Sunday, May 21, 2023

Akhirnya Aku Mengetahui Apa itu Bahagia: Pikiran & Perasaan yang Positif


Pikiran negatif yang terus muncul di kala sunyi benar-benar membuat diriku perlahan merusak. Aku tau ini tidak benar, oleh karenanya aku berusaha untuk mengobatinya. Berwisata, mengerjakan hobi, menyantap makanan yang enak adalah benar membuat suasana hati membaik, tetapi yang aku lakukan tersebut rasanya hanya sebuah pelarian sesaat, yang jika kembali muncul pikiran negatif itu, rusak kembali diriku.

Rusak dalam arti kehilangan kendali baik jiwa maupun ragaku. Awalnya jiwanya dulu yang rusak, kemudian perlahan mempengaruhi kesehatanku. Kekacauan detak jantung, nyeri dada, hingga mudah sakit. 

Pikiran negatifku berupa kecemasan, kekhawatiran, kehilangan kepercayaan diri, amarah yang tertahan, kesedihan, kekosongan, hingga tersesat dalam pertanyaan esensi kehidupan. Terkadang bisa membuatku benar-benar ingin menghilang, pergi dari berisiknya dunia dalam pikiranku. 

Buku Erbe Sentanu yang berjudul "Quantum Ikhlas, Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati: The Power of Positive Feeling" membuka mataku bahwa ada jalan untuk terlepas dari kenegatifan itu. 



Aku yang frustasi akan rasa bahagia, bagaimana pikiran negatif terus membuatku jauh dari itu, menemukan jawabannya.

"Bahagia adalah fitrah. Bahagia, memang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, karena menurut fitrahnya, manusia itu diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Manusia adalah makhluk sebaik-baik ciptaan-Nya."

Aku tidak pernah terpikir bahwa bahagia adalah sesuatu yang pada dasarnya sudah dimiliki oleh masing-masing manusia. Pikirku bahagia adalah sesuatu yang dapat dicapai dari suatu usaha, sehingga aku terus berpikir usaha apa yang harus aku lakukan agar aku dapat meraihnya. 

Jika bahagia begitu mudah dan memang adalah fitrahnya, mengapa aku bisa-bisanya mengucilkan diriku sendiri bahwa aku tidak layak mendapatkannya. Aku bersyukur ternyata Tuhan dengan kasih sayangnya tidak membedakan manusia dengan kadar bahagianya. 

Kupikir diriku saat ini belum waktunya berbahagia, aku harus menjalani hari demi hari, bertahan, hingga waktunya memperoleh kebahagiaan itu tiba. Aku salah, lagi-lagi aku disadarkan bahwa saat ini pun aku sudah memilikinya. Hanya saja pikiran negatif itu yang menghalanginya.

"Jika Anda berpikir tentang keindahan berarti Anda merencanakan keindahan untuk terjadi dalam hidup Anda. Jika Anda berpikir (mencemaskan) tentang kesulitan, berarti Anda merencanakan kesulitan itu yang terjadi dalam hidup. Pikirkanlah hanya apa-apa yang Anda inginkan untuk terjadi bukan yang sebaliknya."

"Jika kita adalah ciptaan yang paling sempurna berbahan dasar yang berasal dari sumber yang maha dahsyat penuh kasih sayang, lalu mengapa hidup kita sedemikian banyak dipenuhi masalah? Mengapa kita tidak merasakan kedamaian dan kebahagiaan seperti hakikatnya bahan dasar kita itu. Para guru bijak menjelaskan kurang lebih demikian, engkau tidak bisa mengalami sifat alamiahmu disebabkan oleh pikiranmu sendiri. Pikiranmu yang menghalangimu untuk bisa merasakan dan menghayati sifat dirimu yang sejati."

Benar bahwa pikiran negatifku yang membuat hidupku menjadi sulit, aku sendiri yang membawa diriku jauh dari bahagia. Aku yang memilih untuk tidak bahagia. Mengetahui hal ini tentu menjadikanku untuk lebih berhati-hati dengan pikiranku sendiri. Aku mulai merencanakan untuk belajar menghindari memiliki pikiran negatif, karena aku sudah amat lelah, dan ingin segera memiliki ketenangan. 

"Perjuangan kita adalah untuk menggunakan ketiga otak ini dengan sengaja. Untuk memutuskan menjadi manusia yang baik dan berguna sekaligus mengatasi sifat-sifat kebinatangan yang diwariskan oleh kedua otak terdahulu. Inilah perjuangan terbesar kita, jihad kita sebagai khalifah di dunia."

Dalam bukunya, dijelaskan bahwa otak manusia setidaknya terdiri dari 3 bagian, yaitu otak reptil, otak mamalia tua, dan otak mamalia baru. Otak reptil dan otak mamalia tua ini memiliki kecenderungan pada sifat manusia yang kaku dan agresif sehingga perlu dikendalikan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW berkata:

"Perang terbesar adalah melawan diri kita sendiri"

Aku menyetujuinya sebagaimana aku baru mulai mengalaminya. Aku berperang melawan diriku sendiri yang penuh dengan pikiran negatif. Sulit, tetapi aku harus memperjuangkannya. Aku harus menang. Kali ini aku harus memilih untuk bahagia setiap saat. Bukan lagi soal nanti, harus detik ini juga. Aku tidak boleh membatasi diriku dalam memperoleh kebahagiaan. 

"Tariklah keuntungan dari setiap pikiran Anda. Hentikan merespons pikiran yang tidak menguntungkan."

Ketika aku mempertanyakan bagaimana caranya berhenti dari memikirkan hal yang negatif agar aku tetap positif, aku memperoleh ayat ini:

"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." QS Ar Ra'd: 28.

Terjawab bahwa dengan mengingat Allah adalah kunci dari rasa tenteram. Setiap kali pikiran negatif itu muncul, aku harus mengingat-Nya, agar merasa tenang. Namun, Erbe Sentanu memperingatkan tentang memiliki pikiran yang positif, karena terkadang ada yang berpikir sudah memiliki pikiran positif, tetapi rasanya masih tidak enak. 

"Pikiran positif yang rasanya enak berarti POSITIF. Pikiran positif yang rasanya tidak enak berarti NEGATIF".

Artinya kita tidak bisa membohongi perasaan, tidak bisa berpura-pura positif, hanya karena pikiran saja yang positif. Perasaannya juga harus positif, harus enak, agar menjadi positif. 

"Ukuran sejati terletak pada kemampuan Anda merasakan pikiran bahagia."

"Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan ketika Anda memahami kekuatan perasaan itu, Anda tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari Tuhan" -Oprah Winfrey.

Kini aku memahami, untuk memilih bahagia, tidak hanya pikiran, tetapi juga melibatkan perasaan. Perasaan digambarkan oleh Erbe Sentanu sebagai berikut:



Yang dimaksud dengan perasaan positif adalah hal-hal yang berupa keikhlasan seperti rasa syukur, sabar, harapan, fokus, tenang, semangat, dan bahagia. Sementara perasaan negatif cenderung berupa nafsu seperti keluh, cemas, marah, sesal, takut dan dendam. 

Aku tidak pernah menyangka bahwa rasa cemasku ini masuk ke dalam perasaan negatif. Kupikir perasaan negatif kaitannya hanya terkait sikap kita terhadap orang lain, ternyata sikap kita terhadap diri sendiri yang memberikan perasaan tidak nyaman seperti cemas itu juga termasuk nafsu/perasaan negatif. Dengan demikian, aku harus menghentikan kecemasan tersebut agar memperoleh kebahagiaan. 

"Jangan melakukan tindakan sebelum perasaan enak dan ikhlas tercapai. Atau dengan kata lain, hindari bertindak dalam keadaan perasaan tidak enak/nafsu."

"Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lengah dan ragu" -Nabi Muhammad SAW.

"Perasaan positif menunjukkan jalur ilahi yang terbuka. Perasaan negatif menunjukkan jalur energi ilahi yang tertutup."

Bahwasannya jika kita menginginkan sesuatu yang positif, sebagaimana diuraikan sebelumnya, perasaan juga harus positif agar jalur energi ke ilahi menjadi terbuka, jika sebaliknya maka kita menutup jalur itu sendiri. Dengan demikian, kita harus membuka jalurnya dengan perasaan positif, keluar dari nafsu, dan beralih pada keikhlasan. 

Jika hanya pikiran yang positif namun perasaan masih cemas, ragu akan kuasa-Nya untuk mengabulkan doa yang kita panjatkan, atau merendahkan diri sendiri bahwa kita tidak mampu memperolehnya tapi menginginkannya, maka inilah yang disebut dengan ragu,  lalu bagaimana Tuhan akan memberikannya jika diri kita tidak meyakininya. Oleh karena itulah, pikiran dan perasaan harus diselaraskan agar sama-sama positif agar dapat bahagia. 

Berdasarkan hal tersebut, Erbe Sentanu membuat suatu formulasi DOA yang efektif, yaitu:

(D)irection = meminta dengan niat yang jelas.

(O)bedience = meyakinkan hati bahwa akan terkabul.

(A)cceptance = menerima perasaan terkabulnya doa.

"Tuhan selalu menjawab apa yang Anda minta lewat perasaan di hati. Jika perasaan kita tidak jelas, maka ketidakjelasanlah yang dikabulkan. Oleh karena itu memang itulah yang sesuai dengan perasaan kita. Dan jika kita meminta dengan jelas dan penuh keyakinan, maka hal-hal yang meyakinkanlah yang akan dikabulkan dan terjadi."

Sebelumnya, aku terlalu malu untuk memanjatkan doa, kupikir Tuhan yang Maha Mengetahui akan tahu tanpa aku harus meminta, hal-hal yang aku inginkan tetapi tidak aku sampaikan. Nyatanya aku dibuat mengerti bahwa Tuhan memang Maha Mengetahui, tetapi jika manusia tidak menyampaikannya, bagaimana manusia itu benar-benar menginginkannya. Karena kebanyakan apa yang tersembunyi dan ketika tidak diungkapkan, seringnya hanya berlalu, karena tidak diiringi dengan keyakinan dari diri sendiri.

Agar keinginan terwujud, harus ada pelibatan diri untuk mengaktivasi 'tombol' keinginan tersebut. Jika tidak pernah mengaktivasinya, lalu bagaimana yang diinginkan tersebut dapat terjadi?

Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa yang kita inginkan dan jika memungkinkan serinci mungkin. Erbe Sentanu menyusun suatu formula pertanyaan yang membantu kita untuk mengetahui apa yang kita mau, antara lain:

  1. Apa saja keinginan kita?
  2. Mengapa saya menginginkan itu?
  3. Kalau saya berhasil mendapatkan keinginan itu, bahagiakah saya? Kenapa?
  4. Bisakah saya bahagia tanpa mendapatkan keinginan tersebut?
  5. Bagaimana dengan apa yang telah saya dapatkan sejauh ini? Membahagiakan saya kah?
  6. Apa arti kebahagiaan bagi saya?
Selain berdoa dan tentunya berusaha dengan kerja keras untuk mewujudkannya, penting juga untuk bersyukur keras, sebagaimana janji Allah sebagai berikut:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu".

 

Doa kemudian diformulasikan menjadi sesuatu yang 3 in one, yaitu MINTA - YAKIN - TERIMA

Apapun yang terjadi, setelah memintanya dan yakin bahwa Allah akan mewujudkannya, pada akhirnya kita harus menerima segala keputusan-Nya. 

"Hiduplah dari tingkat tertinggi. Sadari bahwa dengan bantuan Tuhan, segalanya mungkin".

 

"Tidak ada yang bisa membuat kita bahagia atau kecewa kecuali diri kita sendiri".

 

Nantinya, apa yang menjadi kenyataannya, tinggal diri kita yang memilih, untuk bahagia atau kecewa. Misalnya pun apa yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak kita, terima lah, syukuri apa yang didapat sambil meyakini bahwa ada hikmah di baliknya, selalu belajar untuk mengambil yang positif agar diri kita mudah untuk berbahagia dan tidak jatuh dalam kekecewaan yang membuat diri sendiri lelah. 

"Rasa bahagia sebenarnya selalu ada di hati. Hati selalu siap untuk Anda pilih".

 

"seluruh proses menuju kekayaan mental, material, dan spiritual dapat diringkas dalam 1 kata 'syukur'" - Joseph R., penulis buku Your Infinite Power to be Rich. 

 

"Syukuri dan doakan setiap hal yang menggambarkan kemakmuran yang terjadi dalam hidup Anda dan di sekitar Anda, dalam diri setiap orang dan semua hal yang Anda lihat, dengar, atau rasakan. Di rumah Anda, barang-barang miliki Anda, dan semua yang Anda miliki saat ini. Nyatakan hormat dan terima kasih Anda pada itu semua dengan segenap perasaan di dalam hati. Terima kasih juga pada  Tuhan."

"Getar gelombang rasa syukur dan ikhlas adalah jalur komunikasi terkuat antara Anda dan Sang Pencipta".

 

Aku sekarang meyakini bahwa dengan mengucapkan rasa syukur, hormat, dan terima kasih kepada apa yang aku miliki saat ini membantuku menuju rasa bahagia. Bagaimana aku pernah mengalami kehilangan, hanya pengandaian dan penyesalan yang tersisa. 

Seandainya aku lebih merawat handphone-ku dengan baik, ia tidak akan rusak begini atau seandainya aku memanfaatkan dan menikmati waktu lebih banyak bersama ibu, aku tidak akan menyesalinya kini ketika ibu sudah tiada. Ya, begitulah, ternyata bahagia juga adalah wujud rasa syukur atas apa yang ada saat ini, agar kelak tidak ada lagi pengandaian dan penyesalan. To live the present to the fullest.

Mengenai berdoa agar komunikasi kita dengan Tuhan tersambungkan, Erbe Sentanu juga memformulasikan langkah-langkah yang disebut Goal Praying di bawah ini, yang terdiri dari 4 langkah yaitu alphamatic, afirmasi, visualisasi, dan syukur. 

Tahap pertama yaitu alphamatic bertujuan untuk mengarahkan diri kita berada pada gelombang otak alfa, dimana dalam bukunya, Erbe Sentanu menjelaskan bahwa pada dasarnya, gelombang otak dibagi menjadi 4, yaitu beta, alfa, teta, dan delta. 

Gelombang otak beta adalah frekuensi seseorang berada dalam kondisi terjaga yang digunakan penuh untuk berpikir, dan didominasi oleh logika. Dalam frekuensi gelombang ini, kita mudah merasa cemas, khawatir, marah dan stres sehingga mudah mengundang penyakit.

Gelombang otak alfa adalah frekuensi dimana keikhlasan berada, pada posisi ketika kita sedang rileks, melamun, atau berkhayal. Dalam kondisi ini, seseorang dapat merasakan perasaan nyaman, tenang, dan bahagia sehingga imunitas tubuh meningkat. 

Gelombang otak teta, adalah pada saat seseorang berada dalam kondisi mimpi, dimana pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif.

Sementara gelombang otak delta, adalah ketika seseorang tertidur pulas, tidak sadar, tidak merasakan badannya, tidak pula berpikir, jika seseorang berada pada frekuensi ini maka orang tersebut memiliki kualitas tidur yang tinggi. 

Aku baru memahami bahwa seringnya manusia loncat dari gelombang otak beta ke delta, tanpa melewati alfa dan teta. Ketika sehari-hari begitu keras bekerja hingga stres, pulang ke rumah langsung tidur. Padahal, segala keinginan akan terwujud jika kita berada pada gelombang alfa, dimana perasaan positif yang lebih dominan. 

Aku pun juga baru menyadari, mengapa Allah mewajibkan orang beriman untuk melaksanakan solat dengan khusyuk, karena dengan khusyuklah kita memiliki waktu dari 24 jam untuk rileks, memiliki perasaan tenang, dan siap memasuki gelombang alfa. Jika tidak dengan begitu, haria-harian kita tanpa waktu untuk solat, atau solat tetapi tidak khusyuk, akan terus siklusnya melompati dari beta ke delta. Hidup menjadi tidak bahagia karena tidak merasakan ketenangan yang diperoleh dari gelombang alfa.

Oleh karenanya, Erbe Sentanu memasukkan langkah alphametic, dari Goal Praying-nya. Untuk memastikan bahwa sebelum berdoa, kita berada dalam gelombang alfa, dimana perasaan positif yang dominan. 

Langkah kedua adalah afirmasi. Tetapkanlah keinginan Anda dengan menulis "Saya merasa bahagia karena ... " Tulislah dengan jelas dan spesifik dalam bentuk present tense.

Langkah ketiga adalah visualisasi, yaitu menggambarkan secara holografis seluruh kejadian pada detik niat itu terwujud menjadi kenyataan.

Langkah terakhir adalah syukur, dengan memandangi gambar impian yang sudah terwujud. 

"Dengan pertolongan Tuhan aku yakin bisa meraih apa pun yang aku inginkan. Aku izinkan diriku untuk berhasil. Aku izinkan diriku untuk berubah. Aku izinkan nasibku untuk membaik. Saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan semua yang aku inginkan untuk hadir di dalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan. Terima kasih ya Tuhanku."

 

"Aku memutuskan untuk selalu memiliki kekuatan dan keyakinan diri. Karena aku percaya, aku yakin, aku beriman, bahwa cahaya kekuatan Tuhan yang menciptakan seluruh isi alam semesta selalu mengalir dalam setiap keputusanku, pikiranku, serta dalam semua tindakanku. Sebab aku yakin bahwa sebenarnya aku hanyalah alat bagi Tuhan untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya." 

 

Dengan demikian, sampailah aku pada jawaban pencarian definisi apa itu bahagia. Dari buku yang disajikan ini, aku menyadari bahwa bahagia adalah hak setiap manusia, begitupun aku adalah manusia, maka aku pun berhak memilikinya. Bahagia pada dasarnya sudah dimiliki, tetapi manusialah yang harus memilihnya sendiri, karena pada hakikatnya, selalu tersedia dua pilihan, apakah manusia memilih untuk jatuh pada kenegatifan yang merusak diri, atau memilih hidup dengan positif sehingga hidup selalu disirami kebahagiaan, suatu ketenangan dan kedamaian. 

Kebahagiaan yang rasanya aku tidak miliki, serta pancaran negatif yang selalu menghantui sebagai dampak dari masa lalu dan pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan, ternyata adalah pilihanku sendiri. Aku memilih untuk merusak diriku. Mengetahui hal ini, tentu aku tidak menginginkannya. Aku ingin bahagia, sehingga aku bertekad mulai saat ini, untuk memilih bahagia dengan mulai belajar untuk memiliki pikiran dan perasaan yang positif. Mawar yang masih kuncup kini siap berkembang!

Terima kasih Erbe Sentanu atas pencerahannya yang sangat berdampak positif untuk diriku. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan di setiap perjalanan hidupmu. 

Semoga uraian yang aku tuliskan di sini juga dapat bermanfaat untuk yang membacanya, yang barangkali juga mengalami kesulitan dalam hidup seperti yang aku alami. Mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih sudah berkunjung!

1 comment:

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)