baru tersendiri. Silakan buat dengan latar belakang cerita kehidupan bawah laut, mermaid dan lainnya juga, tetapi jangan angkat dari Little Mermaid, buatlah sesuatu dengan alur cerita yang benar-benar baru dan beda. Dengan demikian, versi live action Little Mermaid bisa dibuat semirip mungkin, apa adanya seperti animasinya, serta bebas dari unsur politis. 

Terlepas dari sedikit kritikku tersebut, aku menikmati filmnya sebagaimana sinematografi dan CGI-nya bagus sehingga tampak nyata, lagu-lagu dan penyanyinya sesuai, amat merdu dan memikat, serta alur ceritanya yang bermakna positif (meskipun berbau politis). Semoga ke depannya, aku tetap berharap, Disney dapat lebih bijak dalam membuat versi-versi live action lainnya. 

Sekian review dariku, mohon maaf kalau ada salah kata. Terima kasih sudah berkunjung!


Disclaimer: seluruh gambar diperoleh dari Google

Sunday, May 28, 2023

Crystal Clear

 


It might be blurred,

but if you look closer, 

it's crystal clear,

and makes perfect sense.

Posted on by Nurul Fajry Maulida | No comments

Saturday, May 27, 2023

Gunakan Sunscreen Minimal SPF 30 dan PA ++

Kira-kira sekitar sebulan yang lalu Pemerintah Indonesia mengajak penduduknya untuk menggunakan sunscreen ketika keluar rumah. Rupanya karena diketahui pada awal bulan Mei 2023, berdasarkan data dari BMKG indeks ultraviolet sinar matahari sedang tinggi-tingginya, khususnya pada waktu 10:00 sampai 14:00 WIB untuk wilayah bagian barat Indonesia. 









Pada dasarnya sinar UV yang dipancarkan oleh matahari terbagi menjadi 3 jenis, yaitu UVA, UVB, dan UVC. Meskipun bumi ini dilapisi oleh lapisan ozon, tidak serta merta dapat menangkal/mencegat semua sinar UV masuk ke bumi. Hanya UVC yang semuanya bisa dicegat, tetapi UVB 97-99% (masih ada yang bisa masuk ke bumi), serta sebagian besar UVA turun ke bumi. 

UVB dan UVA tidak baik untuk kesehatan manusia terutama pada mata dan kulit. UVB dapat menyebabkan eritema atau sunburn (terbakar sinar matahari) dengan gejala kemerahan, bengkak, nyeri, melepuh pada area kulit yang terbakar. Lebih parah bisa menyebabkan sakit kepala hingga mual. Sementara UVA dapat menyebabkan tanning atau warna kulit yang menjadi makin gelap. Berdasarkan gejala tersebut tingkat hazard atau bahayanya dengan demikian pada UVA lebih rendah daripada UVB. Paparan sinar UV dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penuaan kulit dan kanker [1,2]. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan terhadap paparan sinar UV. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:

  1. Menghindari keluar rumah/gedung pada jam-jam dengan indeks UV paling tinggi (sekitar pukul 10:00-14:00 WIB)
  2. Jika terpaksa harus keluar rumah pada waktu terik, gunakan topi atau payung.
  3. Gunakan pakaian yang dapat menutupi hampir seluruh area badan misalnya baju lengan panjang dan celana panjang. 
  4. Dapat juga menggunakan masker dan kacamata untuk menutupi area wajah.
  5. Menggunakan sunscreen atau tabir surya dengan SPF minimal 30. 
Mengapa harus menggunakan sunscreen minimal SPF 30? Apa itu SPF?

SPF atau singkatan dari Sun Protection Factor atau dalam Bahasa Indonesianya "faktor perlindungan matahari", memiliki berbagai nilai, mulai dari SPF 15, 30, 50, 100, dst. dimana nilai tersebut diperoleh dari suatu eksperimen yang cukup rumit dan kalkulasi dengan formula sebagai berikut:


SPF dari suatu produk sunscreen merupakan rata-rata dari rasio dosis eritema minimal pada kulit yang dilindungi produk (minimal erythemal dose on product protected skin, MEDp) dengan dosis eritema minimal pada kulit yang tidak diberi perlindungan (minimal erythemal dose on unprotected skin, MEDu) pada subjek yang sama [3].

Singkat metode eksperimennya, pada subjek eksperimen, dilakukan pengamatan pada 2 area kulit, area pertama diberikan sunscreen yang akan diuji kekuatan perlindungan sinar UV-nya, sementara area yang kedua tidak diberikan sunscreen sama sekali. Kemudian, masing-masing area diberikan radiasi sinar UV dan diamati berapa lama kedua area tersebut mengalami eritema/sunburn. Tentunya harapannya area kulit yang diberi sunscreen dapat bertahan lebih lama terhadap sunburn dibandingkan dengan area kulit yang tidak diberi sunscreen sama sekali. Lengkapnya, eksperimen ini cukup rumit, detail prosedurnya dapat dibaca pada referensi nomor 3.  

Lalu apa bedanya SPF 15, 30, 50, dan 100? Apakah SPF 100 paling baik sementara 15 paling buruk? Nyatanya, nilai SPF tidak bersifat linear, dalam arti SPF 30 tidak mesti memiliki kekuatan 2 kali lipat dari 15, dan seterusnya. Begitu pun kekuatan SPF 100 tidak terlalu berarti dibanding 50. SPF 15 menghalau 93% dari sinar UVB, SPF 30% menghalau 97%, dan SPF 50 menghalau 98%. Tidak linear bukan? Bedanya sangat tipis [7]. 

Sumber Gambar: referensi [7]


Meskipun demikian, berdasarkan formula perhitungan SPF. Terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, anggap saja misalnya untuk area kulit yang tidak diberi sunscreen akan mengalami sunburn setelah 10 menit radiasi (lama waktu tidak dapat difiksasi, bergantung dari berbagai faktor termasuk jenis kulit). Maka dengan menggunakan SPF 15, hanya 93% sinar UVB yang dapat dihalau, selama - nilai SPF x 10 menit = 15 x 10 menit = 150 menit atau 2,5 jam. Jika berada dalam waktu lama di luar ruangan, artinya setelah 2,5 jam, perlu aplikasi sunscreen ulang untuk perlindungan yang lebih lama. 

Jika menggunakan SPF 30, maka 97% sinar UVB yang dihalau, selama 30 x 10 menit = 300 menit atau 5 jam.

Sementara jika menggunakan SPF 50, maka 98% sinar UVB yang dapat dihalau, selama 50 x 10 menit = 500 menit atau 8,3 jam. Dengan demikian keuntungan menggunakan SPF 50 adalah durasi perlindungannya yang lebih lama dibanding SPF 15 dan 30. Itulah mengapa, dengan kondisi indeks sinar UV yang tinggi, disarankan menggunakan SPF minimal SPF 30, terutama apabila berencana berada di luar ruangan lebih dari 4 jam. 

Baik buruknya SPF juga tergantung kebutuhan. SPF mana yang kita butuhkan pada suatu waktu, tergantung dari indeks UV di daerah tersebut, waktu pukul berapa yang dimaksud, berapa lama rencana berada di luar ruangan, serta kondisi/jenis kulit subjek masing-masing. Oleh karena itu SPF pada kenyataannya tidak benar-benar merefleksikan lama waktu yang dijanjikan oleh sunscreen dalam memberikan perlindungan, melainkan suatu pengukuran relatif jumlah perlindungan sunburn yang diberikan oleh sunscreen. [4] 

Ilustrasi perhitungan di atas hanya berupa gambaran, yang dapat selalu berubah bergantung pada faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya. 

Berdasarkan uraian di atas juga, mungkin terbesit pertanyaan, mengapa perhitungan nilai SPF tersebut hanya didasarkan pada perlindungannya terhadap sinar UVB saja, bagaimana dengan UVA? Perlu diketahui bahwa kebanyakan sunscreen hanya bekerja dalam menghalau hanya sinar UVB. Menurutku juga mungkin karena perlindungan terhadap UVB lebih mendesak karena risikonya yang hingga dapat menyebabkan kanker.

Meskipun demikian, juga dipahami pentingnya menghalau sinar UVA, tidak semua orang menginginkan kulitnya menggelap hingga berlanjut pada percepatan pada penuaan kulit. Oleh karena itu, konsumen perlu memilih produk sunscreen yang juga menawarkan perlindungan yang tidak hanya UVB, tetapi juga UVA, dimana jumlah produk sunscreen tersebut tidak banyak beredar di pasaran.

Hal ini diakibatkan karena kebanyakan bahan aktif yang dikandung produk sunscreen tidak mampu untuk mencakup UVA sebagaimana UVA dan UVB berada pada panjang gelombang yang berbeda. UVA pada panjang gelombang 315-400 nm, sementara UVB 280-314 nm [1]. Hanya sedikit produk sunscreen yang menawarkan perlindungan baik UVA dan UVB, contohnya produk yang mengandung Zink oksida (zinc oxide), dimana zat aktif tersebut mampu menghalau secara fisik dan memberikan perlindungan baik terhadap sinar UVA dan UVB [5, 6]. 

Contoh sunscreen yang dapat menghalau baik UVA dan UVB adalah Premiere Beaute Luminous White 50 SPF PA +++, Glow Brightening UV Shield Aqua Sunscreen.



Dapat dibeli di Shopee di Toko @premiere.beaute


PA +++ artinya produk sunscreen tersebut mampu menghalau UVA dengan memberikan perlindungan terbaik, atau lebih baik dibanding PA ++ yang memberikan perlindungan sedang, apalagi PA+. [8] 

Sunscreen ini mengandung zat aktif dari bahan alam yaitu centella dan chamomile. Centella dapat memberikan perlindungan terhadap sinar UV karena kandungan senyawa flavonoid dan saponinnya. [9] Begitu pun dengan chamomile juga kaya akan flavonoid seperti apigenin, kuersetin, palutetin, dan luteolin serta glikosidanya. [10] 

Senyawa flavonoid dapat memberikan perlindungan terhadap sinar UV melalui berbagai mekanisme yang berbeda. Salah satu yang menjadi mekanisme utama adalah adanya penyerapan sinar UV oleh ikatan rangkap terkonjugasi dalam molekul flavonoid. Mekanisme lainnya melibatkan kemampuan flavonoid dalam menstabilkan ROS (reactive oxygen species) dengan adanya gugus hidroksil yang terlekat pada cincin aromatik. ROS dihasilkan oleh radiasi sinar UV yang dapat menyebabkan efek merusak pada kesehatan. [11] 

Menggunakan sunscreen ada aturannya. Salah penggunakan berakibat pada efektivitas perlindungan yang berkurang. Gunakanlah sunscreen setidaknya 10 menit sebelum keluar rumah, agar zat aktif dapat menyerap ke dalam kulit secara maksimal. Selain itu, gunakan sunscreen sebanyak 2 jari. Metode ini disebut "Two Finger Sunscreen Method" karena sudah dikonfirmasi bahwa sebanyak 2 garis jari tersebutlah jumlah dosis sunscreen yang memadai untuk memberikan perlindungan secara optimal. Metode ini muncul berlandaskan fakta penemuan bahwa konsumen hanya menggunakan sekitar 20-25% dari jumlah yang dibutuhkan, sehingga tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang optimal. [12]

Sumber Gambar: referensi [12]


Kesimpulannya, penggunaan sunscreen amat diperlukan pada situasi iklim saat ini dimana menyebabkan indeks sinar UV yang meninggi. Tentunya kita tidak ingin kulit kita mengalami sunburn apalagi kanker, serta penuaan kulit. Gunakanlah sunscreen dengan SPF minimal 30 serta produk sunscreen yang juga dapat memberikan perlindungan terhadap sinar UVA setidaknya PA ++ yang memberikan perlindungan sedang. 

Sekian ulasannya, semoga dapat bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kesalahan. Terima kasih sudah berkunjung!


Referensi:

[1] UK Biological Safety. 2017. Ultraviolet Radiation-Fact Sheet. http://ehs.uky.edu/biosafety/

[2] Wang PW, et. al., 2019. Comparison of the biological impact of UVA and UVB upon the skin with functional proteomics and immunohistochemistry. Antioxidant, 8, 569; doi:10.3390/antiox8120569

[3] COLIPA - The European Cosmetics, Toiletry and Perfumery Association. 2006. International Sun Protection Factor (SPF) Test Method. www.colipa.com

[4] Center for Drug Evaluation and Research, FDA. Sun Protection Factor (SPF). https://www.fda.gov/about-fda/center-drug-evaluation-and-research-cder/sun-protection-factor-spf#:~:text=SPF%20is%20a%20measure%20of,value%20increases%2C%20sunburn%20protection%20increases

[5] Oaklander, M. 2015. This is the only sunscreen article you need to read. Time. https://time.com/3924609/sunscreen-spf-uva-uvb/

[6] Mitchnick, Mark & Fairhurst, David & Pinnell, Sheldon. (1999). Microfine zinc oxide (Z-Cote) as a photostable UVA/UVB sunblock agent. Journal of the American Academy of Dermatology. 40. 85-90. 10.1016/S0190-9622(99)70532-3. 

[7] Badger. What is SPF Sunscreen? Sun Protection Factor Explain. https://www.badgerbalm.com/pages/what-is-spf-sunscreen-sun-protection-factor

[8] Lenahan, B. 2017. What is PA+++? https://www.colorescience.com/blogs/learn/what-is-pa#:~:text=PA%2B%20means%20your%20sunscreen%20or,protection%20of%2016%20or%20more.

[9] Zaiunddin S., Saifullah TN, & Pamudji G. 2019. Formulasi krim kombinasi herba Pegagan (Centella asiatica L.) dan minyak zaitun sebagai tabir surya secara in vitro. CHMK Pharmaceutical Scientific Journal, 2(1), 27-38.

[10] ZINI, Cíntia & Pinho, José & Alves, Maria & Sousa, Orlando. (2013). Chemical-biological evaluation of sunscreen formulations containing plant extracts. Archives des Sciences (2004). 66. 666. 

[11] Marcos, José & Alencar Filho, José & Sampaio, Pedrita & Chiara, Emanuella & Pereira, Valença & Oliveira Junior, Raimundo & Silva, Fabricio & Almeida, Jackson Roberto & Da, Guedes & Almeida, Silva & Rolim, Larissa & Nunes, Xirley & Araújo, Edigênia. (2017). Flavonoids as photoprotective agents: A systematic review. Journal of medicinal plant research. 10. 848-864. 10.5897/JMPR2016.6273. 

[12] Axis - Y. 2022. Two Finger Sunscreen Method. https://www.axis-y.com/blogs/clarity/two-finger-sunscreen-method#:~:text=Two%20Finger%20Method,-The%20two%20finger&text=The%20method%20involves%20applying%20two,to%20be%20protecting%20your%20skin.

Sunday, May 21, 2023

Review Humidifier Xiaomi 120 ml & MOI 700 ml

Ketika sering berada di bawah AC, mudah bagi kulitku menjadi kering, begitu pun tenggorokanku. Akibatnya, aku sering pula terkena sakit tenggorokan (selain dari salah makan dan imun lagi turun juga ya), yang jika berlanjut, bisa menyebabkan infeksi dengan gejala demam, batuk, dan pilek berhari-hari yang tentunya sangat tidak mengenakkan serta mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, salah satu upaya yang aku lakukan untuk mencegahnya adalah dengan menggunakan humidifier selama beraktivitas.

Di kantor, aku menggunakan humidifier Xiaomi, sementara di kamar aku menggunakan humidifier MOI. Mari kita ulas satu per satu.

Humidifier Xiaomi yang aku gunakan ini merupakan tipe Happy Life Air Humidifier Aromatherapy RGB 120 ml - HL - EOD01. Yang aku suka dari produk ini adalah tampilannya yang cantik dan elegan, cukup untuk kebutuhan aku seorang, dan review dari pembeli yang baik sekali sehingga mencapai rating 4,9 dari 5. 


Belinya di shopee @clarissaofficial.id


Sebelum aku membeli humidifier, aku sempat mencari tahu terlebih dahulu produk mana yang cocok untuk kebutuhanku. Dari pencarian tersebut, aku mengetahui bahwa ada produk yang boleh dan tidak boleh dicampur dengan minyak aromaterapi. Yang membolehkan, karena sistemnya mendukung, sementara yang tidak membolehkan, sistemnya tidak mendukung sehingga jika nekat mencampur dengan minyak aromaterapi, alat akan mudah rusak.

Yang aku butuhkan hanyalah humidifier yang memberikan kelembapan untuk sekitar tubuhku sehingga aku tidak memerlukan minyak aromaterapi, sehingga hanya menggunakan 100% air saja. Ditambah, karena diletakkannya di meja kerjaku di kantor, aku merasa tidak enak jika menggunakan aroma terapi, karena aku percaya selera aroma tiap orang berbeda-beda, khawatirnya jika aku menggunakan suatu aroma yang bagiku enak, belum tentu bagi orang lain enak, sehingga lebih baik tidak menggunakan aroma sama sekali daripada menimbulkan gangguan. 

humidifier Xiaomi yang aku letakkan di meja kerjaku di kantor


Sebagai informasi, jika memiliki humidifier yang tidak bisa dicampur dengan minyak aromaterapi sama sekali, ternyata ada solusinya jika ingin tetap memperoleh aroma, yaitu dengan menggunakan aromaterapi yang berbasis air, dan sudah banyak dijual online.

Aku memilih produk ini, juga karena cara penggunaannya yang mudah, hanya perlu diisi air dan dinyalakan tombolnya. Karena ada beberapa produk yang harus secara teratur mengganti kapas, yang menurutku cukup merepotkan. 

Selain itu, penting juga untuk mengetahui kerangka alatnya, apakah mudah atau tidak dibersihkan, sehingga sebelum membeli, aku sudah melihat-lihat dulu di youtube, review dari orang-orang yang sebelumnya sudah membeli, dan juga agar bisa melihat bagian dalamnya, apa benar bisa dibersihkan dengan mudah. Lagi-lagi, hal ini penting karena kaitannya dengan umur penggunaan. Alat akan mudah rusak jika tidak sering dibersihkan. 

Produk yang aku beli ini, alhamdulillah mudah dibersihkan. Bahkan, masih awet digunakan sampai sekarang. Aku membelinya di Februari 2022, sekarang sudah Mei 2023, jadi sudah lebih dari 1 tahun penggunaan dan masih berfungsi normal seperti pertama kali membeli. 

Kabut yang dihasilkan juga cukup untuk aku seorang. Berhubung yang aku gunakan ini hanya 120 ml. Tentu, tidak akan cukup untuk mengkabuti seisi ruangan. Ada pilihan produk lain yang cocok jika tujuannya untuk memberikan kelembapan di seluruh ruangan, besarnya dapat sebesar kipas angin yang duduk, dan tentu harganya lebih mahal. 

Karena volumenya juga yang tidak muat banyak, kabut yang keluar hanya bertahan kira-kira 4 jam, sehingga perlu diisi ulang kembali dengan air untuk pemakaian lanjutan. 

Terakhir, yang aku sukai dari produk ini, kabut yang dihasilkan tidak meninggalkan bekas air di sekelilingnya, sehingga bersih dan nyaman digunakan.

Kesimpulannya, humidifier Xiaomi tipe Happy Life Air Humidifier Aromatherapy RGB 120 ml - HL - EOD01, aku sukai karena sesuai dengan kebutuhanku akan kelembapan, penggunaannya yang mudah, mudah dibersihkan, dan tahan lama/tidak mudah rusak. Kurangnya hanya pada durasi masa kabut saja yang hanya sekitar 4 jam untuk setiap kali pengisian. Meskipun demikian, secara keseluruhan aku menyukainya, jadi juga setuju dengan rating 4,9 yang diperolehnya tersebut. 

Sementara yang aku gunakan untuk di kamar, adalah humidifier MOI, dengan kapasitas 700 ml dengan varian warna putih. 

ada beberapa varian warna

Belinya di shopee @moi_official


Aku membeli yang ini juga disesuaikan dengan kebutuhanku. Karena aku menginginkan agar kabutnya dapat menjangkau lebih luas di kamar, maka aku pilih humidifier dengan kapasitas yang lebih besar. Namun, tidak sebesar yang kipas angin yang aku sebutkan sebelumnya di atas, yang besarnya seperti kipas angin itu lebih luas lagi jangkauannya. humidifier MOI ini, kabut yang dihasilkan lebih banyak. 

Meskipun dari segi desain alatnya sederhanya, hanya berupa tabung, tidak seelegan yang Xiaomi, dengan betuknya yang seperti itu, mudah juga dalam penggunaannya, baik dalam pengisian air maupun dalam pembersihannya. Karena ada beberapa alat, yang mulut pengisiannya kecil, jadi kesulitan juga untuk membersihkannya. Dalam membersihkannya harus hati-hati, karena menurutku ini lebih ringkih daripada yang Xiaomi. 

humidifier MOI yang aku letakkan di kamar kosan


Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan remot, sehingga bisa mengendalikan dari jarak jauh. Kalau yang humidifier Xiaomi, tidak ada remotnya. 

Oh iya, karena penggunaannya untuk diri sendiri di kamar, aku pernah mencampurnya dengan aromaterapi berbasis air. 

Aku membelinya di Oktober 2022, hingga pemakaian di Mei 2023 ini, artinya sudah sekitar 7 bulan, alat masih bisa digunakan, belum rusak. 

Ada hal yang aku tidak sukai dari penggunaan produk ini, yaitu efek setelah penggunaannya yang tidak mengenakkan. Berhubung kabut yang dihasilkan besar, uap-uap air tersebut mudah mengalami kondensasi sehingga sering ditemukan bekas air di permukaan di mana humidifier itu diletakkan, sehingga perlu memilih permukaan yang tahan air, jika permukaannya tidak tahan air, bisa merusak permukaan itu sendiri. 




Kesimpulannya untuk humidifier MOI, kabut yang dihasilkan cukup banyak dan menjangkau lebih luas dari yang Xiaomi, penggunaan dan pembersihannya juga mudah, serta unggul juga karena dilengkapinya dengan remot. Namun, kekurangannya, desain biasa saja, serta meninggalkan bekas air setelah penggunaan di sekeliling permukaan. 

Rating yang diberikan pembeli adalah 4,8 dari 5 yang aku juga setuju dengannya. Secara desain dan penggunaan lebih unggul humidifier Xiaomi, tetapi jika sesuai dengan kebutuhan akan jangkauannya, sudah tepat aku memilih yang Xiaomi untuk di kantor, dan MOI untuk di kamar sendiri.

Sekian ulasan humidifiernya, semoga informasi di atas dapat bermanfaat. Mohon maaf kalau ada salah. Terima kasih sudah berkunjung!

Akhirnya Aku Mengetahui Apa itu Bahagia: Pikiran & Perasaan yang Positif


Pikiran negatif yang terus muncul di kala sunyi benar-benar membuat diriku perlahan merusak. Aku tau ini tidak benar, oleh karenanya aku berusaha untuk mengobatinya. Berwisata, mengerjakan hobi, menyantap makanan yang enak adalah benar membuat suasana hati membaik, tetapi yang aku lakukan tersebut rasanya hanya sebuah pelarian sesaat, yang jika kembali muncul pikiran negatif itu, rusak kembali diriku.

Rusak dalam arti kehilangan kendali baik jiwa maupun ragaku. Awalnya jiwanya dulu yang rusak, kemudian perlahan mempengaruhi kesehatanku. Kekacauan detak jantung, nyeri dada, hingga mudah sakit. 

Pikiran negatifku berupa kecemasan, kekhawatiran, kehilangan kepercayaan diri, amarah yang tertahan, kesedihan, kekosongan, hingga tersesat dalam pertanyaan esensi kehidupan. Terkadang bisa membuatku benar-benar ingin menghilang, pergi dari berisiknya dunia dalam pikiranku. 

Buku Erbe Sentanu yang berjudul "Quantum Ikhlas, Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati: The Power of Positive Feeling" membuka mataku bahwa ada jalan untuk terlepas dari kenegatifan itu. 



Aku yang frustasi akan rasa bahagia, bagaimana pikiran negatif terus membuatku jauh dari itu, menemukan jawabannya.

"Bahagia adalah fitrah. Bahagia, memang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, karena menurut fitrahnya, manusia itu diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Manusia adalah makhluk sebaik-baik ciptaan-Nya."

Aku tidak pernah terpikir bahwa bahagia adalah sesuatu yang pada dasarnya sudah dimiliki oleh masing-masing manusia. Pikirku bahagia adalah sesuatu yang dapat dicapai dari suatu usaha, sehingga aku terus berpikir usaha apa yang harus aku lakukan agar aku dapat meraihnya. 

Jika bahagia begitu mudah dan memang adalah fitrahnya, mengapa aku bisa-bisanya mengucilkan diriku sendiri bahwa aku tidak layak mendapatkannya. Aku bersyukur ternyata Tuhan dengan kasih sayangnya tidak membedakan manusia dengan kadar bahagianya. 

Kupikir diriku saat ini belum waktunya berbahagia, aku harus menjalani hari demi hari, bertahan, hingga waktunya memperoleh kebahagiaan itu tiba. Aku salah, lagi-lagi aku disadarkan bahwa saat ini pun aku sudah memilikinya. Hanya saja pikiran negatif itu yang menghalanginya.

"Jika Anda berpikir tentang keindahan berarti Anda merencanakan keindahan untuk terjadi dalam hidup Anda. Jika Anda berpikir (mencemaskan) tentang kesulitan, berarti Anda merencanakan kesulitan itu yang terjadi dalam hidup. Pikirkanlah hanya apa-apa yang Anda inginkan untuk terjadi bukan yang sebaliknya."

"Jika kita adalah ciptaan yang paling sempurna berbahan dasar yang berasal dari sumber yang maha dahsyat penuh kasih sayang, lalu mengapa hidup kita sedemikian banyak dipenuhi masalah? Mengapa kita tidak merasakan kedamaian dan kebahagiaan seperti hakikatnya bahan dasar kita itu. Para guru bijak menjelaskan kurang lebih demikian, engkau tidak bisa mengalami sifat alamiahmu disebabkan oleh pikiranmu sendiri. Pikiranmu yang menghalangimu untuk bisa merasakan dan menghayati sifat dirimu yang sejati."

Benar bahwa pikiran negatifku yang membuat hidupku menjadi sulit, aku sendiri yang membawa diriku jauh dari bahagia. Aku yang memilih untuk tidak bahagia. Mengetahui hal ini tentu menjadikanku untuk lebih berhati-hati dengan pikiranku sendiri. Aku mulai merencanakan untuk belajar menghindari memiliki pikiran negatif, karena aku sudah amat lelah, dan ingin segera memiliki ketenangan. 

"Perjuangan kita adalah untuk menggunakan ketiga otak ini dengan sengaja. Untuk memutuskan menjadi manusia yang baik dan berguna sekaligus mengatasi sifat-sifat kebinatangan yang diwariskan oleh kedua otak terdahulu. Inilah perjuangan terbesar kita, jihad kita sebagai khalifah di dunia."

Dalam bukunya, dijelaskan bahwa otak manusia setidaknya terdiri dari 3 bagian, yaitu otak reptil, otak mamalia tua, dan otak mamalia baru. Otak reptil dan otak mamalia tua ini memiliki kecenderungan pada sifat manusia yang kaku dan agresif sehingga perlu dikendalikan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW berkata:

"Perang terbesar adalah melawan diri kita sendiri"

Aku menyetujuinya sebagaimana aku baru mulai mengalaminya. Aku berperang melawan diriku sendiri yang penuh dengan pikiran negatif. Sulit, tetapi aku harus memperjuangkannya. Aku harus menang. Kali ini aku harus memilih untuk bahagia setiap saat. Bukan lagi soal nanti, harus detik ini juga. Aku tidak boleh membatasi diriku dalam memperoleh kebahagiaan. 

"Tariklah keuntungan dari setiap pikiran Anda. Hentikan merespons pikiran yang tidak menguntungkan."

Ketika aku mempertanyakan bagaimana caranya berhenti dari memikirkan hal yang negatif agar aku tetap positif, aku memperoleh ayat ini:

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." QS Ar Ra'd: 28.

Terjawab bahwa dengan mengingat Allah adalah kunci dari rasa tenteram. Setiap kali pikiran negatif itu muncul, aku harus mengingat-Nya, agar merasa tenang. Namun, Erbe Sentanu memperingatkan tentang memiliki pikiran yang positif, karena terkadang ada yang berpikir sudah memiliki pikiran positif, tetapi rasanya masih tidak enak. 

"Pikiran positif yang rasanya enak berarti POSITIF. Pikiran positif yang rasanya tidak enak berarti NEGATIF".

Artinya kita tidak bisa membohongi perasaan, tidak bisa berpura-pura positif, hanya karena pikiran saja yang positif. Perasaannya juga harus positif, harus enak, agar menjadi positif. 

"Ukuran sejati terletak pada kemampuan Anda merasakan pikiran bahagia."

"Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan ketika Anda memahami kekuatan perasaan itu, Anda tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari Tuhan" -Oprah Winfrey.

Kini aku memahami, untuk memilih bahagia, tidak hanya pikiran, tetapi juga melibatkan perasaan. Perasaan digambarkan oleh Erbe Sentanu sebagai berikut:



Yang dimaksud dengan perasaan positif adalah hal-hal yang berupa keikhlasan seperti rasa syukur, sabar, harapan, fokus, tenang, semangat, dan bahagia. Sementara perasaan negatif cenderung berupa nafsu seperti keluh, cemas, marah, sesal, takut dan dendam. 

Aku tidak pernah menyangka bahwa rasa cemasku ini masuk ke dalam perasaan negatif. Kupikir perasaan negatif kaitannya hanya terkait sikap kita terhadap orang lain, ternyata sikap kita terhadap diri sendiri yang memberikan perasaan tidak nyaman seperti cemas itu juga termasuk nafsu/perasaan negatif. Dengan demikian, aku harus menghentikan kecemasan tersebut agar memperoleh kebahagiaan. 

"Jangan melakukan tindakan sebelum perasaan enak dan ikhlas tercapai. Atau dengan kata lain, hindari bertindak dalam keadaan perasaan tidak enak/nafsu."

"Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lengah dan ragu" -Nabi Muhammad SAW.

"Perasaan positif menunjukkan jalur ilahi yang terbuka. Perasaan negatif menunjukkan jalur energi ilahi yang tertutup."

Bahwasannya jika kita menginginkan sesuatu yang positif, sebagaimana diuraikan sebelumnya, perasaan juga harus positif agar jalur energi ke ilahi menjadi terbuka, jika sebaliknya maka kita menutup jalur itu sendiri. Dengan demikian, kita harus membuka jalurnya dengan perasaan positif, keluar dari nafsu, dan beralih pada keikhlasan. 

Jika hanya pikiran yang positif namun perasaan masih cemas, ragu akan kuasa-Nya untuk mengabulkan doa yang kita panjatkan, atau merendahkan diri sendiri bahwa kita tidak mampu memperolehnya tapi menginginkannya, maka inilah yang disebut dengan ragu,  lalu bagaimana Tuhan akan memberikannya jika diri kita tidak meyakininya. Oleh karena itulah, pikiran dan perasaan harus diselaraskan agar sama-sama positif agar dapat bahagia. 

Berdasarkan hal tersebut, Erbe Sentanu membuat suatu formulasi DOA yang efektif, yaitu:

(D)irection = meminta dengan niat yang jelas.

(O)bedience = meyakinkan hati bahwa akan terkabul.

(A)cceptance = menerima perasaan terkabulnya doa.

"Tuhan selalu menjawab apa yang Anda minta lewat perasaan di hati. Jika perasaan kita tidak jelas, maka ketidakjelasanlah yang dikabulkan. Oleh karena itu memang itulah yang sesuai dengan perasaan kita. Dan jika kita meminta dengan jelas dan penuh keyakinan, maka hal-hal yang meyakinkanlah yang akan dikabulkan dan terjadi."

Sebelumnya, aku terlalu malu untuk memanjatkan doa, kupikir Tuhan yang Maha Mengetahui akan tahu tanpa aku harus meminta, hal-hal yang aku inginkan tetapi tidak aku sampaikan. Nyatanya aku dibuat mengerti bahwa Tuhan memang Maha Mengetahui, tetapi jika manusia tidak menyampaikannya, bagaimana manusia itu benar-benar menginginkannya. Karena kebanyakan apa yang tersembunyi dan ketika tidak diungkapkan, seringnya hanya berlalu, karena tidak diiringi dengan keyakinan dari diri sendiri.

Agar keinginan terwujud, harus ada pelibatan diri untuk mengaktivasi 'tombol' keinginan tersebut. Jika tidak pernah mengaktivasinya, lalu bagaimana yang diinginkan tersebut dapat terjadi?

Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa yang kita inginkan dan jika memungkinkan serinci mungkin. Erbe Sentanu menyusun suatu formula pertanyaan yang membantu kita untuk mengetahui apa yang kita mau, antara lain:

  1. Apa saja keinginan kita?
  2. Mengapa saya menginginkan itu?
  3. Kalau saya berhasil mendapatkan keinginan itu, bahagiakah saya? Kenapa?
  4. Bisakah saya bahagia tanpa mendapatkan keinginan tersebut?
  5. Bagaimana dengan apa yang telah saya dapatkan sejauh ini? Membahagiakan saya kah?
  6. Apa arti kebahagiaan bagi saya?
Selain berdoa dan tentunya berusaha dengan kerja keras untuk mewujudkannya, penting juga untuk bersyukur keras, sebagaimana janji Allah sebagai berikut:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu".

 

Doa kemudian diformulasikan menjadi sesuatu yang 3 in one, yaitu MINTA - YAKIN - TERIMA

Apapun yang terjadi, setelah memintanya dan yakin bahwa Allah akan mewujudkannya, pada akhirnya kita harus menerima segala keputusan-Nya. 

"Hiduplah dari tingkat tertinggi. Sadari bahwa dengan bantuan Tuhan, segalanya mungkin".

 

"Tidak ada yang bisa membuat kita bahagia atau kecewa kecuali diri kita sendiri".

 

Nantinya, apa yang menjadi kenyataannya, tinggal diri kita yang memilih, untuk bahagia atau kecewa. Misalnya pun apa yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak kita, terima lah, syukuri apa yang didapat sambil meyakini bahwa ada hikmah di baliknya, selalu belajar untuk mengambil yang positif agar diri kita mudah untuk berbahagia dan tidak jatuh dalam kekecewaan yang membuat diri sendiri lelah. 

"Rasa bahagia sebenarnya selalu ada di hati. Hati selalu siap untuk Anda pilih".

 

"seluruh proses menuju kekayaan mental, material, dan spiritual dapat diringkas dalam 1 kata 'syukur'" - Joseph R., penulis buku Your Infinite Power to be Rich. 

 

"Syukuri dan doakan setiap hal yang menggambarkan kemakmuran yang terjadi dalam hidup Anda dan di sekitar Anda, dalam diri setiap orang dan semua hal yang Anda lihat, dengar, atau rasakan. Di rumah Anda, barang-barang miliki Anda, dan semua yang Anda miliki saat ini. Nyatakan hormat dan terima kasih Anda pada itu semua dengan segenap perasaan di dalam hati. Terima kasih juga pada  Tuhan."

"Getar gelombang rasa syukur dan ikhlas adalah jalur komunikasi terkuat antara Anda dan Sang Pencipta".

 

Aku sekarang meyakini bahwa dengan mengucapkan rasa syukur, hormat, dan terima kasih kepada apa yang aku miliki saat ini membantuku menuju rasa bahagia. Bagaimana aku pernah mengalami kehilangan, hanya pengandaian dan penyesalan yang tersisa. 

Seandainya aku lebih merawat handphone-ku dengan baik, ia tidak akan rusak begini atau seandainya aku memanfaatkan dan menikmati waktu lebih banyak bersama ibu, aku tidak akan menyesalinya kini ketika ibu sudah tiada. Ya, begitulah, ternyata bahagia juga adalah wujud rasa syukur atas apa yang ada saat ini, agar kelak tidak ada lagi pengandaian dan penyesalan. To live the present to the fullest.

Mengenai berdoa agar komunikasi kita dengan Tuhan tersambungkan, Erbe Sentanu juga memformulasikan langkah-langkah yang disebut Goal Praying di bawah ini, yang terdiri dari 4 langkah yaitu alphamatic, afirmasi, visualisasi, dan syukur. 

Tahap pertama yaitu alphamatic bertujuan untuk mengarahkan diri kita berada pada gelombang otak alfa, dimana dalam bukunya, Erbe Sentanu menjelaskan bahwa pada dasarnya, gelombang otak dibagi menjadi 4, yaitu beta, alfa, teta, dan delta. 

Gelombang otak beta adalah frekuensi seseorang berada dalam kondisi terjaga yang digunakan penuh untuk berpikir, dan didominasi oleh logika. Dalam frekuensi gelombang ini, kita mudah merasa cemas, khawatir, marah dan stres sehingga mudah mengundang penyakit.

Gelombang otak alfa adalah frekuensi dimana keikhlasan berada, pada posisi ketika kita sedang rileks, melamun, atau berkhayal. Dalam kondisi ini, seseorang dapat merasakan perasaan nyaman, tenang, dan bahagia sehingga imunitas tubuh meningkat. 

Gelombang otak teta, adalah pada saat seseorang berada dalam kondisi mimpi, dimana pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif.

Sementara gelombang otak delta, adalah ketika seseorang tertidur pulas, tidak sadar, tidak merasakan badannya, tidak pula berpikir, jika seseorang berada pada frekuensi ini maka orang tersebut memiliki kualitas tidur yang tinggi. 

Aku baru memahami bahwa seringnya manusia loncat dari gelombang otak beta ke delta, tanpa melewati alfa dan teta. Ketika sehari-hari begitu keras bekerja hingga stres, pulang ke rumah langsung tidur. Padahal, segala keinginan akan terwujud jika kita berada pada gelombang alfa, dimana perasaan positif yang lebih dominan. 

Aku pun juga baru menyadari, mengapa Allah mewajibkan orang beriman untuk melaksanakan solat dengan khusyuk, karena dengan khusyuklah kita memiliki waktu dari 24 jam untuk rileks, memiliki perasaan tenang, dan siap memasuki gelombang alfa. Jika tidak dengan begitu, haria-harian kita tanpa waktu untuk solat, atau solat tetapi tidak khusyuk, akan terus siklusnya melompati dari beta ke delta. Hidup menjadi tidak bahagia karena tidak merasakan ketenangan yang diperoleh dari gelombang alfa.

Oleh karenanya, Erbe Sentanu memasukkan langkah alphametic, dari Goal Praying-nya. Untuk memastikan bahwa sebelum berdoa, kita berada dalam gelombang alfa, dimana perasaan positif yang dominan. 

Langkah kedua adalah afirmasi. Tetapkanlah keinginan Anda dengan menulis "Saya merasa bahagia karena ... " Tulislah dengan jelas dan spesifik dalam bentuk present tense.

Langkah ketiga adalah visualisasi, yaitu menggambarkan secara holografis seluruh kejadian pada detik niat itu terwujud menjadi kenyataan.

Langkah terakhir adalah syukur, dengan memandangi gambar impian yang sudah terwujud. 

"Dengan pertolongan Tuhan aku yakin bisa meraih apa pun yang aku inginkan. Aku izinkan diriku untuk berhasil. Aku izinkan diriku untuk berubah. Aku izinkan nasibku untuk membaik. Saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan semua yang aku inginkan untuk hadir di dalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan. Terima kasih ya Tuhanku."

 

"Aku memutuskan untuk selalu memiliki kekuatan dan keyakinan diri. Karena aku percaya, aku yakin, aku beriman, bahwa cahaya kekuatan Tuhan yang menciptakan seluruh isi alam semesta selalu mengalir dalam setiap keputusanku, pikiranku, serta dalam semua tindakanku. Sebab aku yakin bahwa sebenarnya aku hanyalah alat bagi Tuhan untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya." 

 

Dengan demikian, sampailah aku pada jawaban pencarian definisi apa itu bahagia. Dari buku yang disajikan ini, aku menyadari bahwa bahagia adalah hak setiap manusia, begitupun aku adalah manusia, maka aku pun berhak memilikinya. Bahagia pada dasarnya sudah dimiliki, tetapi manusialah yang harus memilihnya sendiri, karena pada hakikatnya, selalu tersedia dua pilihan, apakah manusia memilih untuk jatuh pada kenegatifan yang merusak diri, atau memilih hidup dengan positif sehingga hidup selalu disirami kebahagiaan, suatu ketenangan dan kedamaian. 

Kebahagiaan yang rasanya aku tidak miliki, serta pancaran negatif yang selalu menghantui sebagai dampak dari masa lalu dan pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan, ternyata adalah pilihanku sendiri. Aku memilih untuk merusak diriku. Mengetahui hal ini, tentu aku tidak menginginkannya. Aku ingin bahagia, sehingga aku bertekad mulai saat ini, untuk memilih bahagia dengan mulai belajar untuk memiliki pikiran dan perasaan yang positif. Mawar yang masih kuncup kini siap berkembang!

Terima kasih Erbe Sentanu atas pencerahannya yang sangat berdampak positif untuk diriku. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan di setiap perjalanan hidupmu. 

Semoga uraian yang aku tuliskan di sini juga dapat bermanfaat untuk yang membacanya, yang barangkali juga mengalami kesulitan dalam hidup seperti yang aku alami. Mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih sudah berkunjung!

Thursday, May 18, 2023

Unbloomed Rose


sun    sea    soy

air    green    ice

reachthetoptosee

starethemoon

noble

un

un

un

un

un

winter in North, summer in South

no fire, it is cold

the main course is tasteless

like a stone poured with the rain

please don't see the ambulance

the crystal formed in ages

kindly empty the room






Sunday, May 14, 2023

Still 17: Setiap Manusia Berhak Bahagia


Terlibat dalam kecelakan besar di usianya yang ke-17, Wo Seo Ri koma selama 13 tahun. Suatu keajaiban ketika ia dapat terbangun. Melompati masa mudanya membuat dirinya canggung, karena wajah yang ia  lihat di cermin nampak bukanlah dirinya yang ia kenal. Tentu dirinya telah menua. Siapa yang tidak kaget ketika menutup mata masih muda, lalu membuka mata mendadak dewasa. 

Wo Seo Ri kabur dari rumah sakit mencari paman dan bibinya yang merupakan walinya. Berbulan-bulan ia menjalani rehabilitasi agar dapat kembali beraktivitas normal, tetapi walinya tersebut tidak kunjung menjenguknya. 

Wo Seo Ri saat menjalani rehabilitasi


Sesampainya di rumah, ia tidak mendapati paman dan bibinya, melainkan orang lain, membuatnya semakin berpikir mungkinkah paman dan bibinya benar-benar menelantarkannya. Orang tua kandungnya sudah tiada sejak ia kecil akibat kecelakaan sehingga paman dan bibinya yang kemudian menjadi walinya. Di masa-masa itu, paman dan bibinya sangat menyayanginya, mendampinginya seperti anak mereka sendiri, serta mendukung kecintaannya terhadap biola, sehingga di sisi lain, ia menyangkal, tidak mungkin mereka menelantarkannya, pasti ada alasannya.

Rumah yang ia tinggali, ternyata kini telah dijual dan ditempati oleh keluarga Kong Wo Jin yang tinggal bersama dengan keponakannya serta asisten rumah tangga yang dipanggil Jennifer. Kong Wo Jin mengalami masalah mental dimana ia amat menutup diri dan menghindari interaksi dengan orang-orang. Sikapnya yang tertutup pula yang membuatnya tampak dingin. Menurut Chan, keponakannya, Kong Wo Jin yang dulu tidak seperti ini, lebih terbuka dan amat ceria. 

Rumah yang ditinggali Wo Jin ini ternyata akan dijual oleh ayahnya. Mengetahui hal itu Wo Seo Ri mencoba menahannya. Ia menjanjikan jika bertemu dengan pamannya untuk membeli kembali rumahnya. Ada banyak kenangan yang tertinggal di sana, seperti bagaimana dulu ayahnya membangun rumah dan menyiapkan kamar khusus di bawah tangga untuknya berlatih biola agar suaranya tidak mengganggu tetangga yang syukurnya, Wo Jin dan keluarga tidak mengetahui adanya kamar rahasia tersebut sehingga ketika Seo Ri menemukannya kembali, barang-barang miliknya masih tersisa di sana. 

Wo Jin mengizinkan Wo Seo Ri untuk tinggal bersama mereka sampai ia menemukan paman dan bibinya. Dalam masa peralihannya menjadi dewasa, Yu Chan menjadi teman pertamanya, meski berusia 30 tahun, jiwanya yang tampak, masihlah gadis berusia 17 tahun polos yang sepantaran dengan Chan. Chan adalah atlet di SMA-nya, rajin berlatih dayung bersama 2 sahabatnya, Hae Bum dan Deok Soo.


Yu Chan

Di tengah pencarian paman dan bibinya, Wo Seo Ri menyempatkan diri mencari pekerjaan, untuk memperoleh uang agar bisa memperbaiki biolanya. Mulai dari mengupas bawang, hingga membalikkan kaos kaki. Chan dan teman-temannya selalu datang membantu. Meski hidupnya kini seakan sebatang kara, Wo Jin, Yu Chan, Jennifer, Hae Bum, dan Deok Soo sudah seperti keluarga sekarang, sehingga  Wo Seo Ri tidak merasa kesepian, justru amat bahagia bersama mereka, ditambah lagi, ayahnya Wo Jin tidak jadi menjual rumah tersebut.


Suatu hari, tempat kerja Wo Jin, memiliki proyek desain panggung konser biola tunggal. Mengetahui Wo Seo Ri adalah jenius dalam biola, ia direkrut untuk bekerja. Awalnya Wo Jin menolak, karena seiring bersamanya, kecemasannya terus muncul, karena Wo Seo Ri mengingatkannya akan gadis SMA yang ia sukai dulu, Wo Jin selalu berpapasan dengannya, tetapi tidak mengetahui namanya. Suatu waktu, ia melihat tulisan nama Noh Su Mi di jaketnya, kemudian ia menganggap bahwa Noh Su Mi lah namanya.

Hingga kemudian bertemu di bus secara kebetulan. Gadis yang ia anggap Noh Sum Mi itu menyapanya dan menanyakan soal pemberhentian yang tepat jika ingin ke pusat seni di mana. Ada dua pemberhentian yang memungkinkan, tetapi Wo Jin mengarahkannya untuk turun di pemberhentian berikutnya saja karena pertimbangan lebih dekat, kemudian kecelakan itu terjadi. 

Nama Noh Su Mi menjadi salah satu korban tewas kecelakan tersebut hingga mengakibatkan penyesalan yang begitu dalam bagi Wo Jin. Seandainya ia tidak menyuruhnya berhenti di pemberhentian berikutnya, tetapi ikut turun bersamanya, tentu ia tidak akan mengalami kecelakan tersebut. Inilah yang membuatnya terus hidup menutup diri.


Seiring berjalannya waktu, Wo Seo Ri memberikan hari-hari yang menyenangkan bagi Wo Jin, sehingga ia mulai membuka diri. Meskipun cuaca buruk, atau makanan tidak enak sekali pun, semuanya terasa lezat selama bersamanya. Wo Jin jatuh cinta padanya. 

Satu per satu fakta mulai terungkap. Wo Seo Ri merindukan temannya yang ternyata adalah Noh Su Mi. Kemudian Wo Jin mengantarnya ke tempat peristirahatan Noh Su Mi. Melihat foto Noh Sumi bukanlah gadis yang ia sukai dulu, membuatnya bingung. Lebih mengejutkannya lagi ketika mengetahui bahwa gadis itu adalah Wo Seo Ri. Kesalahpahaman itu terjadi akibat Wo Seo Ri yang memang sejak dulu suka ceroboh ketika sudah asik dengan musiknya, selain ia sering salah menggunakan pasang sepatu sehingga kiri dan kanan selalu berbeda, ia juga sering salah ambil tas olahraga, sehingga terkadang ia menggunakan jaket Noh Su Mi. Tentu fakta yang mengejutkan ini merupakan kabar bahagia bagi Wo Jin, ia berterima kasih karena Wo Seo Ri masih hidup.

Menyadari bahwa Wo Seo Ri adalah gadis yang selama ini ia sukai dan dianggap telah meninggal, Wo Jin kembali menutup diri, mencoba menghilang dari semua orang karena kini rasa bersalahnya bukan lagi soal menjadi penyebab seseorang tewas karenanya, tetapi karena telah merenggut 13 tahun masa mudanya. Yang seharusnya jika kecelakaan itu tidak terjadi, Wo Seo Ri mungkin sudah menjadi pemain biola yang handal, yang bisa tampil dan disukai banyak orang. Rasa bersalahnya itu terus menghantuinya, membuatnya meyakini bahwa ia tidak berhak bahagia.

Namun, kini rasa cintanya kepada Wo Seo Ri mengalahkan rasa bersalahnya, ketika ia sudah di pesawat untuk terbang ke tempat yang jauh meninggalkan semua orang, ia berbalik, bahwa ia harus mengejar cintanya. Ia tidak peduli jika dianggap egois, ia ingin terus bersamanya. 

Tentu Wo Seo Ri sedih ketika ditinggal olehnya. Apalagi mengingat bagaimana Wo Jin pernah berjanji kepadanya dalam keadaan apa pun tidak akan pernah menghilang dan akan selalu ada di sisinya. 

Wo Jin kembali dan meluapkan semua emosinya, tentang rasa bersalahnya dan keputusannya untuk tetap berada di sisinya. Meski mungkin Wo Seo Ri membencinya, ia tidak peduli, ia berjanji akan terus menjaganya. Wo Seo Ri bahagia melihatnya tidak jadi pergi, ia mengatakan bahwa apa yang ia ketahui, belum semuanya. 

Ternyata Wo Jin adalah laki-laki yang juga ia sukai, ketika interaksi pertamanya di bus, itu hanya basa basi karena Wo Seo Ri ingin mengenal dan berteman dengannya. Meski Wo Jin tidak mengarahkannya ke pemberhentian tersebut, Wo Seo Ri juga akan ke sana, karena sudah bagian dari rutinitasnya pulang dan pergi dari sana. Jadi, bukan salah Wo Jin sama sekali jika Wo Seo Ri mengalami kecelakan tersebut. Hal ini murni karena takdir yang ia jalani. 

"Konon, saat satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu kebahagiaan lain terbuka untukmu. Tetapi sebagian besar hanya fokus pada pintu yang tertutup, dan bahkan tidak menyadari pintu lain telah terbuka. Mungkin, pintu kebahagiaan yang lain bukan sesuatu yang besar atau spesial. Mungkin hal-hal kecil dan sepele yang tampak tak penting adalah pintu lain menuju kebahagiaan. Aku tak tahu bisa dibuka, jadi jendela kecil di atap kamarku selalu tertutup. Dia mengajariku cara membukanya, nyaman sekali, dan itu menjadi pintu lain menuju kebahagiaan bagiku. Jika kau tak berhenti di depan pintu yang tertutup, sebelum terlalu terlambat, jika kau mencari pintu kebahagiaan lain, jika kau memberanikan diri dan berjalan ke pintu itu. Mungkin saja, kau akan mampu menemukan kebahagiaan, yang tanpa kau sadari itu ada."


Drama Korea berjudul "Still 17" ini mengajarkan bahwa kita tidak sepatutnya berhenti dan meratapi masa lalu. Tidak pula menyerah dengan masa depan. Mengajarkan bahwa setiap orang berhak bahagia. Apa yang terjadi di masa lalu adalah takdir dimana selalu ada alasan di baliknya. Manusia hanya perlu ikhlas menerima, berfokus pada masa kini, dan berpindah ke masa depan. Dengan kata lain, untuk tidak terus berlarut dalam masa lalu karena pintu kebahagiaan yang lain menanti untuk dibuka. 

Selain itu, menurut Erbe Sentanu dalam bukunya Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. The Power of Positive Feeling, 

"Bahagia adalah fitrah. Bahagia, memang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, karena menurut fitrahnya, manusia itu diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Manusia adalah makhluk sebaik-baik ciptaan-Nya." 

Meski semangat hidupku masih naik turun, dari drama ini aku dibuat percaya bahwa ada pintu baru yang harus aku buka karena aku bagaimana pun adalah manusia yang fitrahnya berhak berbahagia. Semoga benar begitu. 

Wisata Alam ke Kawah Gunung: Tangkuban Perahu Baru Pertama Kali

Suka banget dengan pemandangan alam karena energi positifnya yang berasa, pas banget buat healing tiap kali pikiran kusut serta penuh energi negatif. Rasanya itu seperti terobati, tetapi beda cerita kalau abis healing terus stres lagi ya wkwkwk. 

Kalau bukan kebun bunga, hutan, danau, sawah, pantai, perginya ke kawah gunung. Aku belum pernah sama sekali ke kawah Tangkuban Perahu, seumur-umur kalau ke kawah seringnya ke kawah putih Ciwidey yang bahkan sampai 3 kali aku ke sana. Pernah juga sekali ke kawah Talaga Bodas di Garut. 

Setiap kawah punya keanggunannya sendiri. Kawah putih Ciwidey, dikelilingi dengan pohon-pohon mati tinggal batang kering yang kurasa sisa-sisa terbakar akibat letusan gunung di masa lalu. Meski nasib pohon tersebut menyedihkan tetapi justru menyatu dengan indah bersama dengan kawah tersebut, serius indah banget, cuma di Ciwidey ada pemandangan ini, sampai jadi langganan tempat photoshoot pre-wedding. Maapin ga simpan fotonya dengan baik, terakhir ke sana sekitar 2018.

Kalau Talaga Bodas, kawah yang menurut aku paling luas dibanding dengan kawah putih Ciwidey dan Tangkuban Perahu (entah secara data bagaimana ya, ini cuma sepenglihatanku aja), serta paling sepi. Aku suka sih sepinya ini, jadi bisa berlama-lama menikmati keindahannya, karena bagiku alam itu untuk dinikmati bukan hanya sekedar difoto. Kalau di Ciwidey dan di Tangkuban Perahu, rame banget, dan taulah ya kalau rame tuh malah bikin pusing, jadi ga bisa lama. 


Karena sepi, bahkan sampai ada yang buka tenda di sana, tetapi aku ragu dengan bau belerangnya. Kok bisa ya mereka sampai bermalam di sana. Aku cuma takut keracunan aja.


Kawah Tangkuban Perahu ini adalah yang paling ramai. Cerita lamanya juga yang paling populer, mungkin karena ini juga banyak orang berkunjung. Cerita tentang Sangkuriang yang melamar seorang gadis cantik yang ternyata ibunya, lalu ibunya mensyaratkannya untuk membuatkan perahu, melihat perahu akan dapat selesai dibuat, ibunya menggagalkannya sehingga Sangkuriang marah sampai menendang perahunya hingga terbalik yang kini menjadi gunung yang disebut Tangkuban Perahu.

Jujur kupikir Tangkuban Perahu itu wisata yang dilihat adalah pemandangan gunung yang menyerupai perahu terbaliknya, ternyata wisatanya berupa wisata kawah ya, aku baru tau saat ini wkwkwk. 

Kawahnya ada di cekungan yang cukup dalam, jadi dilihat dari atas yang dibatasi dengan pagar-pagar kokoh yang dibangun. Beda dengan Ciwidey dan Talaga Bodas yang kita bisa 'menyentuh' kawah secara dekat, kawah di Tangkuban Perahu ini hanya bisa dilihat dari jauh. Jelas karena di dataran tinggi ya, pergi siang-siang pun tetep adem dan sejuk. 





Pemandangannya paling jelas terlihat di siang hari atau di setiap kabut belum turun. Jadi kalau mau foto-foto bagusnya sebelum kabutnya turun. Tetapi kalau memilih untuk menikmati udaranya, paling enak justru pas kabutnya turun, karena paling sejuk jadi betah berlama-lama. Meskipun demikian, tetap ya ramainya bikin ga nyaman juga, ga cuma ramai pengunjung tapi juga ramai orang jualan yang menghampiri langsung. Aku paling ga suka sama yang jualannya nyamper-nyamperin gitu, mending diem aja gitu di toko kan lebih anteng wkwk. Mau menikmati alam kan jadi terganggu. 

Paling anteng emang di Talaga Bodas, ga ada orang jualan sama sekali yang lalu lalang, semuanya anteng di toko-toko yang berjejer. 

Ngomong-ngomong soal orang yang jualan ya, jangan kaget kalo baru sampai, langsung disamperin, dan ditawarin untuk motoin, sambil nunjukkin kartu anggotanya, katanya memang tugas mereka untuk membantu foto-foto, jadi ngga perlu dibayar. Udah feeling juga sih, pasti nanti ujung-ujungnya disuruh beli, meskipun bilangnya ga maksa beli, tapi ga enak juga akhirnya kalo ngga beli. Lumayanlah, banyak juga foto-foto yang diambilin. Barang yang dijual ada gantungan kunci, gelang, serta kalung dari batu yang diproses dari batu-batu kawah, bagus juga sih barang-barangnya, dan harus ditawar, karena kalo ngga mahal gilaa. 

Khasnya kawah itu ya bau belerang, jadi jangan lupa bawa masker yaa, meskipun ngga menutupi baunya secara penuh, ya better daripada ngga pake masker. Terus kalau ke kawah Tangkuban Perahu, bisa bawa mobil langsung ke atas dan tersedia parkiran yang rapi dan diatur sama pengelola. 

Beda dengan di Ciwidey, kita cuma bisa parkir dulu di bawah, lalu naik dengan angkutan khusus yang disediakan, kayaknya bisa aja sih bawa mobil pribadi, cuma asli curam dan bikin jantungan banget, jadi lebih baik naik angkutan dengan sopir yang udah pengalaman aja. 

Sementara di Talaga Bodas, mobil juga diparkir di bawah, untuk naik ke atas lebih enak dengan ojek motor yang udah stand by di sana. Mobil juga bisa cuma jarang ada yang bawa langsung. Lagi-lagi karena soal akses jalannya yang cukup sulit ya. 

Di Tangkuban Perahu, juga banyak yang jualan strawberry. Asli suka bangettttt, manisnya itu loh berasa. Kalau beli online, aku ga pernah dapat strawberry yang manis, beli di toko buah pinggir jalan juga sama, asem banget. Kalau ke sana lagi, wajib beli strawberrynya lagi!

Kira-kira begitu ya pengalaman trip ke kawah gunung, semoga informasinya bermanfaat, mohon maaf kalau ada kesahalan. Selamat berlibur! Terima kasih sudah berkunjung ^^