Wednesday, December 27, 2023

Ikatan pada Air

Molekul air terdiri dari 1 atom O dan 2 atom H. Kali ini, ikatan terbentuk antara atom O dan H. Atom O memiliki 6 elektron valensi, artinya terdapat 2 pasang elektron bebas. Seperti pada amonia, kedua pasang elektron bebas ini juga menempati orbital sp3 terhibridisasi. 


Bedanya dengan amonia, karena ada 2 pasang elektron bebasnya, maka sudut ikatan menjadi semakin sempit, akibat dorongan dari kedua pasangan elektron tersebut. Lebih sempit daripada amonia, yaitu 104,5 derajat (ingat sudut ikatan pada amonia adalah 107,3 derajat).

Peta pontensial elektriknya adalah seperti gambar di bawah. 


Tampak warna memerah di area sebagian, yang menunjukkan muatan negatifnya. Karena bentuk struktur juga tidak simetris, dan kita tidak bisa mengabaikan adanya muatan negatif yang terkonsentrasi di dua pasangan elektron bebas, maka molekul air bersifat polar.

Ikatan Pada Amonia dan Ion Amonium

Sekarang mari kita pelajari bentuk molekul dari senyawa amonia, sedikit bukan tentang karbon, tetapi tentang atom nitrogen, tetangganya karbon. Jika karbon memiliki 4 elektron valensi, nitrogen memiliki 5 elektron valensi. Karena elektron valensinya yang lebih 1 daripada karbon tersebut, maka terdapat 1 elektron pasangan bebas, dan yang siap untuk membentuk ikatan hanya 3 elektron saja. Oleh karena itu pula, nitrogen berikatan dengan 3 atom hidrogen untuk menjadi oktet membentuk amonia.

Lalu bagaimana hibridisasinya?


Sama seperti anion metil, dimana 1 pasangan elektron bebas menempati orbital hibdrid sp3. Oleh karena itu pula, ikatan antara atom nitrogen dan hidrogen adalah tumpang tindih antara orbital sp3-s. Begitu pula dengan sudut yang dibentuk, karena saking besarnya tolakan dengan elektron pasangan bebas, sudut ikatan atom N dan H menjadi makin sempit, lebih kecil dari sudut ikatan metana yang 109,5, yaitu sebesar 107,3 derajat.

Karena mirip model ikatannya dengan anion metil, begitu pula bentuk molekulnya, yaitu trigonal piramida, dengan peta potensial elektrik juga mirip seperti di bawah, dimana area paling atas memerah. Menunjukkan adanya perbedaan polaritas, sehingga amonia termasuk ke dalam senyawa polar.

Bagaimana dengan ikatan pada ion amonium atau NH4+?

Dalam ion amonium, terdapat tambahan 1 atom H dengan muatan positif. Keberadaan 1 atom H ini tentunya akan memadati ruang ikatan dengan 3 atom H sebelumnya. Berbeda dengan kation metil dimana hanya ada muatan positif yang menempati orbital p tidak terhibridisasi, tidak ada atom kan, jadi tidak berkontribusi terhadap kesempitan dalam ruangan, sehingga hanya terbagi 3 ruangannya dan membentuk trigonal planar. Ini terdapat atom, sehingga tidak cocok jika masuk ke dalam orbital p tidak terhibridisasi, jadi keberadaannya harus diakui meski tidak ada muatan elektronnya. Oleh karena itu orbital yang cocok adalah, sp3, dibagi sama rata dengan ruangan ikatan yang ditempati 3 atom H lainnya. 

Jadi, bentuk molekulnya adalah tetrahedron, dengan sudut ikatan 109,5 derajat, sama seperti metana. Peta potensial elektriknya juga tidak ada yang menguning, menunjukkan tidak adanya konsentrasi muatan negatif,s hingga ion amonium bersifat nonpolar. 

Monday, December 25, 2023

Ikatan pada Kation Metil, Radikal Metil, dan Anion Metil

Tidak selalu atom karbon memiliki 4 ikatan, ada situasi dimana karbon hanya memiliki 3 ikatan, yaitu atom karbon pada kation metil, radikal metil, dan anion metil.

Pada kation metil, terdapat 3 ikatan C-H dan 1 muatan positif. Muatan positif tersebut berada pada orbital p yang tidak terhibridisasi, sehingga bisa diduga ikatan yang terbentuk pada C-H adalah antara orbital sp2 dan orbital s. Oleh karena itu, bentuk molekul kation metil adalah trigonal planar, seperti pada gambar di bawah.

Orbital p yang tidak terhibridisasi karena bermuatan positif, atau kosong, tidak ada elektron sama sekali, mengakibatkan warna pada peta potensial elektrrik menjadi makin ungu, menunjukkan terkonsentrasinya muatan positif pada area tersebut. 

Sementara pada radikal metil, terdapat 3 ikatan C-H dan 1 elektron tidak berpasangan, yang juga menempati orbital p yang tidak terhibridisasi. Sama seperti pada kation metil, ikatan yang terbentuk antara C-H adalah tumpang tindih antara orbital sp2 dan orbital s. Karenanya, bentuk molekul pada radikal metil juga sama seperti kation metil, yaitu trigonal planar seperti gambar di bawah.

Namun, bedanya, pada radikal metil, orbital p yang tidak terhibridisasi ini ditempati oleh satu elektron. Berhubung tidak berpasangan, maka terdapat lobus pada orbital yang bermuatan lebih negatif. Sebagai akibatnya, pada peta potensial elektrik terdapat area yang menguning di tengah. Meskipun terdapat sedikit perbedaan muatan, gaya tarik menarik pada tiap ikatannya membatalkan polaritasnya, sehingga radikal metil bersifat nonpolar.

Sedangkan pada anion metil, terdapat 3 ikatan C-H dan 1 pasang elektron. Keberadaan pasangan elektron sama seperti adanya suatu ikatan, namun tidak terlihat dalam struktur. Oleh karena, itu bentuk molekul metil dengan adanya ikatan bayangan dari pasangan elektron seperti tetrahedron, tetapi nyatanya, hanyalah trigonal piramida, karena posisi pasangan elektron tidak terlihat, tapi muatan negatifnya ada. Oleh karena itu pula, ikatan antara C-H terbentuk dari tumpang tindih orbital sp3 dan s. Sementara pasangan elektron bebas menempati orbital sp3 seperti tampak di bawah.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, dalam struktur pasangan elektron tidak terlihat, tetapi muatan negatifnya nyata, seperti terdeteksi pada peta potensial elektron. Dimana terdapat daerah yang memerah tetapi tidak terpusat melainkan merah sebelah di atas. Hal ini juga menunjukkan, bagaimana anion metil bersifat polar, akibat adanya perbedaan elektronegativitas yang signifikan. Oleh karena itu pula anion metil dapat membentuk ikatan ion, misalnya dengan kation litium. 

Sampai di sini mungkin ada pertanyaan, mengapa pada kation metil dan radikal metil ada orbital p yang tidak terhibridisasi sementara pada anion metil semuanya terhibridisasi, sehingga kation metil dan radikal metil orbitalnya sp2, sementara anion metil orbitalnya sp3.

Di sini, aku punya kesimpulan sendiri. Bahwa apabila ada pasangan elektron bebasnya, maka orbital yang ditempati pasangan elektron bebas harus berupa orbital hibrid, tetapi jika tidak ada, maka orbitalnya tidak terhibridisasi sebagaimana pada kation metil, muatan positif berada di orbital p tidak terhibridisasi, begitu pula satu elektron tidak berpasangan pada radikal metil menempati orbital p tidak terhibridisasi. 

Pemahaman ini nantinya berguna dalam memahami ikatan pada molekul amonia dan air. 

Bagaimana Ikatan Rangkap Tiga Terbentuk

Etuna atau disebut juga asetilena, adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri dari 2 atom karbon dan 1 atom H, dimana terdapat 2 ikatan C-H dan 1 ikatan rangkap tiga pada C≡C. 

C2H2, etuna

Jika pada ikatan tunggal orbital terhibridisasinya adalah sp3, lalu pada ikatan rangkap dua adalah sp2, maka pada ikatan rangkap tiga adalah sp, seperti pada gambar di bawah.


Ikatan antara C-H terbentuk antara orbital sp dan s, sementara ikatan rangkap 3 terbentuk dari 3 ikatan yang terdiri dari 1 ikatan dari tumpang tindih orbital sp yang membentuk ikatan sigma, dan 2 ikatan dari tumpang tindih masing-masing orbital p yang tidak terhibdridisasi yang membentuk 2 ikatan pi. 

Kedua orbital p tidak terhibridisasi ini saling tegak lurus satu sama lain, seperti tanda plus, yang kemudian orbital sp pun juga saling tegak lurus dengan mereka, seperti pada tampak pada gambar berikut:



Karena ikatan rangkap tiga ini disokong oleh 3 ikatan, ikatan rangkap 3 menjadi sangat kuat, lebih kuat daripada ikatan rangkap dua, dan tentu dari ikatan tunggal. Oleh karena itu juga, panjang ikatan lebih pendek, dimana ikatan rangkap tiga dengan panjang ikatan 1,2 Angstrom, ikatan rangkap dua 1,33 Angstrom, sementara ikatan tunggal 1,54 Angstrom. 

Peta potensial elektriknya adalah sebagai berikut (yang paling kanan ya).

Terlihat bagaimana area paling tengah menjadi paling jingga, menunjukkan bagaimana muatan negatif terakumulasi di area tersebut. Namun demikian, karena bentuknya yang simetris, lagi-lagi tidak terdapat perbedaan elektronegativitas yang signifikan, karena dipol ikatan saling membatalkan satu sama lain. Dipol ikatan adalah gaya tarik menarik. 


Bagaimana Ikatan Rangkap Dua Terbentuk

Pada etena, masing-masing karbon membentuk 3 ikatan, yaitu 2 ikatan antara C-H, dan 1 ikatan rangkap dua antara C=C. 

C2H4, etena, atau disebut juga etilena

Berhubung ikatan yang terbentuk bukan lagi ikatan tunggal, tetapi ikatan rangkap dua, maka teori hibridisasi diperlukan untuk menentukan orbital yang sesuai dalam menggambarkan ikatan yang terkait. Orbital sp3 tidak bisa untuk atom karbon yang memiliki ikatan rangkap dua. Oleh karena itu, hibridisasi yang tepat adalah sebagai berikut:


Berdasarkan gambar di atas, maka orbital yang sesuai adalah sp2, dimana 3 elektron membentuk orbital sp2, sementara 1 elektron tidak terhibridisasi. Gambaran bentuk orbitalnya adalah seperti di bawah:


dimana 1 orbital p tidak terhibridisasi berdiri tegak lurus seperti sumbu y terhadap ketiga orbital sp2 yang lain yang mengelilinginya secara planar pada sumbu x. Hal ini terjadi sebagaimana antar orbital perlu saling tolak menolak sehingga terbentuklah sudut yang paling sesuai dimana tolakan elektron terjadi di angka paling kecil yaitu di sudut 120 derajat. Karenanya, bentuk orbital ini disebut sebagai trigonal planar. 

Keberadaan orbital p yang tidak terhibridisasi tersebut, nantinya berkontribusi dalam pembentukkan ikatan rangkap dua antara C=C. 

Jelas bahwa 2 orbital sp2 adalah orbital yang berperan dalam pembentukan ikatan C-H. Sementara 1 orbital sp2 sisanya yang digunakan untuk membentuk 1 ikatan pada karbon dan karbon. Sebagaimana pada ikatan rangkap dua, terdapat 2 ikatan pada C=C, maka 1 ikatan lagi terbentuk antara masing-masing orbital p yang tidak terhibridisasi. 

Terbayang seharusnya bagaimana kuatnya ikatan tersebut. Ikatan rangkap dua disokong oleh orbital sp2-sp2 yang merupakan ikatan Ïƒ (sigma), dan orbital p-p tidak terhibridisasi yang disebut ikatan Ï€ (pi). Gambaran tumpang tindih antara orbital-orbital tersebut adalah seperti gambar di bawah:


dua karbon dan empat hidrogen terletak pada satu bidang yang sama. Yang tegak lurus hanyalah elektron pada orbital p nya saja

beginilah tampak bagaimana seluruh atom berada pada bidang yang sama

Peta potensial eletrik etena adalah sebagai berikut (yang paling kanan ya)


Tampak bagaimana area paling pusat makin berwarna jingga pucat, menunjukkan adanya  akumulasi muatan negatif. Meskipun demikian, menurutku karena struktur senyawanya yang simetris, maka tidak terdapat area yang paling menonjol perbedaan elektronegativitasnya, semua area terbagi rata, sebagaimana kita bisa menyebut suatu senyawa adalah nonpolar, apabila terdapat perbedaan elektronegativitas yang signifikan. Oleh karena itu, etena tetap dianggap sebagai senyawa nonpolar. 

Sebagai catatan, ikatan rangkap dua memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Oleh karena itu ikatan rangkap dua lebih kuat daripada ikatan tunggal. Jika lebih kuat artinya lebih sulit diputus ikatannya. Bagaimana tidak, untuk melepas ikatan rangkap dua, harus melepas dua ikatan. Butuh energi yang lebih besar untuk melepas ikatan tersebut. 

Meskipun yang diuraikan di atas menggunakan contoh ikatan rangkap dua pada etena, bagaimana ikatan rangkap dua terbentuk secara sama juga berlaku untuk senyawa lainnya. 

Ikatan pada Etana

Masing-masing karbon pada etana memiliki 4 ikatan, yaitu 3 ikatan C-H, dan 1 ikatan C-C. Keempat ikatan tersebut adalah ikatan tunggal. Sebagaimana ikatan pada metana CH4, atom karbon membentuk ikatan dengan menggunakan orbital sp3-nya. 

C2H6, etana


Jadi, ikatan C-H adalah ikatan yang terbentuk antara tumpang tindih orbital s pada atom H dan sp3 pada atom C. Sementara, ikatan C-C adalah tumpang tindih antara orbital sp3 dari masing-masing atom karbon.



Karena masing-masing karbon dengan orbital sp3-nya berupa tetrahedron, maka masing-masing sudut ikatan pada etana pun juga sekitar 109,5 derajat.

Di bawah adalah peta pontensial elektrostatik dari etana (yang paling kanan ya).




Sama seperti pada metana, tidak ada area yang terlalu menjingga atau memerah. Hal ini berarti tidak ada daerah yang lebih bermuatan negatif, sehingga bersifat nonpolar juga. 

Diagram orbital molekul (molecular orbital, MO) adalah sebagai berikut. 


Berhubung ikatan yang terbentuk antara C-C adalah ikatan tunggal, maka ikatan ini disebut juga ikatan Ïƒ (sigma).

Saturday, December 23, 2023

Floating Market Banyak Spot Foto Bagus, Terutama Bunga-Bunganya Banyak

Ada banyak spot foto di Floating Market, Lembang, Bandung. Lokasinya klik di sini ya. Ternyata Floating Market seluas itu, ga cukup waktu dari jam 10:00 sampai 15:00, pas udah jam 3 sore dan waktunya untuk persiapan balik ke Jakarta, baru nyadar masih banyak area yang belum dieksplorasi. Kita belum nyoba naik perahu dan bebek-bebekannya, sama belum ke Kyoto-ku nya. 

Saking banyaknya bunga-bunga cantik, kita jadi fokus foto-foto di situ. Ditambah gerimis di atas jam 13:00an, jadi ga bisa eksplorasi banyak, terpaksa lama meneduh di food court sambil makan siang.

Saat itu, masih dapat promo gratis masuk Floating Market untuk pengguna kereta cepat Whoosh. Wah, senang banget kita dapat promo itu lah yaa. 

Tapi, jangan berlebihan senangnya, karena setiap wahana, ada tiket masuknya lagi. Kita keluar uang lagi tentunya kalau mau masuk Kota Mini, naik Rainbow Slide, Perahu, Bebek-bebekan, begitu pula kayaknya kalau mau masuk Kyoto-ku. 

Buat inspirasi bisa foto-foto apa aja di sana, ini aku mau share foto-fotoku bersama bunga-bunga cantik itu. 




Selain itu, kita bisa juga naik wahana perosotan Rainbow Slide-nya, sumpah sih aku deg-degan pas mau naik. Udah kubilang, aku takut, tapi tetep dipaksa cowokku untuk naik, cowokku ga mau naik kalau aku ga naik. Padahal naiknya kan sendiri-sendiri. Yasudahlah yaa, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya naik juga. 



Tinggi bettt perosotonnyaaa, gilaaaa, mana di tengah-tengah disemprot air kan, jadi sedikit basah. Ternyata, di tengah-tengah kita meluncur itu, ada fotografer jarak jauhnya, dimana foto-foto yang kejepret bisa ditebus, kalau mau soft copy aja cukup bayar 10 ribu, kalau mau dicetak ada tambahan biaya lagi, aku lupa berapa. 

Btw, ada spot foto bagus juga sebelum naik ke atas wahana, seperti di bawah:


Kita naik pas siang-siang, dan belum hujan. Pas aku liat pengunjung yang naik pada saat hujan turun,  nampaknya lebih ngeri, bagiku yaa, karena hujan, jadi makin licin, jadi merosotnya makin cepet. ditambah bisa nubruk pembatas area. Saranku untuk yang mau naik wahana ini, jangan pas hujan deh klo penakut kayak aku hahaha.

Makan siang, bisa banget kita ke area food court-nya, di sini pembelian semua menggunakan koin yang bisa dituker dengan uang cash di kasir. Ada biaya tambahan 10% setiap pembelian koin. Tersedia banyak banget makanan berat dan cemilan yang bisa dicoba. Kita beli somay, risol isi keju meleleh, cireng, sate, lumayan lah dapat banyak, berdua kita cuma habis 100 ribu. Perlu diperhatikan, setiap makanannya, nampaknya porsinya kecil-kecil sekali, mungkin supaya ga cepet kenyang jadi bisa nyoba makanan yang lain ya. 



Kita sempat masuk area Kota Mini, bayar tiket lagi 25 ribu per orang. Di sini tempat yang cocok buat anak-anak, ada banyak wahana buat anak-anak semacam Kidzania, jadi anak-anak bisa berperan di tiap profesi, misal jadi polisi, pemadam kebakaran, peneliti, koki, dan sebagainya. Kalau buat kita ya bagus buat foto-foto, kira-kira begini foto-fotonya, barangkali bisa buat inspirasi, tapi mohon maap, mukanya udah lelah hehe.







Ya begitu saja, intinya recommended banget ke Floating Market, yang awalnya aku ragu karena rating-nya di google map ga bagus-bagus amat, yaitu 4,5. Tapi bagiku, aku kasih rating 4,8 dari 5. Bagus kok, serius, dimana lagi bisa dapat tempat foto-foto banyak bunga dan dirawat dengan baik kalau ngga ke sini, di Jakarta susah. Happy holiday!

Sebelas Kuliner Wajib di Solo

Ga pernah kebayang bakalan wisata kuliner ke Solo. Luar biasa, ternyata ada banyak macam makanan enak yang belum pernah aku coba. Aku kemana aja yaaa....

Di bawah ini, beberapa kuliner yang wajib dicoba kalau ke Solo.

1. Sate Buntel Pak H. Kasdi

Lokasinya persis seberangnya stasiun Solo Balapan. Jujur, belom pernah makan sate Buntel wkwkwk. Ternyata enak juga yaaahhh. Ini tuh nampaknya seperti daging cincang, yang dibuntel-buntelin ke tusuk sate, mungkin itu asal katanya sate buntel yaaa. Tanpa bumbu kacang seperti sate madura aja ini bumbunya udah enak, meresap ke dalam. Sepertinya mayoritas bumbunya kecap, tapi pasti ada racikan lainnya. Aku pesan yang 2 tusuk sate Buntel, dua tusuk aja udah banyak banget yaaa. Kisaran harganya 20-40 ribu, worth it lah yaaa. Aku kasih rating 4,75 dari 5. Lengkapnya bisa liat di google, klik di sini.




2. Selat Solo Tenda Biru

Aku ga pernah tau itu makanan apa, pikiranku karena namanya "selat" bayangannya ke laut yang berada di antara pulau wkwk. Ternyata ini makanan seperti kombinasi antara steak dan salad kali yaa. Isinya ada kentang goreng, daging, buncis, telor kecap bulet, wortel rebus, dan kuah khasnya yang berwarna coklat, bukan saos, tapi bukan sup juga, teksturnya ada di antara itu. Ini sesuatu yang baru buat aku orang Jakarta ya, dan ternyata enak jugaaa. Aku kasih rating 4,8 dari 5. Selain selat solo, ada juga berbagai pilihan cemilan lainnya seperti ceker dan kulit goreng, nyesel aku ga pesen, jadi nyobain punya temen, ternyata enakkk. Minumnya aku pesen es teler. 




Tempat makannya nyaman kok, luas gitu, ada banyak meja dan tempat duduk, indoor. parkirnya juga luas. Lengkapnya cek di sini yaa, klik ini.


3. Nasi Liwet Yu Sani

Belinya malam-malam ke sini, tempat makannya seadanya, seperti lesehan gitu, tapi emang rame wilayah nasi liwet ini. Jujur ini juga sesuatu yang baru buat aku, nasi liwetnya beda sama yang masakan Sunda. Tapi enak juga, lembut, yang wajib dicoba sih yang sama ayam yaa, ini ayam kampung, gede, tapi lembut, ngga keras. Aku tuh ga suka klo keras ya, tapi ini tuh lembut banget, ga perlu susah payah makannya. Olahan ayamnya seperti rada-rada kayak ke opor ayam, tapi bukan opor ayam, ringan gitu teksturnya. Ratingnya sih ini 4,9 dari 5 ya. Lokasinya cek google map ya, klik di sini.





4. Wedang Jahe di Tiga Tjeret

Ini tuh konsepnya yang paling gaul, kafe gitu, tetapi makanannya sangat tradisional, ada banyak pilihan minuman wedang jahe, serta cemilan gorengan. Pertama kali juga aku minum minuman wedang jahe yang macam begini, yang mana rempah-rempahnya bahkan masih ada di minumannya. Tempatnya asik banget buat nongkrong, cukup instagrammable, ada 2 lantai, bahkan ada live music-nya juga. Lokasinya di sini yaa




5. Es Dawet Durian Ibu Hj. Sipon Pasar Gede

Ini yang paling wajib dikunjungin, es dawet durian Pasar Gede, rasanya enak banget, nagih cuyyyy. Yang suka durian pasti bakal gemas banget. Kalau ga suka durian, ya pilih aja yang original. Kupikir sama seperti dawet gerobakan biasanya yang disajikan di gelas gede, ternyata yang ini di mangkok kecil. Ada banyak yang jualan es dawet di Pasar Gede, tapi kalau yang aku cobain, nampaknya yang paling legend, entah ga tau juga, soalnya rame terus, bahkan untuk makan ini mesti antri. Orang-orang yang beli juga emang hanya sekedar makan aja, abis makan cabut, karena tekanan dari orang lain yang mau beli juga, paling enak dimakan langsung di tempat soalnya. 





Karena tempatnya kecil, jadi cuma bisa dijejerin beberapa bangku aja di sekelilingnya, jangan ekspektasi ada banyak meja makan di sini ya. Bayangin aja lah kayak suasana pasar pada umumnya. 

Aku kasih rating 4,95 dari 5. Ini rating tertinggi yaa dari yang sebelumnya, karena emang enak bangetttt, aku ampe datang lagi yang kedua kalinya selagi di solo, karena senagih itu, bahkan ada temenku yang ampe pesen lagi buat dibawa di hotel. 

Es dawet kayaknya emang harusnya kayak gini yaaa, enak banget loh, buu kapan buka di Jakartaaaaa...

Lokasi lengkap, klik di sini.


6. Sate Solo Buntel Pak Manto

Ini rajanya sate Buntel menurutku yaaa, dari segi ukuran, sate buntel Pak Manto ini lebih besar dari yang Pak H. Kasdi. Rasanya juga lebih mantep menurutku pribadi yaa. Langsung aja aku kasih juga rating 4,95 dari 5. Nagih beuttt. Sate Buntel Pak Manto ini ternyata ada beberapa cabang, selagi di Solo, kita datang ke dua cabang yang berbeda, dan sama-sama enak dan nagihnya. Dagingnya juga lebih lembut. Satu sate  Buntel aja cukup untuk 1 orang menurutku yaa, kalau dua kebanyakan, jadi sampe ada yang kita bungkus bawa pulang. 


Selain sate buntel, ada juga tengkleng, ini juga sesuatu yang baru buat aku, bener-bener jarang main nih aku. Tengkleng itu seperti bagian tulang yang masih ada daging-dagingnya, dan dimasak tumis dengan bumbunya yang khas seperti antara gulai dan semur, apa pun itu, ini juga enak banget yang di Pak Manto. Dari segi harga lebih mahal dari yang Pak H. Kasdi, tapi sesuai harga yaa ukuran dan porsinya. Oh iya dan kalau ke sini itu, rame bangetttt, bisa jadi dapat waiting list saking banyak peminatnya, aku saranin tetep antri aja, karena ini worth it syekaliiiii.




Lengkapnya lokasinya klik di sini yaa...


7. Ice Cream  Tentrem

Katanya sih ini ice cream yang legend di Solo, pas datang pertama kali ternyata udah mau tutup, kita juga sih yang kemaleman datangnya, sekitar jam 8an lewat kali ya, lupa. Ada sih yang masih bisa dipesen, cuma untuk yang ice cream udh close order, jadi batal deh kita. Meski begitu, kita balik lagi siang-siang, kebetulan panas sekali, cocoknya makan ice cream. Ada banyak pilihan, aku pesen yang banyak scoop-nya, lupa namanya apa. Jujur rasanya ngga terlalu wah banget sih, menang di banyak pilihan rasa dan tempatnya yang nyaman konsep jadul-jadul estetik gitu, jadi betah buat ngobrol, toiletnya juga bersih. Kalau dari ice creamnya sendiri, aku kasih rating 4,7 dari 5 yaaa. Detailnya klik di sini yaa.



8. Ayam Goreng Mbah Karto

Sebagai penyuka ayam goreng, boleh lah ya ini ayam gorengnya, porsinya oke pas, ayam gorengnya kecil tapi, gurih, enak buat sarapan, sambalnya juga oke-oke aja, lalapannya dapat banyak. Tapi karena aku pribadi tidak terlalu menemukan keistimewaan yang baru, atau mungkin karena udah biasa makan ayam goreng kali yaa, jadi merasa biasa aja, tapi enak kok teteppp. Aku kasih rating 4,75 dari 5. Cek di sini untuk lengkapnya yaa.



9. Fine Dining di Pracima Tuin

Kalau mau makan di sini ada banyak aturannya dan harus book dulu ya jauh-jauh hari. Ini tempat yang wajib juga dikunjungin kalau ke Solo. Kita jadi makan serasa bangsawan, karena bangunannya keraton banget yaa. Wajib pakai baju yang rapi dan minimal order 100 ribuan deh kalo ga salah. Menunya juga macam-macam mulai dari masakan Indonesia, Cina, sampai Barat. Oh iya, di sini boleh foto-foto, tapi ga boleh pake kamera DLSR, entah kenapa. Toiletnya yaa, cantik banget euyyy. Seru buat foto wkwk. Pramusajinya juga rapi-rapi, tentu desain interiornya juga estetik. Selain di dalam ruangan, yang cantik juga ada di luar ruangannya, ada banyak gazebo dan ada air mancur. Klik di sini untuk lengkap lokasinya.












10. Susu Segar Shi Jack

Ga ada habisnya kulineran di Solo, masih ada aja yang belum pernah aku cobain, terakhir susu segar Shi Jack. Meski hanya dari susu murni, ternyata bisa jadi ada banyak varian, jadi ada yang kayak sama green tea, coklat, dan lainnya. Selain itu, ada juga banyak cemilan yang bisa dibeli. Tipenya kayak tendaan gitu. Bisa pesan yang panas atau dingin susunya, aku kasih rating 4,8 dari 5. Mantapp. Bisa ke sini belinya, klik ini.




11. Rumah Makan Timlo Sastro

Kalau ke Solo, belum afdol kalo belom makan timlo, aku juga baru pertama kali ini makan timlo, ini tuh seperti risol goreng yang dipotong-potong, terus dihidangkan kuah dengan bahan makanan yang lain, dimakan sama nasi dan kerupuk. Rasanya ringan cocok buat sarapan. Aku kasih rating 4,8 dari 5. Tempat makannya luas dan tentu ada parkirnya. Lengkap lokasi dan harga, cek google map, di sini




Oke, cukup sekian rekomendasi kuliner di Solo, kalau ke Solo ga bisa sehari dua malam, wajib yang lama yaaa, karena ada banyak kulineran yang harus dicoba seperti yang diuraikan di atas. Kalau ada lagi dari pembaca, rekomendasi yang belum aku tulis, boleh banget dishare di kolom komentar yaaa.