Sunday, March 19, 2023

Belajar dari Tenki no Ko (Weathering with You)




Anime buatan Makoto Shinkai lainnya yang recommended yaitu "Tenki no Ko" atau "Weathering with You". Sesuai dengan ekspektasi, anime karya Makoto ini seruuu banget. Anyway, sebelum ceritanya dikulik, ada sedikit pertanyaan yang mengganjal, kenapa ya di 3 anime buatannya ini, Kimi no Nawa, Tenki no Ko, dan Suzume no Tojimari ini, tokoh wanita utamanya ketiganya dalam kondisi ngga ada ibu. 

Mitsuha di Kimi no Nawa, bersama dengan adiknya, tinggal bersama neneknya, tumbuh tanpa sosok ibu karena sudah tiada sejak kecil. Hina di Tenki no Ko, juga kehilangan ibunya saat usianya masih remaja, ibunya meninggal di rumah sakit, lalu berjuang hidup berdua bersama adiknya saja yang masih kecil. Di Suzume no Tojimari, Suzume juga hidup bersama tantenya, karena kehilangan ibu sejak masih balita. 

Apa ya yang ada di pikiran Makoto Shinkai ini sehingga menggambarkan tokoh-tokoh tersebut dengan situasi yang sama. Meskipun demikian, aku berterima kasih karena telah memberikan gambaran bahwa tanpa sosok ibu, mereka dapat tumbuh dengan kuat. Terutama tergambar sangat jelas pada sosok Hina yang bahkan tinggal hanya berdua dengan adiknya, tanpa nenek, ayah, tante di hidupnya. Di usianya yang masih belasan, sudah berjuang mencari uang agar bisa hidup dengan adiknya. Namun, tidak menampakkan rasa lelah dan hidup dengan keceriaan. 

Bedanya dengan diriku, mereka yang ditinggal sudah sedari kecil yang bahkan lebih berat tidak sebanding denganku, tetapi sudah begitu kuatnya menjalani hidup. Sementara aku yang baru ditinggal ibu setahun, meskipun sudah dewasa dan bisa hidup sendiri, nyatanya tubuhku saja yang dewasa, jiwaku masih cengeng. Setuju dengan Hodaka, tokoh laki-laki utama di Tenki no Ko, bahwa kedewasaan bukan dari usianya. Hodaka setuju bahwa Hina dan adiknya Nagi, lebih dewasa darinya meski usianya Hodaka lebih tua dari mereka. Bahkan, Hodaka memanggil Nagi, senpai, karena kedewasaan pemikirannya padahal Nagi masih usia SD, sementara Hodaka usia SMA. 

Kalau begitu, sudah sepatutnya aku juga menjadikan Hina, Mitsuha, Suzume, senpai buatku, karena lebih berpengalaman dalam menjalani hidup tanpa sosok ibu. Jika mereka bisa kuat, kamu juga bisa Nurul. Tapi, aku sangat mengerti, ini tidak mudah. Aku hanya percaya kamu bisa kuat juga. Jika memang membutuhkan waktu, it's okay Nurul. Ngga perlu buru-buru. Take your time!

Seperti biasa yang aku sukai dari setiap anime buatan Makoto Shinkai ini, penggambaran semuanya sangat detail. Selain itu, alur cerita fantasinya mampu membawa emosiku pelan-pelan masuk ke dalam pesan yang ingin diberikan. Jadi, ngga dipaksa untuk masuk. Kalau dipaksa kan ga dapat feel-nya ya. Kalau yang ini, aku dapet banget feel-nya. Pembawaan alur ceritanya pandai sekali. 

Tenki no Ko menceritakan seorang 'gadis cerah' yang mampu mengubah cuaca menjadi cerah pada titik tertentu. Gadis cerah memiliki kemampuan berkomunikasi dengan langit dan dikabulkan permintaannya. Kala itu, Jepang, khususnya daerah Tokyo dan sekitarnya dilanda cuaca buruk berupa hujan terus-menerus. Hodaka datang ke Tokyo sebagai pelarian, kabur dari kampung halaman dan tekanan dari orang tuanya yang sampai akhir cerita, tidak dijelaskan apa yang terjadi di kampung halamannya secara detail sehingga Hodaka memutuskan untuk kabur ke Tokyo.

cuaca buruk berupa hujan yang turun terus-menerus



Dengan usianya yang masih SMA, 16 tahun, sulit baginya untuk memperoleh pekerjaan. Hingga akhirnya Hodaka bertemu dengan orang baik sewaktu di kapal dan kemudian bekerja untuknya. Pekerjaannya serabutan, selain membantunya menulis artikel untuk media yang diterbitkannya, Hodaka juga membantu membereskan rumahnya, mencuci, memasak, dan lainnya. 

Sewaktu sebelum mendapatkan pekerjaan dan ketika uangnya menipis, Hina yang bekerja di McD, melihatnya lesu, kemudian menghampirinya dan memberikannya burger gratis. Hodaka tentu sangat senang, menurutnya burger yang diberikannya itu adalah makanan yang terenak yang pernah ia makan selama 16 tahun atau seumur hidupnya. 

saat Hina memberikan burger McD untuk Hodaka

BigMac dari Hina



Suatu hari, ketika Hodaka sedang di jalan, tidak sengaja bertemu kembali dengan Hina. Namun, kondisinya pada saat itu, Hina sedang dalam situasi yang sulit dengan dua laki-laki dewasa yang terlihat tidak baik mengarahkannya masuk ke suatu gedung. Melihat hal tersebut, Hodaka mencoba menariknya kabur dari mereka. Namun gagal, Hodaka terancam dihabisi oleh mereka, kemudian Hodaka mengeluarkan pistol yang ia temui di suatu tempat dan menembakkannya ke langit. Hodaka tidak menyangka jika pistol tersebut ternyata asli. Langsung saja Hodaka bergegas membawa Hina pergi. 

Hodaka yang terancam, kemudian mengeluarkan pistol yang ia temukan di jalan secara tidak sengaja



Ternyata Hina kehilangan pekerjaannya di McD yang lalu, kemudian mencoba mencari pekerjaan baru dan bertemu dengan dua laki-laki tersebut. Mengetahui bahwa Hina adalah seorang gadis cerah, Hodaka mengusulkan suatu bisnis bersama berupa penawaran jasa mencerahkan cuaca. Baru saja iklan diunggah, permintaan sudah berdatangan. 

saat Hodaka berdiskusi terkait rencana bisnisnya, kemudian Hina mengenalkan Hodaka kepada adiknya, Nagi



Ada yang meminta agar dicerahkan cuacanya karena hujan yang terus turun menyulitkan para pedagang di pasar mendapatkan pelanggan, ada yang memanggil agar hujan berhenti dan acara kembang api bisa dijalankan, ada juga yang memanggil agar dapat melaksanakan kegiatan outdoor, dan seterusnya. Dengan demikian, Hina dapat memiliki uang untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus mencari pekerjaan baru lagi. 

saat bekerja mencerahkan langit


keceriaan Nagi, Hina, dan Hodaka saat bekerja

Momen ketika Hina berdoa menghentikan hujan agar langit menjadi cerah



Hal yang mengejutkan terjadi, tubuh Hina perlahan-lahan transparan dengan pemandangan langit. Hina mengetahui bahwa pekerjaannya mencerahkan cuaca, bernasib buruk untuknya. Sebagai gantinya, Hina harus mengorbankan dirinya ke langit. Di suatu malam, Hina benar-benar terangkat ke langit. Paginya, Hodaka dan Nagi mencari-carinya. Nagi bermimpi melihat kakaknya pergi ke langit. 

perlahan-lahan bagian tubuh Hina menjadi transparan

Hina terangkat ke langit



Sebelumnya padahal Hodaka berdoa pada Kamisama (dewa-dewa) agar hidupnya saat ini bersama Hina dan Nagi sudah cukup, dan memohon agar jangan diambil. Betapa sedihnya ia, ketika tahu bahwa Hina sudah di langit. Lebih sedihnya lagi, Nagi ketahuan hidup tanpa wali, Hina sebagai kakaknya masih dinilai di bawah umur, sehingga Nagi dipaksa ikut ke dinas sosial. Sementara, Hodaka terus dikejar oleh polisi akibat rekaman cctv yang memperlihatkan dirinya sewaktu menggunakan senjata api sembarangan. 

Singkat cerita, Hodaka berhasil menjemput Hina ke langit dan kembali membawanya pulang ke bumi. Namun, Hodaka harus menjalani masa percobaan penahanan selama 3 tahun, Hodaka diwajibkan kembali ke kampung halamannya dan melanjutkan masa sekolahnya yang belum selesai. Setelah selesai masa percobaan, Hodaka kembali ke Tokyo untuk menemui Hina.




Aku sangat menyukai karakter Hina, Hodaka, dan Nagi di anime ini. Hina memiliki ketulusan dan kebaikan hati yang tak tertandingi. Hina rela mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan orang lain dimana orang-orang pada saat itu sangat menginginkan cuaca cerah. Hina pernah bertanya sambil tersenyum pada Hodaka, "apakah kamu juga menginginkan cuaca cerah?". Hina juga ingin melakukan sesuatu agar Hodaka bahagia. Selain itu, Hina juga mengorbankan masa remajanya dengan bekerja serabutan agar bisa menghidupi adiknya. 

Yang aku sukai dari karakter Hodaka adalah kesetiaan, penyayang, dan bertanggung jawab. Hodaka tidak membiarkan Hina mengalami kesulitan. Segala cara Hodaka lakukan agar dapat membantu Hina. Ketika Hodaka memiliki pilihan untuk kembali ke kampung halaman, Hodaka lebih memilih kabur bersama Hina dan Nagi ketika mereka juga harus pergi dari rumah sebelumnya agar tidak tertangkap dinas sosial. 

Sisi dirinya yang penyayang dan bertanggung jawab diperlihatkan ketika tanda-tanda Hina akan pergi, Hodaka mengatakan kepada Hina untuk berhenti menjadi gadis cerah, mungkin dengan berhenti, perlahan-lahan tubuh Hina yang transparan dapat perlahan-lahan menghilang. Hodaka bahkan menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, "biar aku saja yang mencari nafkah, aku ingin tetap hidup bersama kalian". Segitu sayangnya Hodaka hingga menjanjikan hal tersebut. Hal ini juga dilandasi sikap tanggung jawabnya atas rasa bersalahnya karena telah mengajak Hina berbisnis menawarkan jasa mencerahkan cuaca yang tidak pernah diduga bahwa justru pekerjaan tersebut merenggut raga Hina perlahan-lahan. 

Ketika Hodaka berhasil mengajak kembali Hina kembali ke bumi, Hodaka meyakinkan Hina bahwa tidak mengapa berhenti menjadi gadis cerah. Biarkan kota terus mengalami cuaca buruk ini. Memang pada dasarnya cuaca ya harus dilewati. Hodaka hanya ingin terus hidup bersama Hina dan adiknya. Dan, benar saja cuaca hujan yang turun terus-menerus tidak kunjung berhenti selama tiga tahun. Namun, menurut orang yang sudah tua, hal ini bukanlah suatu hal yang aneh, Tidak ada perubahan cuaca, hanya Tokyo kembali seperti dulu saja. Jadi, Hina tidak perlu merasa bersalah, Hina sudah waktunya memikirkan kebahagiaan diri sendiri.

Sementara yang aku sukai dari Nagi, adik laki-lakinya Hina yang masih usia SD, pemikirannya sudah jauh, sangat dewasa dan pengertian. Nagi sangat memahami kegigihan kakaknya untuk merawatnya. Sehingga jauh di lubuk hatinya menginginkan agar kakaknya dapat hidup lebih baik. Nagi juga turut membantu sewaktu Hina dan Hadoko melakukan pekerjaan mencerahkan cuaca tersebut. 

Dengan demikian, yang aku petik dari anime Tenki no Ko ini adalah soal kegigihan, ketulusan, kesetiaan, tanggung jawab, dan pengertian yang patut dicontoh. Ketiga sosok 'broken home' yang berjuang bersama-sama untuk menjalani hidup, tanpa mengeluh, menerima dengan ikhlas, dan terus kuat maju ke depan, sungguh sangat menginspirasi dan telah memberikan suatu insight yang sangat powerful untukku, seorang anak 'broken home' pemula. Aku masih harus banyak belajar untuk tidak terus terjebak dalam kesedihan, menerima keadaan dan segera maju ke depan. Hina chan to Nagi kun dekiru kara, Nururu chan mo dekimasu yoo! Kalau Hina dan Nagi aja bisa, kamu juga bisa nurul! 

Makoto Shinkai, anime tsukuru ni, arigatou gozaimasu! 

Hina senpai, hirameki ni honto ni arigatou! 

Jaa, Nururu chan, sekai ni, ganbareee!

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)